------
Jumat, 30 Mei 2025
Muhammadiyah
Sosialisasikan Kalender Hijriah Global Tunggal di Unismuh Makassar
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA).
Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar
Sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) di Ruang I-Gift Unismuh
Makassar, dengan menghadirkan Sekretaris Divisi Kaderisasi MTT PP Muhammadiyah,
Niki Alma Febriana Fauzi, sebagai narasumber, di Ruang Teater I-Gift Lantai 2 Menara Iqra Kampus Unismuh, Makassar, Jumat, 30 Mei 2025.
Sosialisasi yang dipandu Mursyid Fiqri (salah
satu dosen Ilmu Falaq Unismuh), dihadiri Rektor Dr H Abdul Rahim Nanda, Wakil
Rektor II Dr Ihyani Malik, Wakil Rektor III Dr KH Mawardi Pewangi, Wakil Rektor
IV Dr Burhanuddin, para dekan, wakil dekan, prodi, lembaga, serta mahasiswa.
Niki Alma Febriana Fauzi, mengatakan, penggunaan
Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) sebagai hasil ijtihad ilmiah
Muhammadiyah untuk menyatukan umat Islam dalam satu sistem penanggalan Hijriah
yang berlaku global.
“Kalender Hijriah Global Tunggal dirancang
agar umat Islam tidak lagi berbeda dalam memulai bulan-bulan penting seperti
Ramadhan dan Idul Fitri. Ini merupakan ikhtiar Muhammadiyah dalam memberikan
solusi berbasis ilmu dan syariat demi kemaslahatan umat,” ujar Niki Alma.
KHGT disusun menggunakan metode hisab
hakiki wujudul hilal—pendekatan yang selama ini menjadi dasar dalam penanggalan
Muhammadiyah—namun kini disempurnakan dengan Kriteria Hisab Global Terpadu agar
dapat diterima secara luas di kancah internasional.
Niki Alma menjelaskan bahwa KHGT bukanlah
pengganti dari konsep wujudul hilal, melainkan penyempurnaan.
“Kriteria wujudul hilal justru telah
terakomodasi dalam KHGT. Ini merupakan pendekatan ijtihad yang bersifat
makiyah-madiniyah—evolutif dan progresif—bukan nasikh-mansukh,” kat Niki.
KHGT juga hadir sebagai solusi atas
keterbatasan Kalender Hijriah Nasional (KHN) yang dinilai belum mampu menjawab
kebutuhan global umat Islam. KHN masih menggunakan berbagai kriteria lokal yang
berbeda antarnegara, seperti MABIMS (Brunei, Indonesia, Malaysia, dan
Singapura), sehingga umat Islam masih kerap merayakan hari besar secara tidak
serempak.
Sejak dirumuskan dalam Kongres Turki 2016,
KHGT telah diadopsi oleh setidaknya 17 negara dan entitas ke-Islam-an, di
antaranya Turki, Aljazair, Bosnia-Herzegovina, Perancis (CFCM), Jerman, Kosovo,
hingga komunitas Muslim di Amerika Serikat dan Kanada seperti FCNA dan ISNA.
Muhammadiyah menjadi satu-satunya
organisasi dari Indonesia yang telah aktif menerapkan KHGT dan menyuarakannya
secara konsisten dalam forum-forum internasional. (zak)
