Raja Tidak Pernah Salah

“Rajanya diktator, tidak mau mendengar saran. Kalau ada aksi unjuk rasa, pengunjuk rasa langsung ditangkap dan dipukuli sama polisi,” kata Daeng Tompo’.

“Terus kenapa padeng kita’ bilang tadi rajanya tidak pernah salah?” tanya Daeng Nappa’ dengan nada protes.



 

 

--------

PEDOMAN KARYA

Rabu, 21 Oktober 2020

 

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

 

 

Raja Tidak Pernah Salah

 

 

“Dulu pernah ada kerajaan, rajanya tidak pernah salah,” kata Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngopi pagi di teras rumah Daeng Nappa’.

“Berarti rajanya baik dan alim?” tanya Daeng Nappa’.

“Justru sebaliknya,” ujar Daeng Tompo’.

“Maksudnya?” tanya Daeng Nappa’.

“Rajanya diktator, tidak mau mendengar saran. Kalau ada aksi unjuk rasa, pengunjuk rasa langsung ditangkap dan dipukuli sama polisi,” kata Daeng Tompo’.

“Terus kenapa padeng kita’ bilang tadi rajanya tidak pernah salah?” tanya Daeng Nappa’ dengan nada protes.

“Karena kerajaan membuat aturan. Pasal satu, raja tidak pernah salah, .... ” kata Daeng Tompo’.

“Pasal dua?” potong Daeng Nappa’.

“Pasal dua, kalau raja salah, maka kembali ke pasal satu,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum.

“Ka tidak pernahmi salah itu rajana,” ujar Daeng Nappa’ dengan nada protes.

“Jadi kitau’mi jawabanna to?” tanya Daeng Tompo’ masih sambil tersenyum, sementara Daeng Nappa’ langsung menggeleng-gelengkan kepalanya. (asnawin)

 

Rabu, 21 Oktober 2020

-------

Obrolan sebelumnya:

 

Anggapmi Presiden Itu Gajah 

Bukanmi Tawwa Undang-Undang Cilaka Namana 

Kasianna Kodong Polisi dan Mahasiswayya 

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama