![]() |
| PIMNAS ke-38 di Unhas Makassar diikuti 420 tim dari 170 perguruan tinggi se-Indonesia. |
-----
PEDOMAN KARYA
Ahad, 23 November 2025
PIMNAS di Unhas,
Mimpi Mahasiswa Mengetuk Masa Depan
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau
PIMNAS adalah kegiatan puncak dari pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa,
kompetisi kegiatan ilmiah yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Kegiatan PIMNAS dilaksanakan oleh Pusat
Prestasi Nasional (Puspresnas), unit organisasi dari Kemdikbudristek, bekerja
sama dengan tuan rumah yang dipilih setiap tahunnya.
Fokus dari kegiatan PIMNAS adalah
penjurian program peserta yang telah lolos ke tahapan ini, terdiri atas
presentasi dan poster, baik yang lolos pendanaan maupun hibah. Pada tahun 2025,
PIMNAS ke-38 diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Peserta dari PIMNAS sendiri terdiri atas
tim yang dinyatakan berhak menuju PIMNAS setelah dilakukan seleksi pada PKP2
(untuk PKM-Riset baik Riset Eksakta maupun Riset Sosial Humaniora,
PKM-Kewirausahaan, PKM-Pengabdian kepada Masyarakat, PKM-Penerapan Iptek,
PKM-Karsa Cipta, PKM-Karya Inovatif, dan PKM-Gagasan Futuristik Konstruktif)
maupun bagi penerima hibah setelah dilakukan penilaian proposal (khusus
PKM-Gagasan Tertulis).
PIMNAS menempati posisi yang istimewa
dalam deretan kompetisi mahasiswa di Indonesia. Kehadirannya bukan sekadar
lomba, bukan pula sekadar temu karya. PIMNAS adalah ruang tempat gagasan diuji,
tempat mimpi-mimpi muda menantang kenyataan, dan tempat para mahasiswa berani
mengetuk masa depan melalui ide, riset, dan inovasi yang mereka persembahkan.
Di sinilah perjalanan panjang kreativitas
mahasiswa Indonesia menemukan bentuk terbaiknya. Sebagai forum nasional, PIMNAS
terus berkembang dan memainkan peran penting dalam menumbuhkan budaya riset,
inovasi, dan kolaborasi lintas disiplin di lingkungan perguruan tinggi.
Perjalanan panjang PIMNAS tidak dimulai
dari panggung besar seperti sekarang. Akar sejarahnya tumbuh sejak 1988 melalui
Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Lomba Karya Inovatif Produktif (LKIP) yang
diselenggarakan Universitas Indonesia. Namun, pada saat itu gelaran tersebut
masih bernama Lomba Karya Ilmiah Mahasiswa (LKIM).
Penyebutan istilah PIMNAS pertama kali
muncul pada tahun 1990, saat acara tersebut terselenggara di Institut Pertanian
Bogor (IPB). Selama 16 edisi dari awal terselenggara pada tahun 1988 hingga
2003, tidak ada juara umum di ajang PIMNAS.
Format juara umum baru muncul ketika
pelaksanaan PIMNAS ke-17 tahun 2004 di Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
(STT-Telkom) Bandung. Gelaran itu kemudian dicatat sebagai PIMNAS pertama,
tonggak awal yang sederhana namun menentukan arah masa depan kegiatan ilmiah
mahasiswa di Indonesia.
Sejak momen PIMNAS ke-17 tahun 2004 di
STT-Telkom Bandung, kompetisi menjadi lebih bergelora. Perguruan tinggi mulai
menyiapkan pembinaan lebih serius, mahasiswa mulai melihat PKM bukan hanya
sebagai tugas akademik, tetapi sebagai jalan prestasi nasional sekaligus pintu
untuk mengetuk masa depan mereka sendiri.
PIMNAS berkeliling dari satu kampus ke
kampus lainnya. Tradisi yang tidak hanya menandai kontinuitas, tetapi juga
menunjukkan bahwa ruang ilmiah bisa tumbuh di mana saja.
Institut Pertanian Bogor, Universitas
Jenderal Soedirman, Universitas Udayana, hingga Universitas Gadjah Mada pernah
merasakan atmosfer menjadi tuan rumah. Daftar panjang ini memperlihatkan setiap
daerah berkesempatan menyumbang warna dalam sejarah PIMNAS.
Kekuatan Gagasan
Di antara deretan kampus yang pernah
menjadi tuan rumah, Universitas Hasanuddin selalu punya tempat tersendiri.
Makassar pertama kali menjadi panggung PIMNAS ke-24 pada 2011, sebuah
perhelatan yang hingga kini dikenang sebagai salah satu gelaran terbesar dan
paling berkesan di kawasan timur Indonesia.
Lebih dari sepuluh tahun berlalu, estafet
kepercayaan itu kembali datang. Tahun 2025, Unhas kembali dipilih sebagai tuan
rumah PIMNAS ke-38, menegaskan bahwa “Kampus Merah” Unhas bukan hanya memiliki
infrastruktur, melainkan juga ekosistem akademik yang kuat.
Kepercayaan tersebut tidak datang
tiba-tiba. Dalam beberapa tahun terakhir, Unhas memperkuat ekosistem riset
mahasiswa, memperluas jaringan pendamping PKM, dan mencatat peningkatan
signifikan dalam jumlah proposal yang didanai.
Dengan reputasi sebagai salah satu pusat
ilmiah terbesar di Indonesia Timur, Unhas menjadi simpul penting dalam
pemerataan kesempatan inovasi mahasiswa nasional, sekaligus ruang subur bagi
lahirnya generasi yang berani mengetuk masa depan dengan kekuatan gagasan.
Dengan hadirnya 420 tim dari 170 perguruan
tinggi, PIMNAS 38 menjadi panggung yang padat interaksi. Di dalamnya, mahasiswa
dari kampus besar hingga kampus kecil bertemu di titik yang sama, berdiri
sejajar dalam ruang ilmiah yang adil. Inilah salah satu keunikan PIMNAS,
meruntuhkan sekat geografis sekaligus membuka kesempatan yang sama untuk semua.
Ada ratusan panitia dan relawan yang
bekerja senyap memastikan jalannya kompetisi tetap ketat, objektif, dan nyaman
bagi seluruh peserta. Unhas dengan seluruh unit pendukungnya, menjadi motor
penyelenggaraan yang memastikan standar nasional terpenuhi.
PIMNAS di Unhas bukan sekadar event,
tetapi momentum penting bagi kampus merah. Hadir mempertegas posisi Unhas
sebagai pusat inovasi, sekaligus memperlihatkan bahwa Makassar adalah kota
akademik yang memiliki kontribusi ilmiah nyata di tingkat nasional, tempat
mimpi mahasiswa mengetuk masa depan dengan lebih percaya diri.
Keberhasilan menjadi tuan rumah mengirim
pesan kuat kepada mahasiswa Unhas sendiri, bahwa mereka berada di lingkungan
yang memberi ruang besar untuk berkarya. Kehadiran ribuan mahasiswa dari
seluruh Indonesia menjadi energi baru yang menginspirasi, memacu kreativitas,
sekaligus memperluas jejaring akademik lintas kampus.
Pada akhirnya, perjalanan PIMNAS dari
sejarah panjang hingga penyelenggaraan di Unhas menunjukkan satu hal penting:
inovasi mahasiswa Indonesia tidak pernah berhenti, tetapi terus tumbuh,
bergerak, dan menemukan rumah baru, yang kali ini berada di Makassar.
Dari Unhas, ide-ide muda kembali
diberangkatkan, mengetuk masa depan Indonesia yang lebih kreatif, lebih ilmiah,
dan lebih berdaya saing. (asnawin)
