-----
Selasa, 13 Mei 2025
Komunitas Pintu
Literasi Gowa Serahkan Bantuan kepada Penyandang Disabilitas di Malakaji
GOWA, (PEDOMAN KARYA).
Komunitas Pintu Literasi Indonesia Kabupaten Gowa kembali menjalankan program sosial
bulanannya, Berbagi Kasih dengan Duafa, sebagai bagian dari upaya literasi
inklusi sosial dan mendukung program 100 hari kerja Bupati Gowa.
Kali ini, kegiatan berlangsung di
Kelurahan Malakaji (Pakere'), Kecamatan Tompobulu, dengan menyerahkan paket sembako dan bantuan tunai
kepada warga penyandang disabilitas, Dg Kadi, Sabtu, 09 Mei 2025.
Program berbagi ini telah berlangsung
sejak tahun 2020 dan menyasar masyarakat miskin ekstrem, tak hanya di Kabupaten
Gowa, tetapi juga di luar wilayah tersebut.
Program ini dipelopori oleh Ramlah Rara,
pendiri Komunitas Pintu Literasi Indonesia, yang juga Duta Baca Sulawesi
Selatan dan penulis buku Literasi Demokrasi dan Jejak Waktu. Ramlah menegaskan
bahwa kegiatan ini bertujuan mengaplikasikan hasil literasi ke dalam aksi nyata
di tengah masyarakat.
“Tahta tertinggi literasi adalah ketika
hasil bacaan mampu diterapkan dalam tindakan nyata. Kami ingin menciptakan
komunitas yang peka terhadap lingkungan dan kebutuhan sosial,” ujar Ramlah
Rara.
Kegiatan ini selaras dengan program
Pemerintah Kabupaten Gowa, khususnya program Pendamping Orang Tua Asuh untuk
Keluarga Miskin Ekstrem (KME) yang menjadi prioritas dalam 100 hari kerja
Bupati Sitti Husniah Talenrang dan Wakil Bupati Darmawangsyah Muin.
Kepala Puskesmas Tompobulu, Hj Nursyamsi
SKM, menyampaikan apresiasi atas kontribusi komunitas ini yang tidak hanya
menyentuh aspek sosial, tapi juga membantu edukasi kesehatan di
sekolah-sekolah.
Camat Tompobulu, Akbar Tola, juga
mengungkapkan rasa terima kasihnya atas peran komunitas yang mampu menjembatani
program pemerintah dengan masyarakat secara langsung.
“Kami merasa terbantu. Ini bukan hanya
gerakan sosial, tapi kolaborasi yang menyatukan semangat gotong royong,” ujar
Akbar Tola.
Ketua TP PKK Kecamatan Tompobulu, Kurnia
SIP, menyambut baik inisiatif Pintu Literasi dan berharap sinergi lintas elemen
ini dapat terus berlanjut, khususnya untuk mengatasi berbagai permasalahan
seperti stunting dan rendahnya minat baca.
Komunitas Pintu Literasi yang resmi
berdiri pada 2019 dan berpusat di Dusun Tanete, Desa Tanete, Kecamatan
Tompobulu, terus aktif menggerakkan budaya baca lewat rumah baca yang dikelola
di Kedai Literasi. Sekretariat ini menyediakan bahan bacaan bagi anak-anak
hingga orang tua, serta rutin mengadakan lomba-lomba kreatif.
Salah satu donatur tetap, Nurwahidayanti,
menyampaikan bahwa dirinya mendukung komunitas ini karena programnya berdampak
langsung pada peningkatan literasi dan kesejahteraan sosial.
Hasmira, anggota TP PKK Kelurahan Cikoro
sekaligus pengurus komunitas, menambahkan bahwa keikutsertaannya di Pintu
Literasi membuka peluang lebih luas untuk bergerak bersama masyarakat
menyelesaikan persoalan sosial secara nyata.
Ramlah Rara berharap gerakan literasi
seperti ini menjadi pemantik bagi para pemuda di seluruh daerah agar terus
menyebarkan semangat membaca dan berbagi di manapun mereka berada. (asnawin)