Tiba-tiba Buta Menjelang Pilpres

DIBANJIRI MASYARAKAT. “Banyak lembaga survei menempatkan Paslon nomor dua di urutan pertama, mengungguli Paslon nomor satu dan Paslon nomor tiga, padahal kenyataannya, kampanye Paslon nomor satu selalu dibanjiri masyarakat, sementara kampanye Paslon nomor dua kebanyakan sepi,” papar Daeng Nappa’. (Foto: Dokumentasi Timnas AMIN)

 

------

PEDOMAN KARYA

Sabtu, 10 Februari 2024

 

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

 

Tiba-tiba Buta Menjelang Pilpres

 

“Kayaknya banyak orang yang tiba-tiba buta menjelang Pilpres,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat jalan-jalan pagi seusai shalat subuh berjamaah di masjid.

“Kenapaki’ bilang begitu? Siapa yang tiba-tiba buta?” tanya Daeng Tompo’.

“Yang pertama, sebagian orang yang bekerja di lembaga survei,” kata Daeng Nappa’.

“Kenapaki’ bilang begitu?” tanya Daeng Tompo’.

“Banyak lembaga survei menempatkan Paslon nomor dua di urutan pertama, mengungguli Paslon nomor satu dan Paslon nomor tiga, padahal kenyataannya, kampanye Paslon nomor satu selalu dibanjiri masyarakat, sementara kampanye Paslon nomor dua kebanyakan sepi,” papar Daeng Nappa’.

“Oh, begitu,” ujar Daeng Tompo’.

“Capres nomor satu juga selalu berdialog dengan mahasiswa secara terbuka di berbagai tempat dan selalu banjir mahasiswa, sedangkan Capres nomor dua tidak berani bikin acara yang sama,” kata Daeng Nappa’.

“Oh, begitu,” ujar Daeng Tompo’.

“Sebagian masyarakat juga tetap mengagung-agungkan Capres-Cawapres nomor urut dua, dan tidak bisa melihat kenyataan bahwa Capres-Cawapres nomor urut dua banyak sekali kekurangannya, dan juga tidak bisa melihat betapa Capres-Cawapres nomor urut satu begitu banyak pendukungnya,” tutur Daeng Nappa’.

“Barangkali itumi yang disebut fanatik buta,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum.

“Dan sebagian lembaga survei juga mungkin bisa disebut lembaga survei buta,” kata Daeng Nappa’ sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)

 

Sabtu, 10 Februari 2024


-----

Obrolan sebelumnya:

Presiden Bagi-bagi Bansos, Menteri Sosial Tidak Dilibatkan

Dulu Bilang Semua Harus Netral, Sekarang Bilang Presiden Boleh Memihak

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama