![]() |
| Tim Dosen Farmasi Unismuh Makassar foto bersama sejumlah lansia dan kader kesehatan, di Sekolah Lansia Kesdam Monginsidi, Makassar,Selasa, 30 September 2025. (ist) |
------
Rabu, 01 Oktober 2025
Dosen Farmasi
Unismuh Makassar Ajarkan Menuju Lansia Sehat dan Mandiri
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Menuju
era masyarakat sehat dan mandiri, perhatian terhadap kesehatan lanjut usia
(lansia) semakin menjadi sorotan. Salah satu kunci penting untuk meningkatkan
kualitas hidup lansia adalah kemampuan dalam mengelola obat dengan bijak serta
kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat.
Tim dosen dari Prodi Farmasi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar
bekerja sama dengan Dinas Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana Kota
Makassar menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Menuju
Lansia Sehat dan Mandiri: Cerdas Mengelola Obat, Siaga Hadapi Keadaan Darurat.”
Kegiatan ini diselenggarakan pada hari
Selasa, 30 September 2025, di Sekolah Lansia Kesdam Monginsidi, Makassar, dengan
melibatkan puluhan lansia serta kader kesehatan setempat.
Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi
praktis kepada lansia agar mampu mengelola obat dengan benar serta meningkatkan
kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi darurat. Lansia sering kali mengonsumsi
lebih dari satu obat sehingga kondisi ini meningkatkan risiko kesalahan
penggunaan obat, interaksi antarobat, hingga efek samping yang berbahaya.
“Banyak lansia yang masih bingung kapan
dan bagaimana mengonsumsi obatnya. Jika tidak dikelola dengan benar, justru
bisa menimbulkan masalah baru. Melalui kegiatan ini, kami ingin membekali
mereka dengan pengetahuan dan keterampilan agar tetap sehat dan mandiri,” ujar Ketua
Tim PKM Farmasi Unismuh Makassar, Zakiah Thahir.
Dalam sesi pertama, tim PKM memberikan
penyuluhan mengenai cara cerdas mengelola obat, mulai dari membaca label dengan
benar, membuat jadwal minum obat, hingga penggunaan kotak obat mingguan. Para
peserta juga diajak mempraktikkan langsung bagaimana menyusun obat sesuai
jadwal yang tepat.
Sesi kedua difokuskan pada kesiapsiagaan
menghadapi keadaan darurat yang sering dialami lansia, seperti pusing mendadak,
jatuh, serangan jantung ringan, atau stroke. Peserta mendapatkan pelatihan
sederhana mengenai pertolongan pertama dan cara menghubungi layanan darurat
secara cepat.
“Kegiatan ini diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat utamanya para lansia dalam pengelolaan obat
yang lebih cerdas dan kesiapsiagaan menghadapi kondisi gawat darurat agar para
lansia dapat menikmati masa tua yang lebih sehat, produktif, dan mandiri,”
tutur Zakiah. (zak)
