Teaterawan Hasan Kuba, Berangkatlah Kakandaku, Allah Menunggumu dengan Cinta

 

Hasan Kuba (tengah) bersama Rudhy Barsit (paling kiri) dan Fahmi Syariff dalam sebuah pertunjukan drama. (ist)  


-----

PEDOMAN KARYA

Kamis, 14 Agustus 2025

 

In Memoriam:

 

Teaterawan Hasan Kuba, Berangkatlah Kakandaku, Allah Menunggumu dengan Cinta

 

Oleh: Mahrus Andis

 

Hasan Kuba, seorang teaterawan dan sutradara yang aktif membungai Dewan Kesenian Makassar (DKM) di era 70-80-an. Berkiprah di zaman produktifnya DKM bersama seniman besar Sulsel Rahman Arge, Husni Djamaluddin, Arsal Al Habsi, dan seusianya. Oleh adik-adiknya, dia akrab disapa “Kak Sankub”, termasuk saya.

Haji Hasan Kuba tidak hanya seorang aktor yang selalu bermain pada kesting yang pas, baik di panggung drama maupun layar lebar, tapi juga dia wartawan senior yang pernah jungkir-balik mengurusi koran mingguan Pos Makassar dengan ikonitas karakter klasik “Baco Puraga”-nya.

Sankub bersahabat lengket dengan beberapa teaterawan Makassar yang sudah lebih dahulu menghadap Allah SWT semisal Radjab Fattah, Fahmi Syarif, Meggy Waworuntu, Udhin Palisuri, Andi Tadjuddin Manda, Jakob Marala, Kadir Anshari, Hasan Mintaraga, dan teman lain yang masih hidup seperti Syam Asrib, Rudy Barsit, Iwan Azis, Hasnia Lotong, serta Ahmadi Haruna.

Di mata saya, Kak Sankub ini seniman yang sangat arif menghargai profesi orang lain. Dia paham kalau saya adik juniornya di DKM, namun setiap bertemu dengannya, sikapnya sering membuat saya salah tingkah. Ia selalu berdiri (walaupun dengan susah payah karena usia sekira 73 tahun), memeluk saya dengan senyumnya yang tak henti merekah.

Dia tipikal manusia yang “selesai” dalam hidupnya. Tak pernah saya mendengar keluh kesahnya. Ia makhluk sabar dan seniman yang tidak pernah angkuh dalam berkarya.

Karena itulah, saya merasa amat kehilangan seorang kakak yang baik. Hari ini, Rabu, 13 Agustus 2025, ia berpulang ke kampung hakikat. Menghadap Allah dengan membawa karya-karya kehidupan yang bernilai pahala, termasuk amaliah kulturalnya sebagai seniman dan kiprah organisatorisnya selaku tokoh Pemuda Panca Marga (PPM) di Sulsel.

Berangkatlah, Kakandaku! Allah SWT menunggumu dengan cinta dan keridhaan-Nya. Allahummagfirlahu warhamhu wa aafihi wa"fuanhu. Amin.*

 

Makassar, 13 Agustus 2025

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama