------
Senin, 24 November 2025
Sebanyak 1.800
Mahasiswa se-Indonesia Berkompetisi pada PIMNAS 2025 di Unhas
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA).
Sebanyak 1.847 mahasiswa yang tergabung dalam 420 tim dari 167 perguruan tinggi
se-Indonesia berkompetisi pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-38
Tahun 2025, di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
PIMNAS yang dibuka secara resmi di Baruga
Andi Pangerang Pettarani Unhas, Tamalanrea, Makassar, Senin, 24 November 2025, berlangsung
selama empat hari, 24 – 27 November 2025.
Pelaksanaan PIMNAS ke-38 akan diisi dengan
presentasi ratusan karya ilmiah mahasiswa yang telah melalui seleksi ketat dari
berbagai tahapan sebelumnya. Selain presentasi karya, kegiatan ini juga
dirangkaikan dengan lomba dan pameran poster yang dipusatkan di Student Center
Fakultas Kedokteran Unhas.
Selama PIMNAS berlangsung, panitia turut
menggelar Side Fest yang diisi dengan berbagai pergelaran seni dan pameran
kreatif di pelataran MKU, tepat di depan Gedung Perpustakaan Pusat Unhas.
PIMNAS ke-38 mengusung tema “Transformasi
Mahasiswa Indonesia Menjadi Generasi Unggul yang Inovatif, Kolaboratif,
Berkarakter, dan Berdampak”. Ajang ini akan
Ketua Panitia PIMNAS ke-38, Prof drg
Muhammad Ruslin MKes PhD SpBM(K), menyampaikan bahwa terpilihnya Unhas sebagai
tuan rumah merupakan sebuah kehormatan. Ia menegaskan, ini menjadi kali kedua
Unhas menjadi tuan rumah PIMNAS setelah sebelumnya pada PIMNAS ke-21 tahun
2011.
“PIMNAS merupakan puncak dari rangkaian
seleksi panjang, mulai dari tahap pendanaan yang diikuti sekitar 30.000 tim,
kemudian 1.590 tim memperoleh pendanaan, dan akhirnya 420 tim lolos ke acara
puncak,” tutur Prof Ruslin.
Prof Ruslin yang sehari-hari menjabat Wakil
Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, menambahkan jumlah mahasiswa dari
420 tim yang ikut PIMNAS yaitu sebanyak 1.847 orang, dan terdaftar sebanyak 401
dosen yang hadir, belum termasuk tim pendukung dari setiap kampus.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Dr Beny Bandanadjaja ST
MT, yang hadir mewakili Menteri Dikti Saintek, mengatakan bahwa PIMNAS
merupakan kompetisi yang sangat dinanti-nantikan oleh perguruan tinggi di
seluruh Indonesia.
“PIMNAS adalah forum intelektual. Kami
berharap inovasi ini menjadi modal utama dunia kerja dan menjadi bekal dalam
menjawab tantangan serta permasalahan di masyarakat,” ujar Beny.
Laboratorium Gagasan
Senada dengan itu, Menteri Dikti Saintek,
Prof Brian Yuliarto PhD, melalui video sambutannya menyebut PIMNAS sebagai
laboratorium gagasan.
“Ini adalah tempat keberanian dan
kreativitas bertemu, lalu lahirlah solusi-solusi dari ilmu pengetahuan,” tutur
Brian.
Ia menegaskan, gagasan yang dihasilkan
mahasiswa menjadi bukti bahwa generasi muda Indonesia tidak hanya mampu
bersaing, tetapi juga mampu mencipta, memecahkan persoalan, dan menghadirkan
inovasi yang berdampak bagi masyarakat dan industri.
“Peserta PIMNAS ke-38 ini adalah aktor
transformasi menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Brian Yuliarto.
Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, dalam
sambutannya menyatakan bahwa PIMNAS ke-38 bukan sekadar kompetisi, melainkan
bagian dari ekosistem riset yang menumbuhkan budaya akademik di kalangan
mahasiswa.
“Kita melatih dan menumbuhkan budaya riset
untuk membaca persoalan di masyarakat, dan inovasi yang dibawakan peserta
sangat keren saya lihat,” tuturnya.
Ia juga menambahkan bahwa Unhas memberikan
bobot SKS yang tinggi bagi mahasiswa peserta PIMNAS. Bagi Unhas, kegiatan ini
tidak sekadar ajang lomba, tetapi ruang pembelajaran untuk melatih kemampuan
menyelesaikan masalah dan berpikir kritis.
“Inovasi ini diharapkan dapat
berkontribusi untuk riset-riset menuju Indonesia Emas,” harap Prof JJ, sapaan
akrab Prof Jamaluddin Jompa.
Menurutnya, siapa yang menguasai ilmu
pengetahuan, teknologi, dan inovasi akan menjadi pihak yang berjaya. Hal
tersebut, lanjutnya, menjadi kunci penting bagi keberhasilan Indonesia di masa
depan.
Pembukaan PIMNAS ke-38 turut dihadiri
Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Ketua Majelis Wali
Amanat Unhas Prof Andi Alimuddin Unde, Ketua Senat, serta sejumlah pimpinan
perguruan tinggi dan undangan lainnya. (asnawin)
