-----
PEDOMAN KARYA
Kamis, 14 Maret 2024
Surah Al-Baqarah, Ayat 67:
Allah Memerintahkan Menyembelih Sapi Betina
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Allah memerintahkan
kamu agar menyembelih seekor sapi betina.” Mereka bertanya, “Apakah engkau akan
menjadikan kami sebagai ejekan?” Dia (Musa) menjawab, “Aku berlindung kepada
Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 67)
------
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan ingatlah -wahai Bani Israil- tindakan kejahatan para pendahulu
kalian, dan banyaknya pembangkangan mereka serta debat mereka kepada Musa
alaihi salam, tatkala Dia berkata kepada mereka; “Sesungguhnya Allah
memerintahkan kepada kalian untuk menyembelih seekor sapi betina”, mereka
menjawab dengan nada sombong; “Apakah kamu mau menjadikan kami bahan olokan dan
ejekan”. Maka Musa menjawab dengan berkata; “Aku memohon perlindungan kepada
Allah agar tidak termasuk orang-orang yang mengolok-olok.”
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah
pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an
Univ Islam Madinah
Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya, Bani Israil:
"Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kalian untuk menyembelih sapi
betina." Perintah ini untuk menyingkap pembunuh yang membunuh salah
seorang dari mereka. Musa meminta mereka untuk menyembelih sapi betina mana
saja, namun mereka memberatkan diri dan mengingkari Musa dengan penuh
kesombongan, mereka berkata: "Hai Musa, apakah kamu ingin mengolok-olok
kami?" Maka Musa menjawab: "Aku berlindung dari Allah dari menjadi orang-orang
bodoh yang mengolok-olok hamba-hamba-Nya.
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr.
Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
Dan ingatlah apa yang terjadi antara para pendahulu kalian dengan Musa
-'alaihissalām- ketika dia menyampaikan kepada mereka bahwa Allah telah
memerintahkan mereka agar menyembelih seekor sapi betina. Tetapi mereka
bukannya segera melaksanakan perintah itu, melainkan justru berkata dengan
angkuh, “Apakah engkau menjadikan kami sebagai sasaran olok-olok?!” Musa
menjawab, “Aku berlindung kepada Allah dari menjadi orang bodoh yang berdusta
atas nama Allah dan mengolok-olok orang banyak.”
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan
tafsir negeri Suriah
Ingatlah wahai Bani Israil, ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menyembelih sapi betina untuk mengetahui pembunuh orang kaya yang mandul dan tidak memiliki apapun kecuali satu-satunya pewaris yaitu anak dari saudara laki-lakinya. Dia (anak dari saudara laki-lakinya) membunuhnya agar mendapatkan warisannya, kemudian membuangnya di depan pintu rumah seorang laki-laki Yahudi, lalu dia memberitahukan kematian orang tua itu kepada mereka. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Hatim dari Ubaidah As-Salmani bahwa mereka berkata kepada Musa: “Apakah kamu mengolok-olok dan mengejek kami?”. Lalu Musa berkata: “Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang bodoh yang berbohong dengan membawa nama Allah, lalu bagaimana bisa aku menyampaikan perintah yang bahkan tidak Dia perintahkan?!
Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad
14 H
Maksudnya, "dan ingatlah kalian apa yang terjadi pada kalian bersama Musa
ketika kalian membunuh sesorang lalu kalian saling tuduh menuduh tentang itu,
maksudnya kalian saling mengingkari dan saling berselisih tentang pembunuhnya
hingga perkara itu menjadi rumit di antara kalian, dan hampir saja –sekiranya
Allah tidak menjelaskannya untuk kalian- terjadi suatu keburukan yang dahsyat
di antara kalian. Lalu Nabi Musa berkata kepada kalian untuk mengungkap pelaku
pembunuhannya, ’kalian sembelihlah seekor sapi” dan yang wajib adalah bersegera
dalam mentaati perintahnya tanpa ada sanggahan atasnya. Akan tetapi mereka
enggan melakukannya kecuali dengan memberikan sanggahan seraya mereka berkata,
”apakah kamu hendak menjadikan kami bahan ejekan?” Nabi Allah Musa menjawab,
“Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang
yang jahil, ” karena orang yang jahil itu adalah orang yang berbicara dengan
perkataan yang tidak ada gunanya dan orang bodoh seperti itulah yang mengejek
orang.
Adapun orang yang berakal, maka pastilah dia akan meyakini bahwa
sebesar-besarnya aib yang mengurangi derajat agama dan akal, adalah
olok-olokannya terhadap orang yang mana dia adalah sama manusianya seperti
dirinya, walaupun (memang) dia lebih utama daripada orang yang dihinanya,
karena keutamaan itu menuntutnya bersyukur kepada Allah dan berlaku kasih
sayang terhadap sesama makhluk. Dan ketika nabi Musa mengatakan hal itu kepada
mereka, maka mereka mengetahui bahwa itu benar, lalu mereka berkata,
Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di
Masjid Nabawi
Makna kata :
{ البقرة } al-Baqoroh : Maknanya Sapi. Bentuk tunggal dari kata baqor. Sapi
jantan disebut dengan tsaur ثَوْرٌ sedangkan sapi betina disebut baqoroh بَقَرَةٌ
{ الذبح } adz-Dzabhu : Memutus dua urat nadi leher dan tenggorokan
{ الهزو } : al-Huzuww : Ejekan dan main-main
{ الجاهل } al-Jahil : Yaitu orang yang berkata atau berbuat dengan suatu
hal yang tidak sepantasnya dikatakan atau dilakukan.
Makna ayat :
Allah Ta’ala mengingatkan : “Ingatkanlah wahai Rasul kami kepada mereka
orang-orang Yahudi tentang aib lain milik pendahulu mereka yang selama ini
dibangga-banggakan. Yaitu aib tentang adab buruk yang mereka nampakkan kepada
Nabi mereka sehingga menjadi celaan bagi diri mereka sendiri, semoga mereka mau
kembali dari kesesatan dan beriman kepada engkau dan hidayah serta agama
kebenaran yang engkau bawa.
Ingatkan tentang kisah seorang lelaki yang dibunuh oleh keponakannya
sendiri karena tergesa-gesa ingin mendapatkan harta warisannya, untuk
menghilangkan jejak, lantas ia buang mayat pamannya ke desa lain. Ketika
penduduk berselisih tentang siapa pembunuhnya mereka berkata,”Kita menemui Musa
agar dia berdoa kepada Tuhannya untuk menerangkan kepada kita siapakah
pembunuhnya.” Lantas mereka mendatangi Musa dan Musa berkata,”Sesungguhnya
Allah menyuruh kalian untuk menyembelih seekor sapi betina.” Kemudian organ
sapi tersebut dipukulkan kepada mayat agar mayat tersebut berbicara sendiri
mengenai siapa pembunuhnya. Akan tetapi mereka malah menertawakan Nabi Musa dan
menganggapnya hanya berolok-olok dan bermain-main saja. Ini merupakan dosa
besar yang mereka lakukan.
Referensi : https://tafsirweb.com/382-surat-al-baqarah-ayat-67.html
......
Ayat sebelumnya: