------
PEDOMAN KARYA
Kamis, 05 Desember 2024
Prabowo: Saya yang
Harus Berterima Kasih kepada Muhammadiyah
“Bukan Muhammadiyah yang berterima kasih
kepada saya karena hadir di sini, justru saya yang harus berterima kasih kepada
Muhammadiyah, karena diberi kesempatan berbicara kepada para ustadz, guru,
ulama, yang menjadi teladan di negara ini.”
Demikian antara lain poin penting
disampaikan Presiden RI Prabowo Subianto ketika memberi amanah dalam Pembukaan
Sidang Tanwir Muhammadiyah. Acara ini berlangsung Rabu siang, 04 Desember 24, di
Kampus Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Dalam bagian lain sambutannya, mantan
Pangkostrad ini meminta agar jangan menyepelekan arti kata damai. Prabowo
mengatakan, kita harus bersyukur karena Indonesia damai. Masjid Istiqlal masih
berdiri. Gedung Universitas Muhamnadiya Kupang masih tegak. Karena Indonesia
masih damai.
“Lihatlah di luar negeri yang sedang
berperang. Eropa dan Timur Tengah yang sedang berperang. Bangunan yang dibangun
puluhan tahun, hancur dalam lima belas menit,” ungkap Menteri Pertahanan RI
masa Presiden Jokowi ini.
Di samping itu, mantan Ketua HKTI (Himpunan
Kerukunan Tani Indonesia) ini mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah
karena mendirikan sekolah bukan hanya untuk orang Islam, melainkan untuk
sesama, orang non-muslim. Muhammadiyah adalah contoh dan pelopor toleransi di
Indonesia.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah,
Prof Haedar Nashir, dalam kesempatan yang sama mengatakan, Muhammadiyah NTT
adalah bukti keotentikan kebangsaan Indonesia. Saat ini sedang dibangun rumah
sakit PKU Muhammadiyah Kupang, ini adalah untuk sesama umat manusia.
Tanwir Muhammadiyah yang berlangsung selama tiga hari, Rabu – Jumat, 4-6 Desember 2024, diikuti sekitar 800 peserta dari seluruh Indonesia. Tanwir Muhammadiyah engusung tema: “mewujudkan kemakmuran untuk sesama.”
Sebagai tanda pembukaan resmi Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah, Presiden Prabowo memetik alat musik tradisional khas Nusa Tenggara Timur, Sasando. Bunyi indah dari Sasando menggema di lokasi acara, menjadi simbol harapan dan semangat persatuan yang selaras dengan nilai-nilai luhur Muhammadiyah.
Turut hadir dalam acara tersebut
diantaranya adalah Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf
Kalla, sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih, para pimpinan Muhammadiyah dari
seluruh Indonesia, tokoh masyarakat, akademisi, pelajar, hingga masyarakat umum.
(Haidir Fitra Siagian)