![]() |
Mahasiswa S3 FKM Unhas foto bersama peserta Pelatihan Juru Pemantau Jentik (Jumantik), di Ruang Kandow FKM Unhas, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Sabtu, 28 Juni 2025 |
Kamis, 03 Juli 2025
Mahasiswa S3 FKM
Unhas Latih Petugas Kebersihan Jadi Juru Pemantau Jentik
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA).
Mahasiswa program doktoral (S3) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas
Hasanuddin (Unhas) mengadakan Pelatihan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) bagi
petugas kebersihan, di Ruang Kandow FKM Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Sabtu, 28 Juni 2025
Pelatihan yang bertujuan mencegah
penyebaran penyakit berbasis vektor di lingkungan kampus diikuti 30 petugas
kebersihan dari tiga fakultas di lingkungan Universitas Hasanuddin, yakni
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Pertanian (Faktan), dan Fakultas
Pascasarjana.
Pelatihan ini merupakan bagian dari
kegiatan pengabdian masyarakat oleh lima mahasiswa doktoral FKM, yakni Asmawi,
Yeni Paramata, Sitti Arrifah, Ainurafiq, dan Nur Hamdani Nur.
“Pelatihan ini merupakan bagian dari
program rutin pengabdian masyarakat berbasis akademik yang digalakkan sivitas
akademika FKM Unhas,” jelas Nur Hamdani Nur, yang bertindak sebagai koordinator
kegiatan, kepada wartawan di Makassar, Kamis, 03 Juli 2025.
Para petugas kebersihan dalam pelatihan
tersebut mendapatkan pembekalan teori sekaligus praktik lapangan mengenai
pemantauan jentik nyamuk.
Materi pelatihan meliputi pemahaman dasar
tentang siklus hidup nyamuk Aedes aegypti, teknik identifikasi tempat
perindukan jentik, metode pelaporan hasil temuan, serta prosedur tindak lanjut
yang dapat dilakukan oleh petugas kebersihan.
“Para peserta juga diajak turun langsung
ke lapangan untuk mengaplikasikan materi yang telah dipelajari,” kata Dandi,
sapaan akrab Nur Hamdani Nur.
Ia menambahkan, pelatihan ini bertujuan
menciptakan agen perubahan di lingkungan kampus.
“Kami ingin menanamkan kesadaran dan
keterampilan praktis, agar petugas kebersihan tidak hanya menjalankan tugas
kebersihan, tetapi juga aktif memantau dan melaporkan keberadaan jentik secara
berkala,” tutur Dandi.
Dosen pendamping kegiatan, Dr Ernimati
Ibrahim SKM MKes, menegaskan pentingnya peran petugas kebersihan sebagai garda
terdepan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan kampus.
“Pemberdayaan mereka sebagai juru pemantau
jentik sangat efektif untuk deteksi dini penyebaran penyakit seperti Demam
Berdarah Dengue (DBD),” ujar Ernimati.
Suasana pelatihan berlangsung interaktif.
Peserta tidak hanya aktif bertanya, tetapi juga berbagi pengalaman lapangan
selama menjalankan tugas mereka sehari-hari. Pelatihan ditutup dengan pembagian
alat pemantauan sederhana serta panduan pemantauan jentik sebagai bentuk
komitmen berkelanjutan.
Para mahasiswa doktoral FKM Unhas berharap
kegiatan ini dapat menjadi model yang direplikasi di fakultas-fakultas lain
sebagai bagian dari upaya menciptakan kampus sehat, bebas jentik, dan
berkelanjutan. (dan)