Wanita Paruh Baya di Jeneponto Terbawa Arus Banjir Sejauh 10 Km


Kampung Jombe, Desa Jombe, Kecamatan Turare, Kabupaten Jeneponto, yang porak-poranda setelah diterjang banjir besar, Selasa, 22 Januari 2019, menyisakan banyak duka, baik akibat banyaknya rumah yang rusak, bahkan ada rumah yang hanyut terbawa arus banjir, maupun akibatnya adanya warga yang tewas. (Foto: Muhammad Rizal / PEDOMAN KARYA)




----

Jumat, 25 Januari 2019


Wanita Paruh Baya di Jeneponto Terbawa Arus Banjir Sejauh 10 Km


JENEPONTO, (PEDOMAN KARYA). Kampung Jombe, Desa Jombe, Kecamatan Turare, Kabupaten Jeneponto, yang porak-poranda setelah diterjang banjir besar, Selasa, 22 Januari 2019, menyisakan banyak duka, baik akibat banyaknya rumah yang rusak, bahkan ada rumah yang hanyut terbawa arus banjir, maupun akibatnya adanya warga yang tewas.

Salah seorang saksi mata bernama Hanuddin (65), menceritakan apa yang dialaminya saat banjir melanda Kampung Jombe. Dia mengatakan, Daeng Sutte (salah seorang warga yang juga keluarganya) memang bisa diselamatkan, tetapi dua orang lainnya yakni Fatta dan Hania (seorang wanita paruh baya) tidak dapat diselamatkan dan tewas setelah hanyut terbawa air.

“Saya sekarang berumur kurang lebih 65 tahun dan baru kali ini terjadi banjir sebesar ini yang menerjang Kampung Jombe. Tinggi air bahkan mencapai dinding rumah panggung,” ungkap Hanuddin, kepada Pedoman Karya, Rabu, 23 Januari 2019.

Saat air banjir sudah mulai naik, ia langsung menuju rumah Manggo, kemudian ke rumah Daeng bau dan terus ke rumah Muhammad, tetapi ia tak dapat menolong Fatta dan Hania yang akhirnya hanyut terbawa arus air.

Mayat Hania kemudian ditemukan di Desa Sapanang, sekitar sepuluh kilometer dari Kampung Jombe, dan warga pun menguburkannya pada Rabu, 23 Januari 2019, di Pekuburan Umum Desa Jombe.

“Dia (Hania) dikuburkan hari ini (Rabu, 23 Januari 2019, atau satu hari setelah terjadinya banjir besar, red),” kata Hanuddin. (Rizal) 

--------
Artikel terkait:


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama