Dian Friani Ketua Bunda Pustaka SD Negeri Borong Makassar

BUNDA PUSTAKA. Pengurus Bunda Pustaka SD Negeri Borong Makassar foto bersama seusai dilantik yang dirangkaikan dengan peluncuran i-BuDi (Ini Buku Digital) dan KruCil (Kru Cilik) website sekolah, di SD Negeri Borong Makassar, Senin, 26 April 2021. (Foto: Rusdin Tompo)
 




--------

Selasa, 27 April 2021

 

 

Dian Friani Ketua Bunda Pustaka SD Negeri Borong Makassar

 

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Dian Friani dilantik sebagai Ketua Bunda Pustaka SD Negeri Borong Makassar yang dirangkaikan dengan peluncuran i-BuDi (Ini Buku Digital) dan KruCil (Kru Cilik) website sekolah, di SD Negeri Borong Makassar, Senin, 26 April 2021.

Dalam kepengurusan Bunda Pustaka SD Borong, Dian Friani didampingi oleh Ramlah selaku sekretaris, dan Nanik Widorini sebagai bendahara, serta beberapa koordinator bidang, yakni Bidang Pengembangan Layanan Perpustakaan, Bidang Peningkatan Kegemaran Membaca, dan Bidang Publikasi dan Jejaring.

Pelantikan pengurus Bunda Pustaka SD Negeri Borong yang dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Buku se-Dunia, disambut baik oleh Sekretaris Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Muhyiddin, Kabid Pengembangan Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kota Makassar, Ahmad Hidayat, serta Ketua Kelompok Kerja Pustakawan Sekolah (KKPS), Melati Syahrir.

“Kami dari Dinas Perpustakaan bangga, karena setiap kali diundang, selalu ada inovasi baru. Hal ini menunjukan ada keseriusan dari pihak sekolah ini,” kata Sekretaris Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Muhyiddin.

Meski mimpi Dinas Perpustakaan jauh, katanya, jika tidak ada dukungan dari sekolah, maka mimpi tersebut akan menjadi percuma.

Tapi inovasi yang dilakukan SD Negeri Borong, lanjutnya, sudah sesuai harapan Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, yang tercantum dalam 18 revolusi pendidikan.

Jika sekolah mampu memenuhi standar nasional pendidikan dan standar nasional perpustakaan maka sekolah itu sudah termasuk bintang lima. Karena itu, kita perlu ada inovator dari pustakawan dan guru.

“Inovasi itu tidak jalan sendiri-sendiri, tapi harus ada kolaborasi dan sinergi antar-pemangku kepentingan,” kata Muhyiddin.

Program i-BuDi (Ini Buku Digital) dan KruCil (Kru Cilik) website sekolah, katanya, ke depan diharapkan bisa menjadi top inovasi. Indikator keberhasilan inovasi, lanjutnya, ada dalam implementasi di sekolah-sekolah. Dia berharap Bunda Pustaka akan jadi inspirasi lahirnya Bunda Pustaka Kota Makassar.

 

Indikator Sekolah Penggerak

 

Kabid Pengembangan Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kota Makassar, Ahmad Hidayat, mengapresiasi hal baru yang dilakukan SD Negeri Borong.

Selama ini, katanya, hanya dikenal Bunda Baca dan Bunda PAUD. Kali ini ada Bunda Pustaka dari kalangan orangtua murid. Dia memuji Kepala Sekolah SD Negeri Borong yang memiliki kepemimpinan untuk membawa sekolahnya sebagai sekolah penggerak. Indikator sekolah penggerak itu, lanjutnya, terletak pada kinerja kepala sekolahnya.

“Selamat kepada SD Negeri Borong yang telah berinovasi, karena ada sinergi antara Dinas Pendidikan, Dinas Perpustakaan, Komite Sekolah, guru-guru, orangtua dan unsur masyarakat lainnya,” kata Pak Yayat, sapaan akrab Ahmad Hidayat.

 

Menuju Sekolah Adiwiyata Nasional

 

Kepala UPT SPF SD Negeri Borong, Hendriati Sabir, menjelaskan, kegiatan pelantikan dan pengukuhan Bunda Pustaka, serta launching Program i-BuDi (Ini Buku Digital) dan KruCil (Kru Cilik) website sekolah, merupakan bagian dari ikhtiar sekolahnya menghadapi akreditasi perpustakaan.

Selain itu, sekolah yang dipimpinnya juga tengah mengikuti seleksi sekolah penggerak, yang mendapat dukungan partisipasi dari teman-teman guru yang selalu mendampingi anak-anak didiknya.

“Kami juga dipilih sebagai sekolah zona integritas, wilayah bebas dari korupsi. Kami masih belajar dari sekolah atau kantor yang sudah mengimplementasikan zona integritas ini. Selain itu, sekolah kami juga tengah mempersiapkan diri menuju Sekolah Adiwiyata Nasional,” papar Hendriati Sabir.

Ketua Komite Kompleks SD Borong, Marzuki, juga mengaku salut atas program-program yang tengah dilakukan, khususnya kepada kepala sekolah yang terus berinovasi memajukan sekolahnya.

Begitupun dengan Pengawas Gugus V Kecamatan Manggala, Hj Singara, yang menilai adanya inovasi sebagai indikator kerjasama yang baik antara kepala sekolah dan guru-guru serta orangtua.

Singara, yang pernah menjadi Kepala SD Negeri Borong, mengatakan, inovasi Bunda Pustaka belum banyak dilakukan oleh sekolah.

“Nanti akan saya imbaskan ke sekolah-sekolah lain di Kecamatan Manggala dan Kecamatan Wajo, karena juga merupakan wilayah kerja saya,” ujar Singara.

Hadir dalam acara pengukuhan yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama ini antara lain Kepala Perpustakaan Gerbang Ilmu SD Negeri Borong, Saparuddin Numa, Ketua Ibu-ibu Relawan Baca Kota Makassar, Kartini Ismail, pengurus Komite Sekolah SD Kompleks Borong, Kepala UPT SPF SD Inpres Borong, Risal SPd MPd, dan pustakawan Tulus Wulan Juni dari Dinas Perpustakaan Kota Makassar.

Untuk Program i-BuDi dan KruCil, akan menjadi bagian dari program minat bakat yang selama ini dilakukan di SD Negeri Borong. Kedua program ini akan mendapat pendampingan dari Rusdin Tompo, mantan jurnalis radio yang kini dikenal sebagai editor dan penulis buku.

Usai buka puasa bersama, diisi dengan beberapa hiburan berupa lagu dan puisi. Nyanyian religi dibawakan oleh beberapa murid kelas 6, sedangkan pembaca puisi dari Duta Baca SD Negeri Borong, masing-masing Fatimah Azzahra, Andi Muhammad Huga dan Andi Pratiwi. Tampil pula Bu Rusni mewakili Bunda Pustaka, berbagi pengalaman seputar manfaat membaca buku. (rt)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama