SD Inpres BTN Pemda Makassar Gelar Eco Fiesta Pemda’s School


PERTEMUAN TEKNIS. Kepala SD Inpres Unggulan BTN Pemda, Dr Hj Andi Agusniati (berdiri) memberikan penjelasan pada pertemuan teknis (technical meeting) dengan utusan peserta dari berbagai sekolah, di Makassar, belum lama ini. SD Inpres BTN Pemda Makassar menggelar Eco Fiesta Pemda’s School, Sabtu, 30 Maret 2019. (Foto: Rusdin Tompo)




--------

Jumat, 29 Maret 2019



SD Inpres BTN Pemda Makassar Gelar Eco Fiesta Pemda’s School

 


-          Adakan Gelar Lima Macam Lomba
-          Undang Sekolah Dasar se-Sulawesi Selatan

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Sekolah Dasar (SD) Inpres Unggulan BTN Pemda Makassar, punya cara kreatif untuk membangun kesadaran dan cinta lingkungan bagi murid-murid sekolah dasar.

Sekolah yang berlokasi di Kecamatan Rappocini ini menghelat Eco Fiesta Pemda’s School, Sabtu, 30 Maret 2019, yang bertepatan juga dengan Earth Hour 2019. Earth Hour merupakan gerakan global yang diinisiasi oleh World Wide Fund for Nature (WWF).

“Kegiatan ini diadakan dalam rangka Hari Hutan Sedunia dan Hari Air Sedunia, yang kebetulan berdekatan sehingga kami putuskan dilakukan bersamaan,” jelas Kepala SD Inpres Unggulan BTN Pemda, Dr Hj Andi Agusniati, saat pertemuan teknis (technical meeting) dengan utusan peserta dari berbagai sekolah.

Kepala sekolah yang akrab disapa Bu Andi itu mengatakan bahwa sekolahnya selalu berupaya menghadirkan kegiatan yang kreatif dan inovatif biar bisa dinikmati dan lebih mudah dipahami anak-anak.

“Saya mau semua sekolah maju. Ini tanggung jawab kami sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional. Dalam konsep sekolah adiwiyata itu,  tidak ada yang menang dan kalah tapi semuanya adalah pemenang. Apalagi ini kampanye publik,” papar Bu Andi.

Pada tahun 2018, katanya, ada sembilan SD di Makassar masuk Adiwiyata Nasional dan ada empat sekolah yang tanpa verifikasi, salah satunya adalah SD Inpres Unggulan BTN Pemda.

Karena itulah ia banyak melakukan kegiatan dan terobosan yang berkaitan dengan peringatan hari-hari lingkungan hidup. Dalam kegiatan kali ini, semua mata lomba berkaitan dengan lingkungan hidup, sehingga nanti bisa digunakan sebagai portofolio untuk penilaian sekolah adiwiyata.

Lima Mata Lomba

Dalam gelaran Eco Fiesta Pemda's School 2019, panitia mengusung tema “Water and Forest for the Future”. Ada lima  mata lomba yang diadakan, yakni lomba membuat video kreatif, lomba menggambar di lantai kelas / teras seluas 120x120 cm, lomba orasi tentang kerusakan hutan, lomba diorama dari bahan daur ulang, serta lomba tebak ekspresi dan gaya.

Salah seorang panitia, Isman SPdGr MPd, yang juga merupakan guru di SD Inpres Unggulan BTN Pemda, mengatakan, pihaknya mengundang peserta dari beberapa daerah di Sulawesi Selatan.

Sebagai penyelenggara, lanjut Isman, sekolahnya tidak ikut berpartisipasi sebagai peserta, tapi hanya memfasilitasi kegiatan. Sebagian besar lomba ini ditangani oleh paguyuban orangtua siswa SD Inpres Unggulan BTN Pemda.

Pada saat technical meeting, dijelaskan kriteria penilaian dan teknis pelaksanaan lomba agar ada kesamaan persepsi tentang lomba yang diikuti. Hadir saat itu, selain peserta juga panitia, paguyuban dan perwakilan juri. Juri lomba ini merupakan perpaduan antara juri profesional, guru dan perwakilan orang tua yang dianggap memiliki kompetensi untuk setiap mata lomba.

Rusdin Tompo, salah seorang dewan juri yang ikut memberikan penjelasan teknis tentang lomba video kreatif, memberi apresiasi atas terselenggaranya lomba ini yang punya muatan nilai multidimensi.

“Ada banyak aspek yang dicakup dalam lomba ini dan bukan semata-mata terkait lingkungan hidup. Ada juga aspek pengembangan bakat dan kreativitas, partisipasi anak, kerjasama tim serta aspek yang bertalian dengan pendidikan karakter,” kata Rusdin Tompo yang dikenal juga sebagai aktivis hak anak itu.

Sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional, Sekolah Penguatan Pendidikan Krakter (PPK) dan Sekolah Ramah Anak (SRA), SD Inpres Unggulan BTN Pemda, tentu saja menyinkronkan pembelajaran di kelas dengan tema--tema aktual yang dihadapi anak-anak dalam kehidupan nyata. Termasuk juga bagaimana respon mereka dalam menghadapi bencana. Berkaitan dengan ini, diadakan lomba tebak ekspresi sebagai bagian dari literasi mitigasi bencana.

Simulasi lomba tebak ekspresi ini sempat diperagakan oleh Nuraeni Amir SPd, dan beberapa teman gurunya, yang menambah keseruan acara. Peserta lomba ini akan menebak ekspresi dan gaya yang menggambarkan fenomena alam dan kebencanaan.

Pada hari pelaksanaan, diadakan juga Market Day sehingga peserta dan pengunjung bisa membeli makanan-makanan sehat yang sudah disediakan. (din)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama