Teliti Bawang Merah, Sekretaris LP3M Unismuh Raih Gelar Doktor Pertanian


DOKTOR PERTANIAN. Sekretaris Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) Unismuh Makassar, Abubakar Idhan, berhasil meraih gelar doktor pertanian dari Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, pada 20 Januari 2016, setelah melakukan penelitian tentang produksi biji botani bawang merah. (Foto: Asnawin)








-----------
Selasa, 23 Februari 2016


Teliti Bawang Merah, Sekretaris LP3M Unismuh Raih Gelar Doktor Pertanian


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Sekretaris Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) Unismuh Makassar, Abubakar Idhan, berhasil meraih gelar doktor pertanian dari Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, pada 20 Januari 2016, setelah melakukan penelitian tentang produksi biji botani bawang merah.
Mengusung judul disertasi “Produksi Biji Botani Bawang Merah dengan Perlakuan Vernalisasi dan Giberellin (Ga) pada Dua Ketinggian Tempat”, Abubakar mengatakan, masalah utama dalam produksi biji botani bawang merah (True Shallot Seed/TSS) di Indonesia adalah kemampuan berbunga dan menghasilkan biji tanaman bawang merah masih rendah.
“Banyak faktor yang memengaruhi pembungaan dan pembijian bawang merah, antara lain faktor genetik (varietas), dan faktor cuaca, terutama panjang hari yang relatif pendek yakni kurang dari 12 jam, dan rata-rata temperatur udara yang cukup tinggi yakni di atas 18 derajat celcius di Indonesia, kurang mendukung terjadinya inisiasi pembungaan,” katanya.
Mengutip Sumarni (2013), Abubakar, mengatakan, aplikasi zat pengatur tumbuh giberelin (GA3) dapat menggantikan seluruh atau sebagian fungsi temperatur rendah dan hari panjang untuk inisiasi pembungaan.
Sehubungan dengan itu dan setelah melakukan dua kali percobaan pada penelitiannnya, Abubakar menyarankan bahwa produksi biji botani bawang merah dapat dikembangkan dengan menggunakan varietas Bangkok adaptasi Jeneponto, Varietas Bima Brebes, Varietas Mentes, Varietas Bauji, dan Varietas Manjung pada lokasi dataran tinggi (1000 m dpl).
“Produksi biji botani bawang merah pada ketinggian 1000 m dpl, perlu dikembangkan karena secara bersamaan dapat dihasilkan biji botani dan umbi konsumsi atau umbi bibit,” katanya di hadapan yang terdiri atas Prof Hazairin Zubair, Prof Elkawakib Syam’un, Prof Badron Zakaria, Dr Muhammad Riadi, Dr Amirullah Dahlan, Dr Novati Eny Dungga, dan Dr Syatrianty A Syaiful.

Jadi Dosen Sejak 1986

Abubakar Idhan yang lahir di Bulukumba, pada 2 Juni 1958, sudah menjadi dosen sejak 1986 di Universitas 45 Makassar (sekarang Universitas Bosowa).
“Waktu itu saya diangkat sebagai dosen tetap yayasan,” kata suami dari Siti Zakia Djuddin, ayah dari empat anak, dan kakek dari dua cucu ini.
Tahun 1992, anak dari Muhammad Idris (almarhum) dan Sitti Hawan (almarhumah) terangkat menjadi pegawai negeri sipil Dosen Kopertis Wilayah IX Sulawesi yang Diperbantukan (DPK) di Universitas 45 Makassar.
Abubakar kemudian beralih menjadi dosen Unismuh Makassar pada 1 Januari 2007, dan kini menjabat Sekretaris LP3M (Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian pada Masyarakat) Unismuh Makassar. (gogo)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama