Mengembangkan Kampus dengan Tiga Pilar Utama


REGENERASI. Sahban menjabat Direktur STIM-Lash Jaya periode 2001-2015. Setelah itu, ia kemudian digantikan oleh anaknya, Dr. Hernita SE, MM, yang menjabat ketua pada periode 2015-2020. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)








-------

PEDOMAN KARYA
Senin, 09 September 2019


Biografi Sahban Liba (28):


Mengembangkan Kampus dengan Tiga Pilar Utama


Penulis: Hernita Sahban Liba


Mengembangkan kampus baru tentu butuh konsep serta dilakukan dengan penuh ketekunan dan keyakinan. Dan konsep pengembangan kampus yang diterapkan Sahban yaitu mengembangkan kampus dengan tiga pilar utama.

Ketiga pilar utama pengembangan kampus Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Lasharan Jaya Makassar (STIM-Lash Jaya) tersebut yaitu Sense of Belonging (rasa ikut memiliki), Sense of Participation (rasa ikut berpartisipasi), dan Sense of Responsibility (rasa ikut bertanggung-jawab).

Tiga sense ini merupakan bagian dari ilmu manajemen yang berkaitan dengan hubungan manusiawi yang positif. Ketiga sense ini dapat muncul jika terjadi komunikasi dan perlakuan yang menimbulkan rasa senang dan kepuasan antar-pihak yang terlibat.

Sense of belonging sendiri berfungsi untuk menjaga keteguhan seseorang dalam menjalankan atau mencapai tujuannya. Hal ini karena orang tersebut merasakan kepemilikan atas sesuatu yang dijalaninya, sehingga akan menjalaninya sampai akhir.

Sense of participation berfungsi untuk meningkatkan kerjasama antar-kelompok. Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan keberhasilan bersama dalam suatu usaha kelompok.

Sense of responsibility berfungsi untuk menjadikan seseorang berinisiatif dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam menjalani hidup. Hal ini juga berkontribusi pada kesuksesan dalam menggapai impian.

Jika digabungkan, ketiga sense menghasilkan seseorang yang teguh dalam menjalani usaha, bekerjasama dengan orang lain dalam menjalaninya, dan mampu mengatasi masalah-masalah yang menghambat dalam mencapai tujuan dari usaha tersebut.

Penerapan konsep tiga pilar utama itu membuahkan hasil yang luar biasa bagi sebuah kampus. Pada 14 Januari 2011, STIM-Lash Jaya mendapatkan status nilai Akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Status ini dinyatakan lewat SK BAN Nomor 038/BAN-PT/Ak-XIII/S1/2011. Hingga 2019, STIM-Lash Jaya telah menghasilkan lebih dari 2.000 alumni, dan mereka tersebar di berbagai daerah dengan berbagai latar belakang profesi, mulai dari atau Aparatur Sipil Negara (ASN), dulu PNS / Pegawai Negeri Sipil, karyawan berbagai perusahaan, hingga pengusaha.

STIM-Lash Jaya beroperasi dengan kedisiplinan semi-militer dengan harapan mampu meningkatkan kemampuan wirausaha maupun kedisiplinan dari para lulusannya.

Sahban menjabat Direktur STIM-Lash Jaya periode 2001-2015. Setelah itu, ia kemudian digantikan oleh anaknya, Dr. Hernita SE, MM, yang menjabat ketua pada periode 2015-2020

Pergantian Ketua STIM-Lash Jaya dari Sahban ke Hernita sekaligus merupakan regenerasi dan suksesi yang sukses, karena tidak semua pendiri kampus memiliki anak yang mampu melanjutkan kepemimpinan sekaligus pengembangan kampus. 

Yang menarik dari pengelolaan kampus ala Sahban, yaitu sejumlah mahasiswa yang kuliah di STIM-Lash Jaya dibebaskan dari pembayaran SPP maupun uang pembangunan, terutama mahasiswa dari kalangan keluarga kurang mampu dari berbagai daerah daerah di Sulawesi Selatan. (bersambung)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama