Pemerhati Buku di Sulsel Peringati Hari Buku dan Hari Perpustakaan Nasional

Sejumlah pemerhati buku di Sulsel memperingati Hari Buku Nasional dan Hari Perpustakaan Nasional 41 Tahun, dalam bentuk talkshow, di Perpustakaan Ibu dan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sulsel, Selasa, 18 Mei 2021. (Swafoto Upi Asmaradhana)






--------- 

Rabu, 19 Mei 2021

 

 

Pemerhati Buku di Sulsel Peringati Hari Buku dan Hari Perpustakaan Nasional

 

 

Usung Tema “Jadikan Buku Sahabat Keluarga”

 

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Sejumlah pemerhati buku di Sulsel memperingati Hari Buku Nasional dan Hari Perpustakaan Nasional 41 Tahun, dalam bentuk talkshow, di Perpustakaan Ibu dan Anak Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sulsel, Selasa, 18 Mei 2021.

Acara talkshow tersebut diprakarsai oleh tokoh perbukuan nasional, Bachtiar Adnan Kusuma, talkshow terbatas itu mengusung tema “Jadikan Buku Sahabat Keluarga.”

Hadir Dr  Hj Kembong Daeng, Yudhistira Sukatanya, Dr Mas’ud Muhammadiah, Dr Basri, Dr Quraish Mathar, Dr Nojeng, Upi Asmaradhana (Duta Literasi Digital Sulsel), Taufik (Duta Baca Sulsel), keluarga Duta Baca Sulsel dan sejumlah pustakawan.

Host acara talkshow, Herman Lilo, tampil memukau dengan mengundang inisiator acara, Bachtiar Adnan Kusuma menyampaikan prolog acara.

Bachtiar Adnan Kusuma pada kesempatan itu menyampaikan kegelisahannya atas kondisi dunia perbukuan kita di tengah pandemic Covid-19.

Selain menegaskan kalau tema peringatan hari buku ini, tepat bahwa di tengah kondisi pembelajaran daring anak-anak, dibutuhkan dukungan literasi para orang tua di rumah agar anak-anak bisa menjaga mutu pendidikannya.

Dr Basri menegaskan kalau membaca adalah kebutuhan mendasar bagi setiap keluarga, dan selama membaca menjadi kebutuhan keluarga, maka membaca tetap menjadi prioritas utama bagi setiap keluarga.

Dr Mas’ud Muhammadiah dan Dr Kembong Daeng, sepakat mengembalikan pembelajaran lontara ke setiap satuan pendidikan.

“Pembelajaran lontara dengan buku-buku secara manual, kini sudah saatnya buku-buku lontara ditulis dalam bentuk digitalisasi,” kata Mas’ud yang sehari-hari Wakil Rektor II Universitas Bosowa (Unibos) Makassar.

Budayawan Sulsel Yudhistira dan Ketua IPI Sulsel Quraisy Mathar, menekankan perlunya aksi nyata di setiap hari buku dengan para penulis, penerbit mengumpulkan donasi buku buku untuk diwakafkan di perpustakaan lorong desa di Sulsel.

“Hari buku sebaiknya menjadi pemicu kesadaran kolosal kita menyumbangkan buku-buku bagi warga yang membutuhkannya,” harap Yudhistira. (mm)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama