Lagi, Staf Biasa Unismuh Makassar Raih Doktor Ilmu Pendidikan

Muhammad Alka (paling kiri) bersalaman dengan Wakil Rektor I Unismuh Makassar Prof Andi Sukri Syamsuri, seusai mengikuti ujian promosi doktor, di Aula Teater I-Gift Menara Iqra, Kampus Unismuh Makassar, Kamis, 25 September 2025. (Foto: Humas Unismuh Makassar)

 

------

Kamis, 25 September 2025

 

Lagi, Staf Biasa Unismuh Makassar Raih Doktor Ilmu Pendidikan

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Satu lagi staf biasa (tenaga kependidikan) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar berhasil meraih gelar akademik tertinggi.

Muhammad Alka yang selama ini staf di Rektorat Unismuh, berhasil meraih gelar doktor pendidikan setelah mengikuti ujian promosi doktor, di Aula Teater I-Gift Menara Iqra, Kampus Unismuh Makassar, Kamis, 25 September 2025.

Dua bulan sebelumnya, tepatnya Kamis, 03 Juli 2025, Asrijal Bintang yang staf Biro Akademik Unismuh Makassar meraih gelar doktor dalam bidang ilmu manajemen setelah mengikuti ujian promosi doktor pada Program S3 Manajemen Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

Muhammad Alka dalam sidang terbuka ujian promosi doktor memaparkan hasil penelitiannya berupa media praktikum berbasis Virtual Reality (VR) untuk pembelajaran fisika di hadapan sejumlah tim penguji.

Tim penguji terdiri atas Wakil Rektor I Unismuh Prof Andi Sukri Syamsuri (Ketua Sidang), Direktur Program Pascasarjana Prof Erwin Akib (Sekretaris), Prof Irwan Akib (Promotor), Prof Hartono Bancong (Kopromotor), Dr Sukmawati (Penguji), Prof Nurlina (Penguji), Dr Baharullah (Penguji), dan Prof Subaer MPhil PhD (Penguji Eksternal).

Penelitian yang dilakukan Muhammad Alka berfokus pada simulasi percobaan Interferometer Michelson-Morley, eksperimen klasik yang menjadi dasar lahirnya teori relativitas modern.

Selama ini, praktikum tersebut hampir mustahil dilaksanakan di tingkat SMA karena keterbatasan instrumen laboratorium. Melalui VR, eksperimen itu dapat disimulasikan secara interaktif dan imersif, sehingga siswa memperoleh pengalaman belajar layaknya berada di laboratorium fisika.

Percobaan Michelson-Morley dikenal kompleks dan membutuhkan instrumen canggih. Di sekolah, guru biasanya hanya menjelaskan konsep melalui teori atau ilustrasi. Kehadiran VR memungkinkan siswa memahami fenomena gelombang cahaya secara lebih nyata, sekaligus menjawab keterbatasan fasilitas laboratorium.

Dalam pengembangannya, Alka menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Hasil uji coba menunjukkan media ini memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.

Validasi ahli materi menghasilkan skor rata-rata 3,8 (sangat layak), sedangkan ahli media memberi nilai 3,5 (layak). Respon guru dan siswa juga cenderung positif. Bahkan, rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 84,12, melampaui standar ketuntasan minimal.

“Produk ini bukan sekadar simulasi, tetapi ekosistem pembelajaran lengkap yang dilengkapi modul, lembar kerja, dan panduan guru. Dengan pendekatan ini, pembelajaran fisika lebih menarik sekaligus relevan dengan kebutuhan abad ke-21,” ujar Alka.

Setelah mempertahankan disertasinya, Muhammad Alka dinyatakan lulus dan Pimpinan Sidang Prof Andi Sukri Syamsuri, mengumumkan bahwa Muhammad Alka lulus dengan predikat cum laude dengan IPK 4,0, dan masa studi 3 tahun.

 

Alumni Pondok Pesantren

 

Muhammad Alka lahir di Tibona, Kabupaten Bulukumba, pada tahun 1989. Ia menempuh pendidikan dasar di SDN 238 Mattoanging, dan melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) serta Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren Babul Khaer Bulukumba.

Selepas itu, ia melanjutkan studi S1 Pendidikan Fisika di Unismuh Makassar dan meraih gelar sarjana pada 2011. Pendidikan magister ditempuh di Universitas Negeri Makassar (UNM) dengan fokus pada Pendidikan Fisika, sebelum akhirnya melanjutkan ke jenjang doktoral di Program Pascasarjana Unismuh Makassar.

Sejak mahasiswa, Alka aktif berorganisasi. Ia pernah menjadi Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika (2007–2008), Ketua Seventeen Community (2008–2009), serta Ketua Bidang Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa FKIP Unismuh Makassar (2010–2011).

Pada level persyarikatan, ia kini tercatat sebagai anggota Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting, dan Pembinaan Masjid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan sejak 2023. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris I Pimpinan Ranting Muhammadiyah Bontaeng, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa. (asnawin)

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama