Empat Perempuan Dosen Fakultas Teknik Unhas Dikukuhkan Guru Besar

Ketua Dewan Profesor Moenta (paling kiri) menyerahkan SKPengukuhan kepada berturut-turut Intan Sari Areni, Sri Mawar Said, Rita Irmawaty, dan Ulva Ria Irvan, dalam Rapat Paripurna Senat Akademik Terbatas, di Ruang Senat Akademik Lantai 2, Gedung Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Kamis, 15 Mei 2025.  

 

------

Jumat, 16 Mei 2025

 

Empat Perempuan Dosen Fakultas Teknik Unhas Dikukuhkan Guru Besar

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Empat perempuan dosen Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, yakni Sri Mawar Said, Rita Irmawaty, Intan Sari Areni, dan Ulva Ria Irvan, dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam Rapat Paripurna Senat Akademik Terbatas, di Ruang Senat Akademik Lantai 2, Gedung Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Kamis, 15 Mei 2025.

Prof Dr Ir Sri Mawar Said MT dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Manajemen Operasi Pembangkit, Prof Dr Eng Ir Rita Irmawaty ST MT dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Teknologi Bahan Konstruksi.

Prof Dr Eng Ir Intan Sari Areni ST MT IPU dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Telekomunikasi dan Pengolahan Multimedia, dan Prof Dr Ir Ulva Ria Irvan ST MT IPM dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Geokimia Batuan.

Prosesi pengukuhan dihadiri oleh Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa, serta Ketua, Sekretaris, dan Anggota Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, dan Dewan Profesor. Turut hadir pula tamu undangan serta keluarga dari para Guru Besar yang dikukuhkan.

Rektor Unhas, Prof. JJ menyampaikan bahwa pengukuhan kali ini menjadi momen istimewa karena seluruh Guru Besar yang dikukuhkan merupakan perempuan. Hal ini menjadi penanda kemajuan dan penguatan peran perempuan dalam dunia akademik, khususnya di bidang teknik.

“Kita semua, para pimpinan dan anggota Dewan Profesor, harus terus menjaga dan meningkatkan kolaborasi untuk membuktikan bahwa Unhas sebagai perguruan tinggi dari Timur Indonesia adalah yang terbaik,” ungkap Prof Jamaluddin.

Ia juga menekankan pentingnya refleksi dan evaluasi berkelanjutan guna memperkuat kelemahan yang masih ada, sekaligus memperluas dampak keilmuan dan kontribusi nyata Unhas.

“Kita tidak hanya ingin terlihat hebat, tapi juga harus jujur melihat sisi-sisi yang perlu diperkuat. Hari ini, dengan dikukuhkannya empat Guru Besar baru, mari kita semua mulai mengevaluasi langkah-langkah kita menuju Unhas sebagai universitas yang berdampak, bukan hanya dalam pengembangan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi, tetapi juga dalam penguatan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan,” tegas Jamaluddin.

Keempat Guru Besar dari Fakultas Teknik yang dikukuhkan menyampaikan pidato penerimaan jabatan profesor di hadapan Senat Akademik Unhas.

 

Prof Sri Mawar Said

 

Prof Sri Mawar Said, Guru Besar dalam Bidang Manajemen Operasi Pembangkit dari Departemen Teknik Elektro, menyampaikan pidato berjudul “Manajemen Operasi Pembangkit Listrik.”

Dalam paparannya, Sri Mawar Said menjelaskan bahwa manajemen operasi pembangkit listrik harus mampu memastikan ketersediaan sumber energi primer untuk menghasilkan energi listrik yang dibutuhkan oleh sistem kelistrikan.

Sistem kelistrikan yang terhubung secara interkoneksi di wilayah yang luas, seperti Sistem Kelistrikan Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara, memerlukan perencanaan yang matang. Hal ini disebabkan oleh penggunaan kombinasi pembangkit listrik terbarukan dan pembangkit listrik termal untuk memenuhi kebutuhan beban (konsumen).

“Setiap pembangkit listrik memiliki kendala unik dalam pengoperasiannya, tergantung pada sumber energinya. Oleh karena itu, diperlukan manajemen pengoperasian yang terintegrasi untuk mencapai indeks keandalan pembangkit yang rendah,” kata Sri Mawar.

 

Prof Rita Irmawaty

 

Prof Rita Irmawaty, Guru Besar dalam Bidang Ilmu Teknologi Bahan Konstruksi dari Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, menyampaikan pidato pengukuhan berjudul: “Pengembangan Material Konstruksi Berbasis Limbah dalam Mendukung Infrastruktur Berkelanjutan.”

Ia menjelaskan bahwa pendekatan inovatif dalam pengembangan material konstruksi berkelanjutan adalah dengan memanfaatkan limbah sebagai bahan baku.

Limbah memiliki potensi untuk diolah dan dimanfaatkan kembali sebagai material konstruksi, seperti limbah industri (fly ash, slag nikel/baja/besi, limbah beton, kaca, plastik, dan karet), limbah pertanian (sekam padi, ampas tebu, serat kelapa, tongkol jagung), dan limbah domestik (limbah konstruksi dan pembongkaran).

“Pengembangan material konstruksi berbasis limbah, di antaranya geopolymer concrete, hybrid concrete, slag concrete, dan recycled concrete, dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan,” terang Rita.

Meski menghadapi tantangan kompleks, Rita menekankan bahwa material berbasis limbah memiliki potensi besar untuk menciptakan masa depan konstruksi yang berkelanjutan.

“Dengan inovasi, kolaborasi, dan dukungan kebijakan yang tepat, material berbasis limbah dapat menjadi solusi penting untuk mengurangi limbah, menghemat sumber daya alam, dan membangun lingkungan yang lebih baik,” ujar Rita Irmawaty.

 

Prof Intan Sari Areni

 

Prof Intan Sari Areni, Guru Besar dalam Bidang Telekomunikasi dan Pengolahan Multimedia dari Fakultas Teknik memaparkan pidato berjudul: “Teknologi Telekomunikasi dan Multimedia untuk Masyarakat Inklusif sebagai Jembatan Menuju Dunia Tanpa Batas.”

Ia menjelaskan bahwa dalam konteks akademik dan industri, integrasi teknologi telekomunikasi dan multimedia telah membuka peluang besar untuk meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, dan efektivitas layanan di berbagai sektor.

“Berbagai riset yang telah kami lakukan menunjukkan bahwa teknologi ini dapat diterapkan tidak hanya dalam bidang komunikasi, tetapi juga industri, otomasi, pendidikan, dan kesehatan. Ke depan, masih banyak potensi yang dapat terus dikembangkan untuk kemajuan masyarakat,” tutur Intan Sari Areni.

 

Prof Ulva Ria Irvan

 

Prof Ulva Ria Irvan, Guru Besar dalam Bidang Ilmu Geokimia Batuan dari Fakultas Teknik menyampaikan pidato pengukuhan berjudul: “Peran Geokimia Batuan dalam Pembangunan Berkelanjutan Indonesia.”

Menurut Ulva, geokimia batuan memiliki peran penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dengan pendekatan ekonomi yang bertanggung jawab terhadap pemanfaatan sumber daya, geokimia batuan dapat mendorong hilirisasi industri dan percepatan transisi menuju energi bersih.

“Geokimia batuan menawarkan cara baru dalam mengelola sumber daya alam, mulai dari eksplorasi hingga reklamasi. Namun, keberhasilan ini membutuhkan kolaborasi erat antara akademisi, industri, pemerintah, dan masyarakat. Mari kita dukung pengembangan ilmu geokimia batuan sebagai landasan pembangunan yang adil dan ramah lingkungan,” kata Prof Ulva Ria Irvan. (kia)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama