Jangan Anggap Sepele Kematian Ratusan Korban Sistem Pemilu


TEMBUS PAGI. Perhitungan suara hasil Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif di TPS 41 Kompleks Berlian Indah Pallangga, Desa Jenetallasa, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Rabu, 17 Mei 2019, berlangsung hingga Kamis pagi, 18 April 2019. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)





------

Senin, 13 Mei 2019


Jangan Anggap Sepele Kematian Ratusan Korban Sistem Pemilu


JAKARTA, (PEDOMAN KARYA). Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman menyayangkan kurangya perhatian dari elit politik atas kematian ratusan jiwa sebagai dampak dari sistem pemilu langsung.

Pasalnya, tidak cukup jika para korban sebatas diberikan santunan dan ucapan bela sungkawa, sisi lainnya tentang penegakan hukum harus segera dilakukan dengan menangkap aktor intelektual dari kejadian ini.

“Pak Presiden jangan hanya terlena atas ucapan selamat dan sukses dari para negara sahabat atas suksesnya pelaksanaan pemilu serentak, namun disisi lain malah mengabaikan bencana yang timbul dari kejadian ini yakni ratusan jiwa meninggal tanpa ada tindakan jelas siapa yang harus bertanggung-jawab,” tutur Jajat, dalam rilis yang diterima redaksi Pedoman Karya, belum lama ini.

Jajat menambahkan, Pemilu dan pilpres 2019 yang telah menimbulakan bencana ini sepatut nya tidak hanya menjadi bahan evaluasi kedepan, tanpa adanya tindakan kepastian hukum sulit untuk menjadi efek jera, pemilu dan pilpres adalah ajang pesta rakyat bukan seperti saat ini malah menjadi ajang berkabung nasional.

“Melindungi hak konstitusional dengan menjaga suara rakyat yang telah di salurkan secara langsung merupakan satu keharusan, namun melindungi rakyat dari kegagalan sistem yang diciptakan ini jauh lebih penting karena telah menelan ratusan jiwa meninggal, sekali lagi tanpa adanya pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini maka akan menjadi catatan buruk sejarah demokrasi Indonesia kedepan,” tutur Jajat. (lom)

-----
Baca juga:

Tidak Wajarmi Kurasa Ini Jumlahna Petugas KPPS yang Meninggal 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama