Bupati Takalar dan Wamen KKP Bahas Kampung Nelayan dan Pabrik Garam di Takalar


Bupati Takalar Mohammad Firdaus Daeng Manye (kanan) bertemu dengan Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan, di Kantor Wamen KKP, Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025. (ist)


------

Kamis, 31 Juli 2025

 

Bupati Takalar dan Wamen KKP Bahas Kampung Nelayan dan Pabrik Garam di Takalar

 

TAKALAR, (PEDOMAN KARYA). Bupati Takalar Mohammad Firdaus Daeng Manye bertemu dengan Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan, di Kantor Wamen KKP, Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025.

Ada dua agenda strategis yang dibahas dalam pertemuan tersebut, yaitu pertama Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di wilayah pesisir Kabupaten Takalar, sebagai bagian dari program nasional revitalisasi kampung nelayan.

Kedua, pendirian Pabrik Garam Rakyat, guna mengoptimalkan potensi garam lokal dan memperkuat ketahanan pangan nasional dari wilayah selatan Sulawesi Selatan.

Bupati Takalar Firdaus Manye mengatakan, inisiatif ini sejalan dengan visi daerah dalam Program Unggulan Kabupaten Takalar 2025–2030, khususnya pada pilar Penguatan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Potensi Lokal.

“Alhamdulillah hari ini kami diterima langsung oleh Bapak Wamen KKP. Takalar siap menjadi contoh pengembangan kampung nelayan modern berbasis ekonomi digital dan kami juga akan memaksimalkan potensi garam rakyat melalui pembangunan pabrik skala regional,” ujar Firdaus.

Kampung Nelayan Merah Putih direncanakan dibangun di salah satu wilayah pesisir Takalar, dilengkapi dengan infrastruktur dasar seperti perumahan nelayan yang layak huni, akses air bersih, fasilitas sanitasi, Tempat Pelelangan Ikan (TPI), serta cold storage. Juga balai pelatihan dan pemberdayaan keluarga nelayan.

Kampung nelayan ini akan menjadi model nasional bagi penguatan ekosistem pesisir berbasis kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan pembangunan pabrik garam, Firdaus menjelaskan pabrik garam akan mendukung kedaulatan industri dalam negeri. Ia mengatakan, rencana pembangunan Pabrik Garam mendapat dukungan penuh dari Kementerian KKP dan akan melibatkan kolaborasi lintas sektor, termasuk BUMN atau swasta nasional.

Pabrik garam ini diharapkan akan menyerap produksi garam rakyat secara berkelanjutan, meningkatkan kualitas dan standar produksi, serta memberikan nilai tambah dan daya saing bagi petani garam lokal.

“Kita ingin petani garam di Takalar tidak hanya jadi penonton dalam industri garam nasional, mereka harus menjadi pemain nasional,” tandas Daeng Manye, sapaan akrab Mohammad Firdaus.

Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan, kata Daeng Manye, menyambut baik usulan tersebut dan menyatakan siap memfasilitasi langkah-langkah teknis berikutnya.

Kementerian KKP juga akan mengirim tim teknis ke Takalar dalam waktu dekat untuk melakukan survei dan verifikasi lokasi.

Bupati Takalar berharap program ini dapat segera direalisasikan pada tahun 2025 sebagai salah satu warisan strategis bagi pembangunan kelautan Takalar di masa depan. (Amir Tata)



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama