Semut pun Tidak Percaya Lagi kepada Manusia

“Semut menjawab, saya tidak percaya kepada manusia. Manusia itu suka janji-janji, apalagi pejabat dan politisi. Jangan sampai kamu janji akan datang lagi dua bulan kemudian, tapi kamu tidak datang. Makanya, saya hanya menghabiskan satu butir gula dalam dua bulan ini,” lanjut Daeng Tompo’.


 



-----------

PEDOMAN KARYA

Jumat, 18 Juni 2021

 

Obrolan Daeng Tompo' dan Daeng Nappa':

 

 

Semut pun Tidak Percaya Lagi kepada Manusia

 

 

“Semut pun tidak percaya lagi kepada manusia,” kata Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat jalan-jalan pagi seusai shalat berjamaah subuh di masjid.

“Apa maksudta’?” tanya Daeng Nappa’.

“Sekarang ini, saking banyaknya manusia yang suka berbohong, sampai-sampai semut juga tidak maumi percaya lagi kepada manusia,” kata Daeng Tompo’.

“Perjelaski? Apakah ini yang kita bicarakan?” tanya Daeng Nappa’ penasaran.

“Ceritanya ada seorang presiden yang pada saat kampanye Pilpres, banyak sekali janji-janjina kepada rakyat, tapi ketika terpilih jadi presiden, nalupami janji-janjina,” kata Daeng Tompo’.

“Terus apa hubungannya dengan semut?” tanya Daeng Nappa’.

“Bukan cuma presiden, para politisi juga gampang sekali mengumbar janji waktu kampanye Pemilu, tapi ketika mereka terpilih menjadi wakil rakyat, nalupami rakyat yang memilihnya. Sibukmi dengan urusan-urusanna yang tidak jelas manfaatna untuk rakyat,” kata Daeng Tompo’.

“Iya, terus apa hubungannya dengan semut?” tanya Daeng Nappa’.

“Ceritanya, pernah ada semut didatangi oleh seorang penguasa. Terus orang itu bilang kepada semut, saya akan memberikan gula kepada kamu, berapa banyak kau butuhkan gula dalam satu bulan. Semut menjawab, saya butuh satu butir gula dalam satu bulan. Orang itu bilang, kalau begitu saya kasi kamu dua butir gula untuk kebutuhan dua bulan,” lanjut Daeng Tompo’.

“Terus,” potong Daeng Nappa’.

“Orang itu kemudian memasukkan dua butir gula ke sebuah kardus kecil dan memasukkan semut itu ke dalam kardus. Dua bulan kemudian, orang itu mendatangi semut dan membuka kardusnya, tapi dia kaget karena di dalam kardus masih ada satu butir gula. Maka dia bertanya kepada semut, kamu bilang kebutuhanmu satu butir gula dalam satu bulan, kenapa cuma satu butir gula yang kau habiskan dalam dua bulan?” lanjut Daeng Tompo’.

“Jadi apa nabilang itu semutka?” tanya Daeng Nappa’ penasaran.

“Semut menjawab, saya tidak percaya kepada manusia. Manusia itu suka janji-janji, apalagi pejabat dan politisi. Jangan sampai kamu janji akan datang lagi dua bulan kemudian, tapi kamu tidak datang. Makanya, saya hanya menghabiskan satu butir gula dalam dua bulan ini,” lanjut Daeng Tompo’.

“Ededeh, sampai segitunya di’?” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum.

“Ya, begitulah. Makanya saya bilang, semut pun tidak percaya lagi kepada manusia,” kata Daeng Tompo’ balas tersenyum. (asnawin)

 

Selamat pagi, Sabtu, 19 Juni 2021

@TettaTompo

-------

Obrolan sebelumnya:


Mas Joko Kasi Gula kepada Semut

Liarna Ini Pembicaraan Mengenai Dana Haji

Dia Sudah Gadaikan Hidupnya kepada Pengutang

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama