Ponpes Darul Fallaah Unismuh Makassar Wisuda 17 Santri Penghafal Al-Qur’an

Direktur Ponpes Darul Fallaah Unismuh Makassar Dr Dahlan Lama Bawa, memberikan sambutan pada acara “Mendulang Amal, Tabligh Akbar dan Wisuda Tahfidz Ponpes Darul Fallaah Unismuh Makassar”, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh Makassar, Selasa, 03 Mei 2025.  

 

-----

Rabu, 04 Juni 2025

 

Ponpes Darul Fallaah Unismuh Makassar Wisuda 17 Santri Penghafal Al-Qur’an

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Pondok Pesantren Darul Fallaah Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mewisuda 17 santri penghafal Al-Qur’an pada acara “Mendulang Amal, Tabligh Akbar dan Wisuda Tahfidz Ponpes Darul Fallaah Unismuh Makassar”, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh Makassar, Selasa, 03 Mei 2025.

Satu dari 17 santri tersebut diwisuda sebagai santri penghafal Al-Qur’an 30 juz, yaitu Chakra Aditya Gading, yang lahir di Bekasi, 12 Februari 2009, asal Bontonompo, Gowa, anak dari Jabarullah Rahim dan Riana Anom Sari.

Acara wisuda dihadiri Wakil Rektor III Unismuh Makassar / Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel Dr KH Mawardi Pewangi, Ketua BPH Unismuh Makassar / Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel Prof Gagaring Pagalung, Direktur Ponpes Darul Fallaah Unismuh Makassar Dr Dahlan Lama Bawa, Ketua Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah Sulsel KH Lukman Abdul Samad Lc.

Juga hadir Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulsel Dr Mahmudah, Ketua Pimpinan Wilayah Pandu Hizbul Wathan Muhammadiyah Sulsel Syahrir Radjab yang juga membawakan tabligh akbar, Rektor Institut Aisyiyah Sulawesi Selatan (perubahan nama dari Universitas Parahikma Makassar) Dr Nurhayati Azis, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gowa, Kepala Kemenag Gowa, serta sejumlah undangan lainnya.

Direktur Ponpes Darul Fallaah Unismuh Makassar Dr Dahlan Lama Bawa, mengatakan, pihaknya memberi nama kegiatan ini “Mendulang Amal, Tabligh Akbar dan Wisuda Tahfidz Ponpes Darul Fallaah Unismuh Makassar”, karena pihak pesantren ingin menyiapkan wadah bagi umat Islam untuk beramal jariyah.

Mengapa kami nama mendulang amal, karena kami ingin menyiapkan wadahnya untuk bapak ibu beramal,” jelas Dahlan.

Ia juga menyampaikan alasan mengapa video profil semua nama bangunan di Pondok Pesantren Darul Fallaah ditampilkan, karena pihaknya ingin sampaikan bahwa infaq di Pondok Pesantren Darul Fallaah Unismuh Makassar di Bissoloro, yang dikumpulkan sejak tahun 2007, semuanya digunakan untuk pembangunan.

“Semua yang berdedikasi, kami beri nama kepada semua yang berkontribusi, kami akan menghadirkan amal jariyah bagi semua yang berkontribusi,” kata Dahlan.


Terkumpul Rp45 Juta

 

Pada kegiatan “Mendulang Amal* untuk pembangunan Masjid Al-Aqabah Ponpes Darul Fallaah Unismuh Makassar, terkumpul dana sebesar Rp45 juta dari hasil lelang buku “Jalan Lurus; Ponpes Darul Fallaah dalam Lintasan Sejarah”, karya Dahlan Lama Bawa.

“Alhamdulillah, dana yang terkumpul sebanyak Rp45 juta dari Rp50 juta yang ditargetkan,” kata Dahlan, seraya menambahkan bahwa jumlah dana yang terkumpul itu masih bertambah karena banyak yang mengikuti lelang dan akan membayar via transfer.

Buku “Jalan Lurus; Ponpes Darul Fallaah dalam Lintasan Sejarah”, karya Dahlan Lama Bawa, dilelang dengan 5 klaster, yaitu klaster satu seharga Rp1 juta, klaster dua Rp500 ribu, klaster tiga Rp300 ribu, klaster dua Rp200 ribu, dan klaster satu Rp100 ribu.


Santri Tahfidz Qur’an yang Diwisuda


Ke-17 santri tahfidz Qur’an yang diwisuda yaitu Chakra Aditya Gading (lahir di Bekasi, 12 Februari 2009, asal Gowa, anak dari Jabarullah Rahim dan Riana Anom Sari) dengan hafalan 30 juz, Muhammad Aminullah (lahir di Manjalling, 10 Februari 2008, asal Makassar, anak dari Rahman Dg Tangnga dan Halimah Dg Djamal) dengan hafalan 9 juz.

Fauzy Wwan Djamal (lahir di Sungguminasa, 18 Februari 2008, asal Sungguminasa, Gowa, anak dari Samhi Muawan Djamal dan Muliati) dengan hafalan 7 juz, Nur Ibnul Qayyun (lahir di Makassar, 10 Februari 2008, asal Galesong, Takalar, anak dari Muhammad Nasir dan Nurhasmah) dengan hafalan 5 juz.

Muhammad Arham Rahman (lahir di Tokka, 20 Desember 2007, asal Tokka, Gowa, anak dari Abdul Rahman Dg. Rukka dan Sunniati Dg. Rimang) dengan hafalan 3 juz, St. Hadijah (lahir di Bissoloro, 04 Juli 2007), asal Masago, Gowa, anak dari Sirajuddin dan Hardiyanti).

Sri Wahyuni (lahir di Takalar, 22 September 2008, asal Galesong, Takalar, anak dari Bara Dg. Lau dan Isa Dg. Nginga) dengan hafalan 7 juz, Ataya Kamila Humairah (lahir di Ere Lembang, 27 Oktober 2010, asal Tombolo Pao, Gowa, anak dari M. Amir dan Murniati) dengan hafalan 5 juz.

Nur Hanifah Azzahrah Ramadhani (lahir di Batam, 09 September 2009, asal Flores, NTT, anak dari Muhammad Rahman dan Kamsiyati Azis) dengan hafalan 6 juz dan 5 lembar, Nurul Fauziah (lahir di Rannaloe, 28 Aril 2009, asal Gowa, anak dari H. Burhan dan St. Subaedah).

Intan Maulidah (lahir di Makassar, 02 Maret 2009, asal Makassar, anak dari Muhammad Irwan Manai dan Abdi Sukmawati) dengan hafalan 5 juz, Nafsiah Muthmainnah (lahir di Lamapaha, Lembata, NTT, 02 Januari 2008, anak dari Ahmad Daramanto dan Nurhayati Abdullah) dengan hafalan 3 juz dan 5 lembar.

Suriyani Haris (lahir di Atanika, Lembata, NTT, 04 April 2006, anak dari Abdul Haris dan Mahani Rahma) dengan hafalan 5 juz, Zahira Nur Husna (lahir di Bissoloro, 12 Mei 2011, anak dari Mursalim Dg. Kulle dan Jumriani) dengan hafalan 3 juz.

Nur Magfirah (lahir di Takalar, 20 Maret 2009, anak dari Kamaruddin dan Rahmawati) dengan hafalan 3 juz dan 8 lembar), Suci Kamaria (lahir di Pannyambeang, Gowa, 15 Januari 2009, anak dari Dg. Ngago dan Nur Aeni Dg. Nurung) dengan hafalan 3 juz, Rifdatul Barizah (lahir di Bungasunggu, Gowa, 01 Juni 2009, anak dari Muhammad Basir Dg. Leo dan Riskawati Dg. Bunga) dengan hafalan 3 juz dan 7 lembar.(asnawin)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama