-----
Selasa, 02 September 2025
Tim LKTI Unismuh
Makassar Ciptakan Alat Penggaruk Gabah
Inovasi APGOMIT Unismuh
Makassar Best Paper pada LKTI PIMPI 2025
MAKASSAR, (PEDOMAN
KARYA). Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
(Unismuh) Makassar kembali menorehkan prestasi di ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Pekan Inovasi
Mahasiswa Pertanian Indonesia (PIMPI) 2025 di IPB University.
Dalam lomba yang digelar pada Ahad, 24
Agustus 2025, Tim LKTI Unismuh Makassar berhasil meraih Best Paper dengan
inovasi APGOMIT singkatan dari Alat Pengaruk Gabah Otomatis berbasis
Mikrokontroler dan IoT.
Tim LKTI Unismuh Makassar terdiri atas Nurul
Qadri (Mahasiswa Prodi Teknik Informatika sebagai ketua tim), Andi Muhammad
Rayhan A. Abbas (Mahasiswa Prodi Teknik Arsitektur Angkatan 2024), dan Awal (Mahasiswa
Prodi Teknik Elektro Angkatan 2022), dengan dosen pendamping, Ir Adriani ST MT
IPM.
“Pada ajang lomba tersebut kami menyampaikan
alat inovasi APGOMIT. Alat Pengaruk Gabah Otomatis berbasis Mikrokontroler dan
IoT. Ini diciptakan sebagai alat untuk mempermudah para petani pada saat akan
menjemur gabah apabila masa pasca-panen telah tiba,” jelas dosen pendamping Tim
LKTI Fakultas Teknik Unismuh Makassar, Adriani.
Tujuan dari penciptaan alat APGOMIT tersebut
yaitu agar para petani lebih hemat energi, cepat pada saat menjemur gabah,
merata dan tentunya tidak lagi kepanasan.
“Alat ini dirancang terintegrasi
menggunakan mikrokontroller dan IoT serta untuk pengisian daya pada baterai
yaitu secara hybrid, bisa menggunakan sinar matahari melalui panel surya dan
bisa di-charge langsung menggunakan listrik yang digunakan sehari-hari,” papar
Adriani.
Selaku dosen pendamping, ia merasa sangat
bangga atas pencapaian tim mahasiswa Fakultas Teknik yang berhasil meraih Best
Paper dalam ajang Pekan Inovasi Mahasiswa Pertanian Indonesia (PIMPI) 2025 di
IPB University.
Inovasi APGOMIT yang dirancang oleh tim
ini menunjukkan kreativitas, kepedulian, dan pemahaman mahasiswa terhadap
kebutuhan masyarakat, khususnya para petani.
Dengan mengintegrasikan mikrokontroler dan
teknologi IoT, serta memanfaatkan sistem hybrid energi melalui panel surya dan
listrik konvensional, alat ini tidak hanya menghadirkan solusi praktis untuk
proses penjemuran gabah, tetapi juga memberikan nilai tambah dalam aspek
efisiensi energi, efektivitas waktu, pemerataan hasil pengeringan, dan
kenyamanan kerja petani.
Rancangan ini membuktikan bahwa kolaborasi
lintas disiplin ilmu dari Teknik Elektro, Teknik Informatika dan Arsitektur
dapat melahirkan sebuah karya inovatif yang berdampak langsung pada sektor
pertanian. Hal ini sejalan dengan semangat interdisipliner dan problem solving
yang harus terus kita dorong dalam dunia pendidikan tinggi.
“Saya berharap inovasi APGOMIT ini dapat
terus dikembangkan, baik dari sisi teknis maupun keberlanjutan penerapan di
lapangan. Dengan dukungan riset lanjutan, prototyping yang lebih matang, serta
sinergi bersama stakeholder pertanian, APGOMIT berpotensi menjadi salah satu
teknologi tepat guna yang bermanfaat luas bagi para petani Indonesia,” kata
Adriani.
Ia pun menyampaikan ucapan selamat kepada Awal,
Nurul Qadri, dan Andi Muhammad Rayhan A. Abbas yang telah membuktikan bahwa
mahasiswa mampu menghadirkan gagasan cemerlang dengan solusi aplikatif.
“Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi
mahasiswa lain untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan berkontribusi nyata
bagi kemajuan bangsa,” kata Adriani. (zak)
