-----
Jumat, 19 September 2025
Unhas Terus
Menerus Membangun Budaya Sadar Risiko
MAKASSAR, (PEDOMAN
KARYA). Universitas Hasanuddin (Unhas) terus
memperkuat tata kelola perguruan tinggi berbasis risiko dengan menyelenggarakan
Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemahaman Sistem Manajemen Risiko Gelombang VI.
Kegiatan ini
berlangsung selama dua hari di Aula A Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMPP) Unhas, Kamis dan Jumat, 18-19 September 2025,
diikuti sekitar 30 peserta perwakilan fakultas dan unit kerja lingkup rektorat.
Kepala Pusat
Manajemen Risiko (PMR) Unhas, Prof Musran Munizu, menjelaskan, Bimtek ini
merupakan bagian dari upaya membangun budaya sadar risiko di lingkungan kampus.
Sejak tahun lalu, Unhas secara konsisten menggelar lima gelombang bimtek, dan
pada tahun 2025 memasuki gelombang keenam.
“Setiap aktivitas
pasti memiliki potensi risiko. Karena itu, seluruh dokumen perencanaan di
Unhas, baik Rencana Strategis (Renstra) maupun Rancangan Anggaran Tahunan, kini
telah berbasis risiko. Risk owners dan risk officers harus memahami manajemen
risiko agar program kerja yang disusun lebih terukur,” jelas Prof. Musran.
Ia menambahkan,
keberadaan PMR menjadi organ penunjang non-akademik yang secara strategis
mendukung terciptanya tata kelola yang baik. Melalui konsep Three Lines of
Defense (3LD)—eksekutif, Pusat Manajemen Risiko, serta Satuan Pengawasan
Internal (SPI)—Unhas menegaskan komitmennya dalam mengimplementasikan manajemen
risiko sesuai standar ISO 31000:2018.
Prof. Musran juga
menegaskan bahwa Unhas menjadi universitas ketiga di Indonesia yang memiliki
unit manajemen risiko mandiri setelah Universitas Indonesia (UI) dan Institut
Pertanian Bogor (IPB). “Di kampus lain, fungsi ini umumnya masih berada di
bawah direktorat. Sementara di Unhas, sejak 2023 pimpinan telah menggagas organ
khusus yang bertanggung jawab penuh dalam manajemen risiko,” ungkapnya.
Dengan kegiatan
ini, Unhas berharap seluruh unit kerja semakin memahami pentingnya manajemen
risiko, mampu menyiapkan strategi mitigasi, serta menumbuhkan budaya sadar
risiko di setiap aktivitas akademik maupun non-akademik. (kia)
