-----
PEDOMAN KARYA
Kamis, 18 September 2025
Muhammadiyah
Perkuat Kompetensi Kader di Sulsel Melalui Pelatihan Instruktur Daerah
Oleh: Syawaluddin
Soadiq
Muhammadiyah melakukan
upaya berkelanjutan untuk meneguhkan militansi, mengayakan kompetensi, dan
memperkuat peran kadernya sebagai pelaku gerakan di tengah dinamika persyarikatan,
umat, bangsa, serta persaingan global yang semakin kompleks.
Upaya tersebut
antara lain dengan mengadakan Pelatihan Instruktur Daerah (PIDA). PIDA di Sulawesi
Selatan dibagi beberapa zona daerah. PIDA Zona 3 yang meliputi Makassar, Maros,
Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Bantaeng digelar pada di Pusdiklat Unismuh
Makassar, Bollangi, Pattallassang, Gowa, 19-21 September 2025.
Pelatihan
Instruktur Daerah dilaksanakan oleh Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya
Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan.
Muhammadiyah
sebagai organisasi Islam modern menempatkan perkaderan sebagai pilar utama
dalam pembangunan kekuatan dan kualitas pelaku gerakan. Fokus utama perkaderan
mencakup pembinaan ideologi, pembinaan kepemimpinan, serta optimalisasi sistem
kaderisasi yang menyeluruh dan berorientasi masa depan.
Hal ini sejalan
dengan tujuan Muhammadiyah untuk menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Proses perkaderan
yang efektif sangat bergantung pada perhatian seksama terhadap lingkup internal
dan eksternal Muhammadiyah, termasuk respons terhadap kehadiran gerakan-gerakan
keagamaan baru di Indonesia yang mendorong semangat fastabiq al-khairat .
PIDA yang
diinisiasi oleh MPKSDI PWM Sulawesi Selatan dan dipercayakan untuk diorganisir
kepanitiaannya kepada MPKSDI Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Makassar.
Ketua MPKSDI Muhammadiyah
Sulsel, Amir MR, mengatakan, Pelatihan Instruktur Daerah bertujuan memperkuat
kemampuan instruktur dalam memimpin dan membina kader.
MPKSDI sendiri
merupakan salah satu majelis di lingkungan Muhammadiyah yang bertanggung jawab
atas pembinaan kader dan sumber daya insani . Program kerja majelis ini,
seperti yang terlihat disejumlah PDM se-Indonesia, meliputi pelatihan dan
pengembangan kompetensi sumber daya manusia dan siap mencetak instruktur
berkeadaban.
Pelatihan
instruktur semacam ini telah terbukti krusial dalam siklus kaderisasi
Muhammadiyah di berbagai wilayah yang mengoptimalkan pelatihan instruktur
pengkaderan dengan Training Need Analysis dan metode interaktif, mencetak
instruktur baru dan memperkuat kurikulum perkaderan dan penguatan barisan
kaderisasi.
Detail Pelaksanaan
PIDA Zona 3 Sulawesi Selatan
PIDA kali ini
mengangkat tema: “Pengayaan Kompetensi Instruktur Persyarikatan dalam
Mendinamisasi Gerakan Muhammadiyah di Sulawesi Selatan.”
Kegiatan ini
diikuti oleh 60 peserta yang tersebar di enam kabupaten / kota pada Zona 3. Panitia
Pengarah Kamaruddin Moha mengatakan, peserta utama PIDA adalah alumni Baitul
Arqam yang diselenggarakan di level Pimpinan Cabang, Pimpinan Ranting, dan Amal
Usaha Muhammadiyah.
Selain itu,
terdapat peserta tambahan dari Alumni Instruktur dan Perkaderan Tingkat
Menengah yang berasal dari organisasi otonom Muhammadiyah, khususnya dari
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Makassar.
Pelaksanaan PIDA Zona
3 berlangsung selama tiga hari dua malam, memanfaatkan fasilitas Pusat
Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Unismuh Makassar, di Bollangi, Kecamatan
Pattallassang, Kabupaten Gowa.
Unismuh Makassar
memang sering menjadi tuan rumah bagi kegiatan-kegiatan penting Muhammadiyah,
termasuk acara Ideopolitor Muhammadiyah Regional Sulawesi pada Februari 2025.
Unismuh juga aktif
dalam pengembangan sumber daya manusia di lingkungan Muhammadiyah dalam
menopang basis perkaderan dalam bentuk pelatihan serupa di tingkat perguruan tinggi
Muhammadiyah se-Sulawesi Selatan.
Melalui PIDA ini,
Muhammadiyah Sulawesi Selatan berharap dapat menghasilkan instruktur yang tidak
hanya militan dalam ideologi, tetapi juga memiliki kompetensi tinggi dalam
membimbing dan mengembangkan kader-kader baru. Hal ini sejalan dengan komitmen
Muhammadiyah dalam memperkuat ikatan terhadap misi, cita-cita, serta perjuangan
organisasi untuk mencapai tujuan mulianya.
Upaya penguatan
kader ini diharapkan dapat terus mendorong Muhammadiyah untuk mengambil bagian
terdepan dalam mencermati dan merespons berbagai tantangan di tingkat lokal,
nasional, hingga global.
Dengan kader yang
militan dan kompeten, Muhammadiyah di Sulawesi Selatan akan semakin siap
menghadapi persaingan dan dinamika yang kompleks, serta terus berkontribusi
dalam membangun kualitas umat dan bangsa.***
