![]() |
| Tim Pengabdian dari LP3M Unismuh Makassar foto bersama ibu-ibu Desa Bulu Cindea, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, di Aula BUMDes Amanah Mandiri Desa Bulu Cindea, Jumat, 31 Oktober 2025. (ist) |
-----
Sabtu, 01 November 2025
Dosen Unismuh Makassar Latih Ibu-ibu Desa Bulu Cindea Pangkep Olah Eco Enzyme
PANGKEP,
(PEDOMAN KARYA). Tim Pengabdian dari Lembaga Penelitian,
Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melatih ibu-ibu di Desa Bulu Cindea, Kecamatan Bungoro, Kabupaten
Pangkep, membuat Eco-Enzyme.
Eco-Enzyme
merupakan cairan organik hasil fermentasi dari bahan-bahan rumah tangga seperti
kulit buah dan sayuran yang dicampur dengan gula merah (molases) dan air
bersih.
“Proses
fermentasi dilakukan dalam wadah tertutup selama minimal 90 hari tanpa paparan
udara (anaerob), menghasilkan cairan berwarna cokelat tua dengan aroma segar
yang khas,” kata Dosen Unismuh Makassar Tim Pengabdian Masyarakat, Dr Andi
Rahayu SP MSi, dalam penjelasannya pada pelatihan yang diikuti oleh 25 ibu
rumah tangga yang selama ini berperan aktif dalam kegiatan sosial ekonomi desa,
di Aula BUMDes Amanah Mandiri Desa Bulu Cindea, Jumat, 31 Oktober 2025.
Praktisi
lingkungan yang berpengalaman dalam riset fermentasi bahan organic mengatakan, Eco-Enzyme
bukan sekadar pupuk organik, tetapi cairan multifungsi yang dapat digunakan
sebagai pembersih rumah tangga alami, pestisida nabati, penjernih air, bahkan
antiseptik alami.
“Dengan
memanfaatkan sisa limbah dapur, masyarakat bisa menghemat pengeluaran rumah
tangga sekaligus berkontribusi terhadap pengurangan sampah organik,” jelas Andi
Rahayu.
Pelatihan
pembuatan Eco-Enzyme yang merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Desa
Binaan (PDB) selama tiga tahun dan menjadi bentuk nyata implementasi tridharma
perguruan tinggi khususnya bidang pengabdian masyarakat berbasis riset dan
inovasi.
Fokus
kegiatan tahun 2025 ini adalah penguatan kapasitas warga dalam pengelolaan
sumber daya berbasis ramah lingkungan, berorientasi ekonomi sirkular, serta
mendukung visi pembangunan desa mandiri dan berkelanjutan.
Selain
diperkenalkan konsep dasar, peserta juga diajak langsung mempraktikkan tahapan
pembuatan Eco-Enzyme dengan formulasi standar: 3 kg sisa buah dan sayuran, 1 kg
gula merah / molases, dan 10 liter air bersih.
Campuran
tersebut kemudian difermentasi selama 90–100 hari, dijaga agar tidak terpapar
sinar matahari langsung, serta tidak ada udara masuk ke wadah fermentasi.
Kegiatan
ini diprakarsai oleh Dr Ir Rahmi SPi MSi IPU (Ketua Tim PDB yang juga dosen
Program Studi Budidaya Perairan Unismuh Makassar). Beliau memimpin tim lintas
disiplin yang terdiri dari Juliani Ibrahim PhD (ahli kesehatan lingkungan),
Asriyanti Syarif SP MSi (ahli agribisnis dan pemasaran), Dr Nur Insana Salam
SPi MSi (ahli perikanan), Farhanah Wahyu SPi MSi, serta Fitri Indah Yani SPi MSi
dari Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar).
Ketua
Tim PDB Dr. Rahmi mengatakan, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi akademik
yang memadukan penelitian, pendidikan, dan pengabdian dalam satu kesatuan.
“Pelatihan
Eco-Enzyme ini adalah wujud nyata implementasi tridharma perguruan tinggi. Kami
ingin mengajak masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, menjadi pelopor
pengelolaan sampah berbasis lingkungan yang berorientasi ekonomi sirkular. Dari
dapur, kita bisa membangun peradaban ramah lingkungan,” tuturnya.
Kegiatan
ini tidak hanya bertujuan mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga mengubah
paradigma masyarakat dalam memandang limbah.
“Selama
ini, sisa dapur sering dianggap tak berguna, padahal memiliki nilai ekonomi
tinggi bila diolah dengan tepat. Eco-Enzyme menjadi contoh konkret bagaimana
ilmu pengetahuan dapat diterjemahkan menjadi inovasi sosial yang bermanfaat
bagi Masyarakat,” kata Rahmi.
Dukungan
Pemerintah Desa
Pelatihan
ini mendapat sambutan hangat dari Pemerintah Desa Bulu Cindea. Hadir dalam
kegiatan tersebut Kepala Desa Bulu Cindea, Made Ali HB SE, bersama Sekretaris
Desa M. Syahril, dan Ketua BUMDes Amanah Mandiri, Widiya.
Made
Ali mengatakan, kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah desa mempercepat
kemajuan masyarakat.
“Kami
sangat berterima kasih kepada Unismuh Makassar atas perhatian dan
pendampingannya kepada masyarakat kami,” kata Made Ali, seraya menambahkan kegiatan
seperti ini bukan hanya memberikan ilmu, tetapi membuka peluang usaha baru bagi
warga desa, khususnya ibu-ibu rumah tangga.
Desa
Bulu Cindea saat ini sedang berupaya mengembangkan sektor ekonomi berbasis
lingkungan melalui berbagai inisiatif yang sejalan dengan visi pembangunan
hijau dan berkelanjutan.
“Kehadiran
tim pengabdian LP3M Unismuh dinilai menjadi katalis penting dalam memperkuat
kapasitas sumber daya manusia di tingkat lokal,” kata Made Ali. (zak)
