Geliat Mahasiswa dalam Menangkal Penyebaran Hoax Soal Covid-19

Bahaya betul jika seorang mahasiswa malah ikut-ikutan dalam menyebarluaskan sebuah hoax. Oleh karena itu, mahasiswa harus benar-benar menjadi filter di tengah-tengah masyarakat. Memberikan informasi yang kredibel bagi masyarakat. Menjadi tameng dalam menjegah hoax corona yang mencoba merusak ketertiban masyarakat Indonesia. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)



------

PEDOMAN KARYA

Selasa, 03 Agustus 2021

 

Merawat Indonesia di Masa Pandemi Covid-19 (4):

 

 

Geliat Mahasiswa dalam Menangkal Penyebaran Hoax

 

 

Oleh: Syaharuddin Saleh

(Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Universitas Pancasakti Makassar)

 

Hadirnya media sosial seperti Facebook, Instagram, Line, dan WhatsApp (WA), membuat kita lebih mudah mendapatkan informasi ketimbang dari media cetak seperti koran dan majalah. Namun kemudahan yang kita peroleh ternyata membawa dampak yang serius. Media sosial ternyata menjadi tempat yang sumbur tumbuhnya hoax.

Hoax atau berita bohong bukan lagi menjadi kata-kata yang janggal untuk kita dengar. Baik di media sosial atau di tengah-tengah masyarakat, tak jarang kita melihat poster dengan tulisan anti-hoax. Bahkan oleh badan pemerintahan kerap mengadakan diskusi publik atau seminar umum untuk mencegah menjamurnya penyebaran hoax.

Hoax merupakan berita bohong yang merugikan orang lain. Hal itu disebabkan informasi tersebut dapat menilai seseorang secara sepihak tanpa mengetahui kebenarannya. Berita palsu atau berita bohong atau hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya.

Dan hingga pada Kamis (12/03/2020), Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo menemukan 196 hoax terkait virus Covid-19. Sungguh keadaan yang buruk jika semua hoax tersebut dipercaya oleh publik.

Penyebaran hoax tersebut jika tidak dicegah sedini mungkin dapat memberikan efek yang berbahaya bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat akan lebih mudah terkotak-kotakkan karena bingung antara mana informasi yang benar dan mana yang salah.

Meskipun pihak pemerintah bersama Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Polri saat ini berupaya memerangi hoax, penyedia layanan media sosial seperti facebook, instagram, whatsaap ikut digandeng juga, nyatanya belum bisa memberikan hasil yang sempurna.

Di sinilah sesungguhnya peran seorang mahasiswa sebagai kaum terpelajar dengan tidak mudah tergiring oleh opini yang beredar di media sosial. Tidak mudah percaya pada informasi yang sedang diperbincangkan di masyarakat, karena mahasiswa memiliki sikap kritis dalam melihat setiap persoalan yang terjadi di sekelilingnya.

Mahasiswa tidak boleh apatis atau menerima apa adanya tanpa menganalisis, menelaah terlebih dahulu setiap berita yang dikonsumsinya. Sudah menjadi kewajiban besar mahasiswa dalam membawa masyarakat menuju perubahan ke arah yang lebih baik.

Bahaya betul jika seorang mahasiswa malah ikut-ikutan dalam menyebarluaskan sebuah hoax. Oleh karena itu, mahasiswa harus benar-benar menjadi filter di tengah-tengah masyarakat. Memberikan informasi yang kredibel bagi masyarakat. Menjadi tameng dalam menjegah hoax corona yang mencoba merusak ketertiban masyarakat Indonesia.

Di sinilah mahasisiwa sebagai agen perubahan dan sebagai agen kontrol sosial masyarakat dapat memberikan suasana disiplin, aman, tentram di tengah maraknya hoax corona, demi membantu mewujudkan negara Indonesia yang lebih baik lagi.

Jadi bukan hanya pelaku pembuat tetapi dapat pula menjerat pelaku penyebar hoax. Saat berita tersebut terlihat mencurigakan, tidak jelas, tidak logis dan tidak dapat dipertanggungjawabkan, maka segera laporkan kepada pihak yang berwajib. Dengan begitu, kemungkinan orang-orang di sekitar kita untuk terpapar hoax akan lebih kecil. (bersambung)


-----

Artikel Terkait:

Artikel Bagian 5-habis: Biasakan Mengidentifikasi dan Berpikir Kritis Tentang Pandemi Covid-19

Artikel Bagian 3: Perjuangan Pahlawan Covid di Garda Terdepan

Artikel Bagian 2: Pemerintah Masih Mempunyai Sederet PR dalam Penanganan Covid-19

Artikel Bagian 1: Merawat Indonesia di Masa Pandemi Covid-19


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama