-----
Rabu, 24 September 2025
Unhas Kukuhkan
Guru Besar MIPA, FEB, dan Kedokteran Gigi
MAKASSAR, (PEDOMAN
KARYA). Universitas Hasanuddin (Unhas) mengukuhkan
tiga guru besar dari fakultas berbeda dalam Rapat Paripurna Senat Akademik Terbatas
dalam rangka upacara Penerimaan Jabatan Profesor dari Fakultas Kedokteran Gigi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), serta Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA), di Ruang Senat Akademik Unhas, Lantai 2 Gedung
Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, serta disiarkan secara langsung melalui
kanal YouTube Senat Akademik Unhas, Selasa, 23 September 2025.
Proses pengukuhan
dihadiri oleh Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, Ketua, Sekretaris, dan
Anggota Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Dewan Profesor, tamu undangan,
serta keluarga besar dari tiga profesor yang dikukuhkan.
Tiga guru besar
tersebut ialah Prof Dr Andi Ilham Latunra MSi (Guru Besar Bidang Bioteknologi
Tanaman, Fakultas MIPA, yang dikukuhkan sebagai guru besar ke 601), Prof Dr
Anas Iswanto Anwar SE MA CWM CRBC, Guru Besar Bidang Ekonomi Moneter
Internasional, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dikukuhkan sebagai guru besar
ke-602), serta Prof drg Fuad Husain Akbar MARS PhD FISQua, Fakultas Kedokteran
Gigi, dikukuhkan sebagai guru besar ke-603).
Sebelum secara
resmi dikukuhkan sebagai anggota Dewan Profesor, masing-masing guru besar
menyampaikan pidato penerimaan yang membahas judul penelitian dari bidang
keahliannya.
Prof Andi Ilham
Latunra
Guru besar dalam
bidang Bioteknologi Tanaman, Fakultas MIPA ini memaparkan tentang “Analisis DNA
Molekuler & Kultur In Vitro Menuju Kedaulatan Pangan 2030”. Materi ini
membahas pendekatan moleculer dan Teknik in vitro untuk mendukung konservasi,
pemetaan genetik, dan peningkatan produktivitas kopi sebagai salah satu tanaman
strategis dunia.
Sejak 2011,
penelitian yang dilakukan telah menggabungkan kultur in vitro dan DNA Molekuler
untuk menyelamatkan dan melakukan regenerasi sumber plasma nutfah elit local
typica dari kepunahan dan memperbanyaknya untuk dijadikan mascot revitalisasi
kopi Toraja dan Kalosi.
Penelitian diawali
dengan pemindaian DNA dengan teknologi molekuler generasi III Simple Sequence
Repeat (SSR) pada keseluruhan plasma nutfah kopi yang ada di Sulawesi Selatan.
Penelitian ini menghasilkan data genetika molekuler dari pohon induk tua typika
yang tersisa dan keturunannya.
“Misi besar kami
adalah ketika kopi tidak lagi lahir dari tanah yang tergerus atau hutan yang
ditebang. Tetapi dari milyaran sel kecil bertumbuh dalam ruang bioreactor.
Disana, kecerdasan alamiah sel berpadu dengan kecerdasan buatan robot serta
dipandu Internet of Things untuk menjamin presisi, otomasi, serta
skalabilitas,” jelas Prof Ilham.
Bioreaktor
merupakan ladang dan tabung kaca menjadi kebun yang melahirkan produk premium
kopi instan berbasis sel, kapsul ramah lingkungan, hingga ekstrak bioaktif bagi
pangan dan biofarmasi.
Prof drg Fuad
Husain Akbar
Guru Besar dalam
bidang Ilmu Kedokteran Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi yang memaparkan
tentang “Kekerasan Simbolik di Era Transformasi Pelayanan Kesehatan Gigi:
Tantangan dan Upaya Menjaga Kepuasan dan Loyalitas Pasien.”
Kekerasan simbolik
muncul dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebagai bentuk kekerasan
non-fisik melalui kata-kata, sikap dan praktik. Hal ini termanifestasi misalnya
melalui komentar negatif tentang pasien hingga perlakuan yang mempermalukan
atau mengabaikan hak pasien. Dampaknya adalah menurunnya kepuasan pasien,
mengikis kepercayaan, loyalitas menjadi rapuh dan mudah berpindah ke penyedia
layanan lain. Kekerasan simbolik memiliki mekanisme yang halus, terbentuk
dengan mengatasnamakan norma belas kasih yang patronizing atau aturan
organisasi yang tidak sensitif.
“Keselamatan
pasien dari kekerasan simbolik mendapat perhatian yang semakin besar, dan
pencegahan kekerasan simbolik menjadi prioritas dalam peningkatan kualitas
pelayanan Kesehatan gigi dan mulut,” jelas Prof Fuad.
Berdasarkan
identifikasi terkait kekerasan simbolik, maka dokter gigi dan pihak terkait
dapat memahami faktor pemicu yang menyebabkan kekerasan simbolik dalam
pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Untuk menghindari terjadinya kekerasan
simbolik perlu intervensi berupa tindakan preventif dan kuratif.
Selain itu, juga
perlu mengubah paradigma hubungan dokter dan pasien. Dalam praktik pelayanan
medis, terutama di rumah sakit, hubungan pasien dan dokter tidak seimbang.
Dokter mempunyai kedudukan yang lebih unggul dan mempunyai pengetahuan di
bidang kedokteran. Stigma estetika memperkuat relasi kuasa dalam layanan gigi
dan membuat pasien memprioritaskan penampilan dibanding kebutuhan klinis.
Prof Anas Iswanto
Anwar
Guru besar dalam
bidang Ekonomi Moneter Internasional pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini
memaparkan tentang “Transformasi Paradigma Ekonomi Moneter Internasional:
“Trilemma Mundell ke Quadrilemma Digital”. Pemahaman kedua konsep ini
dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas ekonomi era digital yang
terus berkembang.
Kebijakan trilemma
dikembangkan dengan menghubungkan kerangka makroekonomi seperti inflasi,
pertumbuhan ekonomi dan variabel lainnya. Model ini dapat dilakukan sebagai
panduan untuk kebijakan makroekonomi. Quadrilemma Digital menuntut pendekatan
kebijakan yang lebih holistik dan adaptif, yang mengintegrasikan aspek
teknologi, regulasi dan kebijakan moneter secara simultan.
“Pergeseran dari
Trilemma Mundell ke Quadrilemma Digital menghadirkan serangkaian tantangan baru
dan implikasi kebijakan yang signifikan bagi otoritas moneter, pemerintah dan
lembaga keuangan global. Tantangan ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga
fundamental, memaksa para pembuat kebijakan untuk memikirkan kembali bagaimana
menjaga stabilitas, efektivitas dan integritas sistem keuangan,” jelas Prof
Anas.
Perjalanan dari Trilemma Mundell ke Quadrilemma Digital menandai pergeseran paradigma yang krusial dalam ekonomi moneter internasional. Selama beberapa dekade, Trilemma telah menjadi kerangka kerja yang kuat untuk memahami pilihan kebijakan yang sulit. Namun, penelitian menunjukkan, inovasi finansial digital, yang didorong oleh mata uang kripto, stablecoin dan teknologi blockchain, telah mendisrupsi model ini secara fundamental. (kia)
