------
Senin, 15 September 2025
Mentan Amran Sulaiman
Ajak Unhas Lahirkan Generasi Unggul
MAKASSAR, (PEDOMAN
KARYA). Menteri Pertanian (Mentan) sekaligus Ketua
Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Amran Sulaiman,
menghadiri Dies Natalis ke-69 Unhas di Makassar.
Dalam kesempatan
itu, Mentan Amran menyampaikan pesan khusus bagi almamater tercinta yang telah
menjadi tempat ia menimba ilmu dan membentuk karakter kepemimpinannya. Mentan
Amran mengajak Unhas untuk terus melahirkan generasi unggul yang siap
menghadapi tantangan bangsa.
“Sebagai Ketua
IKA, saya mengimbau kepada seluruh dosen untuk mendidik generasi kita dengan
kualitas luar biasa, bahkan kalau perlu secara eksponensial. Karena mereka
inilah yang kelak akan menggantikan kita dan meneruskan perjuangan Republik
Indonesia,” kata Mentan Amran usai Upacara Rapat Senat Terbuka Dies Natalis
ke-69 Unhas, di Baruga AP Pettarani Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Sabtu, 13
September 2025.
Mentan Amran
menekankan bahwa Unhas memiliki peran strategis dalam menyiapkan generasi muda
yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan
bangsa, termasuk di sektor pangan. Ia juga mengingatkan agar generasi muda
tidak takut menghadapi tekanan.
“Pak Rektor,
lakukan tekanan terhadap kampus yang kita cintai. Tekanan yang tinggi adalah
berlian, dia lahir dari 3.500 derajat celcius, makanya jadi berlian,”
ungkapnya.
Selain itu, di
hadapan civitas akademika, Mentan Amran menyampaikan perkembangan sektor
pertanian nasional. Ia menyebutkan transformasi besar yang saat ini tengah
dijalankan pemerintah dalam sektor pertanian, dari tradisional menuju modern.
“Kemudian kami
paparkan capaian transformasi pertanian dari tradisional menjadi modern.
Alhamdulillah dengan doa seluruh rakyat dan petani Indonesia, kita sedang
menuju capaian swasembada pangan. Insyaallah dalam tiga bulan ke depan, bila
tidak ada aral melintang, kita bisa umumkan bahwa Indonesia sudah swasembada,”
jelas Amran.
Selain itu, Mentan
Amran juga memaparkan upaya konkret yang dilakukan pemerintah untuk mendongkrak
produktivitas nasional. Mulai dari program cetak sawah hingga perbaikan
irigasi, serta program peningkatan kesejahteraan petani.
“Ini adalah
transformasi besar-besaran untuk mewujudkan pertanian yang sehat dan
berkeadilan. Hasilnya sudah dirasakan, petani semakin sejahtera, nilai tukar
petani (NTP) naik menjadi 123,57 persen. Bahkan laporan dari daerah menyebut
petani kini lebih bahagia,” ujarnya.
Ia juga menegaskan
komitmen pemerintah untuk menghadirkan ekonomi yang berkeadilan, termasuk
melakukan penindakan tegas terhadap mafia pangan.
“Satu kata, tindak
tegas. Kita tidak boleh kompromi terhadap praktik curang yang merugikan
petani,” tegas Amran.
Seperti diketahui,
upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi beras mulai menunjukkan hasil.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut potensi produksi beras Januari-Oktober
2025 mencapai 31,04 juta ton.
Estimasi produksi
beras Indonesia ini sejalan dengan proyeksi dari Departemen Pertanian Amerika
Serikat (USDA) yang menyebutkan bahwa produksi beras Indonesia musim tanam
2024/2025 akan mencapai 34,6 juta ton, tertinggi di kawasan ASEAN, melampaui
Thailand dan Vietnam.
Bahkan FAO juga
memprediksi produksi beras Indonesia tembus 35,6 juta ton pada tahun 2025,
menempatkan Indonesia sebagai produsen beras dengan kenaikan produksi beras
tertinggi ke-2 setelah Brasil pada 2025 ini. (kia)
