![]() |
| EBIFF 2025 di Samarinda, 25-27 Juli 2025, antara lain menampilkan Pentas Seni Internasional, Lomba Menyanyi Lagu Daerah dan Fashion Show. |
-----
PEDOMAN KARYA
Ahad, 27 Juli 2025
Catatan EBIFF 2025 Samarinda Bagian Ketiga:
Ruang Kreasi Baru
“Temindung Creative Hub Kalimantan Timur”
Oleh: Yudhistira Sukatanya
Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan
Timur, tentang Roadmap Pengembangan
Ekonomi Kreatif Daerah Kalimantan Timur N0. 42-2021 telah membunyikan
keberadaan ruang kreasi yang dinamai Creative Hub sebagai wadah berproses,
bekerja dan berkarya.
“Temindung Creative Hub Kalimantan Timur”,
disingkat TCH KT, memanfaatkan ulang bangunan eks. Bandara Temindung Samarinda.
Bandara lama Temindung terletak di Kelurahan Sungai Pinang, Samarinda,
Kalimantan Timur. Jaraknya 4,7 kilometer dari GOR Kadri Oening dapat ditempuh
dalam tenggat waktu sekira 14 menit.
Bandara ini berada di utara Sungai Karang
Mumus, dalam wilayah Kecamatan Sungai Pinang. Kini sudah tidak beroperasi. Bandara
Temindung telah digantikan oleh Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto yang
berlokasi di Sungai Siring, Samarinda Utara. Perpindahan operasional bandara
ini berlangsung pada tahun 2018.
Bangunan eks Bandara Temindung tersebut
telah direhab tanpa mengubah struktur utama
bangunan lama. Ruang bagian interior menyesuaikan dengan kebutuhan para
pelaku ekonomi kreatif.
Di TCH tersedia ruang pertemuan, ruang
pertunjukan, studio musik, studio audio visual dan lainnya. Berbagai proses
kreatif dapat berlangsung, di luar dan di dalam gedung, antara lain seperti
kegiatan Pelatihan, FGD, Workshop, Pameran, Pertunjukan dan Pengkajian dengan
menaati tata acara yang diberlakukan.
Hari kedua dan ketiga EBIFF 2025 Sabtu dan
Minggu, tanggal 26 dan 27 Juli 2025, memanfaatkan fasilitas Temindung Creative
Hub Kalimantan Timur sebagai venue kedua. Di Kawasan ini berlangsung Pentas
Seni Internasional, Lomba Menyanyi Lagu Daerah dan Fashion Show.
Sabtu tanggal 26 Juli 2025 menghadirkan
Sanggar I Production Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Kemudian
Kabupaten Kutai Timur dengan Sanggar
Seni Untung Betuah, dilanjutkan penampilan Rumania menyajikan Ansamblul
Folcloric Doinita.
Giliran berikutnya Sanggar Seni 5
menampilkan Pokant Takaq. Rumah Karya Mekongga Art dari Sulawesi Tenggara pentas dengan “Tari Linda.”
Kemudian kontingen Kota Bontang - Sanggar Tari
Tunas Mekar Dua Serangkai, setelahnya tampil Tim dari Polandia, Song and Dance
Ensemble Silesianie, pada giliran berikut Sanggar Seni 6 Lentera Kutai
Kartanegara.
Tepat jam 22:30 Wita, kontingen Sulawesi
Selatan, Sanggar Sinerji Teater Makassar yang berkolaborasi dengan Sanggar Seni
Budaya Lipu Maraninding Rongkong, Luwu Utara, menyajikan Tari “Rindingna Tana
Masakke“. Penampilan ini didampingi langsung oleh Ibu Dewi Ritayana - Ketua Kontingen
Sulsel, dan Bulan Masagena, S.Sos, M.Si, mewakili Ketua Sanggar Seni Budaya
Lipu Maraninding.
![]() |
| Dewi Ritayana - Ketua Kontingen Sulsel. |
Di venue Halaman Parkir Gelora Kadrie
Oening, Sabtu tanggal 26 Juli 2025 secara paralel menampilkan Tari Sanggar Seni
4 - Yayasan Sangkoh Piatu dilanjutkan oleh tim Kabupaten Mahulu- Sanggar Seni
Cahaya Borneo. Giliran berikut pentas diisi oleh India - Priyanki Patel Dance
Academy kemudian giliran Sanggar Seni 2 Sanggar Seni Borneo Benuo Taka.
Pada jam 21:15 tampil Sanggar Bamba
Manurung dari Sulawesi Barat. Dilanjutkan dengan penampilan Kabupaten Berau-
Sanggar Tari Pagtipunan.
Kemudian Korea Selatan Choi Eunjung Dance
Company naik pentas. Setelahnya Sanggar Seni 3 Komunitas Seni Budaya Seraong
Kemudian hadir Kalimantan Utara dari Dinas Pariwisara Provinsi Kaltara.
Kontingen Rusia National Folk Dance Ensamble Rovesniki tampil sebelum MC
menutup acara.
Said Rachmat, selaku Presiden CIOFF
Indonesia, mengapresiasi antusiasme masyarakat Samarinda menyambut kehadiran
para partisipan termasuk delegasi asing. Ia menilai EBIFF menjadi momentum
penting guna mempererat hubungan budaya antarbangsa.
Menurut Said, festival ini bukan hanya
perayaan seni dan budaya semata, tetapi juga merupakan bentuk diplomasi lunak
(soft diplomacy) yang membuka peluang kolaborasi di sektor pariwisata, ekonomi
kreatif, budaya, hingga pendidikan lintas negara.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah membangun
jembatan persahabatan antarnegara sekaligus memperkenalkan Indonesia, terutama
Samarinda, sebagai kota yang kaya akan budaya dan keramahan,” lanjut Said.
Said berharap kontinuitas dukungan
pemerintah daerah, khususnya Gubernur Kalimantan Timur, untuk terus bekerja
sama dalam konteks budaya lintas negara agar dapat memberikan dampak positif
bagi daerah.
Dalam rangkaian acara EBIFF pada tanggal
29 Juli para peserta dijadwalkan mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) guna
memperkenalkan wajah baru Indonesia ke dunia internasional.
Rangkaian kegiatan lainnya, delegasi EBIFF
juga mendatangi sekolah-sekolah di Samarinda. Para siswa menampilkan kegiatan
ekstra kurikuler mereka, sementara delegasi negara asing menggelar workshop
tarian tradisional dari negara masing-masing.
Pada hari Senin, Tanggal 29 Juli 2025,
usai kunjungan ke IKN dan Pantai Balikpapan, para peserta langsung bersiap
meninggalkan Benua Etam untuk pulang ke daerah masing masing.
Selamat tinggal keriuhan, tetaplah abadi
dalam kenangan, semoga jumpa lagi di EBIFF selanjutnya.***

