![]() |
| Di dada anak-anak Bugis / tertanam siri’ yang menegakkan harga diri / dan pacce yang menguatkan empati — / itulah sayap yang tak terlihat / tapi sanggup mengangkat negeri ini terbang tinggi |
-----
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 26 Juli 2025
PUISI
Di Dada Anak-anak
Bugis
Oleh: Asnawin Aminuddin
Di ujung selatan tanah Celebes
perahu-perahu Pinisi merentang layar
menyibak gelombang membawa nama bangsa
dari dermaga kecil hingga samudra raya
Di dada anak-anak Bugis
tertanam siri’ yang menegakkan harga diri
dan pacce yang menguatkan empati —
itulah sayap yang tak terlihat
tapi sanggup mengangkat negeri ini terbang
tinggi
Dari rumah-rumah Tongkonan yang tegak
gagah
kisah leluhur ditutur dalam ukiran kayu
hidup dalam napas Toraya yang setia
menjadi sayap kebudayaan yang lestari
Dalam jejak Lontara yang bijak dan halus
terukir ilmu, hukum, dan sastra masa silam
mewarnai langit Indonesia
dengan tinta kearifan dari tangan para
pujangga Makassar
Baju Bodo yang anggun berwarna-warni
berjalan bersama Songkok Recca yang
bersahaja
menjadi lambang kemuliaan dan martabat
sayap keindahan yang membentuk citra
Nusantara
Anak-anak Gowa, Bone, Luwu, dan Selayar
menari dalam irama Gandrang dan Kipas
menghentak bumi menggetarkan langit
menyuarakan: “Kami bagian dari Indonesia
yang merdeka!”
Sayap-sayap ini bukan dari bulu dan angin
melainkan dari nilai, budaya, dan cinta
negeri
Dari sawah, laut, dan gunung kami
bertumbuh
menjadi kekuatan yang menopang Indonesia
maju
Maka, biarlah kami terus terbang
dalam semangat yang tak pernah padam
mengibar bendera di dada
dengan Sulawesi Selatan sebagai salah satu
sayapnya
menuju Indonesia yang adil, makmur, dan
mulia
Makassar, 26 Juli 2025
