Unismuh Makassar Bantah Kirim Mahasiswa Ferienjob ke Jerman

WAKIL REKTOR I Unismuh Makassar Abdul Rakhim Nanda membantah Unismuh mengirim mahasiswa mengikuti program kerja paruh waktu (part-time) ferienjob berkedok magang mahasiswa ke Jerman.


-------

Jumat, 29 Maret 2024

 

Unismuh Makassar Bantah Kirim Mahasiswa Ferienjob ke Jerman

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar membantah mengirim mahasiswa mengikuti program kerja paruh waktu (part-time) ferienjob berkedok magang mahasiswa ke Jerman.

“Unismuh tidak pernah mengirimkan mahasiswa dalam program kerja paruh waktu (part-time) ferienjob, atau magang mahasiswa ke Jerman,” tandas Wakil Rektor 1 Unismuh Makassar Dr Abdul Rakhim Nanda, dalam pernyataan tertulis yang diunggah di laman news.unismuh.ac.id, Kamis, 28 Maret 2024.

Bantahan tersebut ia sampaikan terkait berita yang dilansir Portal Tempo.co (https://metro.tempo.co/read/1850352/ini-daftar-perguruan-tinggi-yang-diduga-terlibat-tppo-berkedok-magang-lewat-ferienjob-di-jerman), yang menyebutkan Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) merupakan salah satu kampus yang terlibat dalam program kerja paruh waktu (part-time) ferienjob berkedok magang mahasiswa ke Jerman.

“Seluruh program magang yang dijalankan Unismuh memiliki prosedur ketat, di mana setiap mahasiswa diwajibkan memiliki surat rekomendasi dari Devisi Karir Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) Unismuh, tapi hingga saat ini, tidak ada satupun permintaan rekomendasi magang ke Jerman,” kata Rakhim.

Unismuh juga tidak pernah menjalin kerjasama dengan lembaga manapun terkait program ferienjob. Lembaga Bahasa, Kerja Sama, dan Urusan Internasional (LPBKUI) Unismuh memang pernah menerima tawaran kerjasama untuk program tersebut, namun setelah melalui kajian mendalam, tawaran tersebut ditolak.

“Kami mendapatkan informasi, bahwa ada dua mahasiswa Unismuh, yang diduga mengikuti program magang tersebut, namun itu dilakukan secara mandiri, atas inisiatif pribadi, dan tanpa melapor ke pihak kampus. Mahasiswa yang bersangkutan mungkin mendapat informasi dari luar kampus, sebab Unismuh tidak pernah mensosialisasikan adanya program magang ke Jerman,” ungkap Rakhim.

Unismuh prihatin atas dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menimpa mahasiswanya dalam program ferienjob. Meskipun program tersebut diikuti secara mandiri dan tanpa sepengetahuan pihak kampus, Unismuh siap memberikan pendampingan hukum bagi mahasiswa yang menjadi korban jika dibutuhkan.

Rakhim mengatakan, Unismuh dalam beberapa tahun terakhir memang menggiatkan kolaborasi internasional, namun proses kolaborasi internasional harus melalui beberapa tahapan dan verifikasi ketat.

Setiap kerjasama internasional harus melalui LPBKUI, diawali dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA), serta diiringi dengan monitoring dan evaluasi berkala.

“Pimpinan Unismuh mengimbau agar mahasiswa mengikuti program magang resmi dan memiliki izin dari Kemendikbudristek. Hubungi LPBKUI Unismuh untuk informasi program magang yang kredibel,” kata Rakhim. (zak)

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama