-----
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 25 Oktober 2025
Catatan Ide
History:
Film “Badik”,
Embrio ‘Manggala Sinema Production House’
Oleh:
Andi Pasamangi Wawo
Sewindu,
medio 2017 lalu di Sanggar Seni Pendopo Aspirasi Andi Pasamangi Wawo, embrio
film 'Badik' yang akhir Oktober ini akan diputar serentak di 186 bioskop milik
Studio XXI (Twenty One/21) se-Indonesia. Ide cerita murni ini 'lahir' dari 'Manggala Sinema Production House' (MSPH).
Sebagai
Komisaris Comanditer dalam Akte notaris, saya memilih Faisal (Ical Labarani)
sebagai Direktur merangkap Produsernya.
Peresmian
dan syukurannya sederhana. Dihadiri Muspika Kecamatan Manggala dan stafnya,
sahabat serta beberapa teman seniman. Ditandai peninjauan 'basecamp crew' yang
berfungsi sebagai Kantor MSPH, di sudut rumah saya.
Menyusun
anggaran RAB produksi film ini cukup detail bahkan hingga 'sahur' bersama
sejumlah crew MSPH.
Dengan
pengetahuan ala kadarnya bermodalkan semangat dan Rekomendasi Pemprov Sulsel
dan Pemkot Makassar, setelah audience dengan Gubernur SYL dan Walikota DP akhirnya
klop. Mencapai angka sekitar Rp1 miliar.
Agar
lebih keren, kami melamar dan bertemu penulis Skenario dan Sutradara populer
tanah air yang jadi idola saat itu, Fajar Umbara dan Devris Brigel yang
kebetulan Ical Labarani dan saya diundang nonton Gala Show Film 'The Dols' di
Jakarta.
Seorang
sahabat saya gandeng. Ketua Patikala Art, Syaifuddin Ipho, akrab disapa Om Ipo,
salah satu pengusaha ekspedisi kontainer sukses di Makassar untuk ikut
bergabung.
Bersama
adik-adik crew MSPH, kami mencari partner hingga berhasil membuat 'Dummy'
sebagai treller promosi yang pemainnya selain saya bersama keluarga (anak,
cucu) dan Crew MSPH, termasuk seniman dan pengamat film Iwan Azis, serta
seorang teman polisi bertugas di Polsek Manggala, Aiptu Bahrun, yang juga Ketua
Galery Pusaka Bugis Makassar (GPBM). Dilanjutkan dengan Casting calon pemain.
KEMELUT.
Di tengah perjalanan muncul kemelut masalah modal dan alur cerita harus
mengikuti keinginan pasar bahkan pergantian pemainpun minimal punya nama di
ibukota.
MoU
dengan salah satu perusahaan film 'ATI' pun nyaris OK setelah pertemuan
beberapa kali. Namun, gagal karena berakhir tanpa kesepakatan. Padahal, kami
sudah hadir bersama di Kantor Notaris.
Ical
Labarani akhirnya bergerilya ke ibukota dengan tetap menggandeng Sang
Sutradara. Sementara penulis skenario terpaksa terganti karena ada masalah
pribadi yang menyita waktunya.
Tahun
2019, syuting film kembali berlanjut di beberapa lokasi, khususnya Makassar dan
Kabupaten Pangkep, setelah Pak Dicky, seorang pengusaha bijak profesional di
bidang film nasional, ikut nimbrung “membuang” waktu dan modalnya karena
tertarik ide cerita.
LAPORAN
SINGKAT ICAL. Labarani, ketika menemui saya untuk berkenan hadir pada 'Gala
Primer', film Badik, katanya, menelan biaya Rp4,5 miliar, jauh dari RAB
kampungan saya.
“Saya
dapat dukungan dari Bapak Walikota dan Ketua DPRD Makassar, serta Pemkab
Pangkep,” kunci Ical Labarani.
Karena
kemelut internal termasuk Covid 19 berkepanjangan dan lesunya ekonomi, maka alhamdulillah
BADIK dari ujung 'dunia'nya Makassar, tepatnya Manggala, baru akan hadir
menghibur masyarakat Indonesia. Harapan tentunya kembali kepada partisipasi
lapisan masyarakat untuk ikut menonton dalam rangka menyukseskannya.
Pesan
tersirat 'catatan' ini, 'Karya sekecil apapun akan menjadi kebanggaanmu. Maka
janganlah berhenti berkarya sebelum kau terhenti karenanya.
Sinopsis
Sebuah
tragedi di kampus ternama membuka tabir rahasia kelam yang tak terduga. Badik,
seorang pemuda yang berpegang pada Warisan Nilai Leluhur Bugis Makassar,
terjebak dalam pusaran misteri berdarah.
Diburu,
dikhianati, dan dipaksa menghadapi bayangan masa lalu, ia harus melawan
kekuatan yang tak kasatmata—kekuatan yang menuntut darah dan menguji batas
persahabatan, keberanian, serta nyawanya sendiri.
Cast
Prisia
Nasution (AKP NINA), Donny Alamsyah (DG NGEMPO), Mike Lucock (DG MAKKA),
Wahyudi Beksi (BADIK), Aulia Yayan (DINDA), Aulia Qalbi (RANI), Putri Aminda
(PUTRI), Anggun Rustiar (AMMA), Fandy Fight (UNRU), Devris Brigel (POLISI),
Rara Mira (AMMA), Ryan Hidayat (IPPANG), Wirabaya (ILLO), Andi Rifky (POLISI),
Rivan Buloto (WIRA), Andi Baso (RIZAL), Aqsha Al-Mathar (BADIK KECIL), Alm
Tegar (UNRU), ASFADA (POLISI), Om Bahrun (Panre Tatta), Andi Djadjang (Tetta).
