Unismuh Makassar, PTS Pertama Kopertis IX Gelar Pelatihan SAPTO


SAPTO. Rektor Unismuh Abdul Rahman Rahim, memberikan sambutan pada acara pembukaan Sosialisasi Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO), di Aula Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar, Ahad, 21 Mei 2017. (Foto: Nasrullah Rahim/Humas Unismuh Makassar)






------
Senin, 22 Mei 2017


Unismuh Makassar, PTS Pertama Kopertis IX Gelar Pelatihan SAPTO


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar tercatat sebagai perguruan tinggi swasta (PTS) pertama lingkup Kopertis Wilayah IX yang menggelar Pelatihan Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO).
Pelatihan SAPTO yang digelar di Kampus Unismuh Makassar, 21-22 Mei 2017, dilaksanakan Unismuh Makassar bekerjasama Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Majelis Dikti Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Pelatihan SAPTO ini diikuti 40 dosen Unismuh Makassar, ditambah dengan para Ketua Prodi (program studi/jurusan) Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Sulsel, bahkan ada juga dari Unismuh Kendari, Unismuh Palu, dan Unismuh Gorontalo,” ungkap Rektor Unismuh Dr Abdul Rahman Rahim, pada acara pembukaan, di Aula Fakultas Kedokteran Unismuh, Ahad, 21 Mei 2017.
Unismuh Makassar, katanya, kini tengah menyiapkan diri menyambut re-akreditasi institusi dan optimis nilai akreditasinya bisa meningkat dari Akreditasi B menjadi Akreditasi A.
“Semua Prodi di Unismuh Makassar juga sedang menghadapi re-akreditasi. Kalau bisa, Prodi yang saat ini akreditasi masih nilai C, melompat menjadi nilai A. Kami bertekad pada akhir 2019, Unismuh Makassar sudah mendapatkan Akreditasi A secara institusi,” tegas Rahman.
Anggota Dewan Eksekutif BAN-PT, Prof Siti Muslimah Widiastuti, mengatakan, dengan berubahnya sistem manual menjadi sisten online di BAN-PT, maka sekarang Ditjen Dikti bersama BAN-PT sedang gencar melakukan sosialisasi ke seluruh perguruan tinggi.
“Saat ini, teman-teman tersebar melakukan sosialisasi SAPTO. Selama ini, kami setiap hari menerima tamu hingga jam 12 malam. Itu pun belum semua terlayani. Dengan SAPTO, maka pengusulan akreditasinya bisa menggunakan sistem online,” papar Widiastuti yang juga Ketua Majelis Dikti Litbang Pimpinan Pusat Aisyiyah.

Budayakan Kualitas

Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Prof Lincolin Arsyad, para kesempatan yang sama mengemukakan bahwa sudah cukup banyak perguruan tinggi Muhammadiyah di kawasan barat yang sudah melaksanakan Pelatihan SAPTO, tetapi di kawasan timur Indonesia, Unismuh Makassar yang pertama melaksanakannya.
Esensi dari pelatihan ini, katanya, selain untuk menambah pengetahuan dibidang IT, juga membangun silaturrahim antar-sesama perguruan tinggi Muhammadiyah dalam rangka memperkuat kerjasama pengembangan perguruan tinggi Muhammadiyah ke depan.
“Kita ingin membudayakan kualitas. Kita tidak ingin, lima sepuluh tahun yang akan datang, perguruan tinggi Muhammadiyah hanya jadi pelengkap. Kita ingin PTM itu hidup dan menghidupi, cerah dan mencerahkan, serta sejahtera dan mensejahterakan,” tutur Lincolin.
Menurut dia, budaya kualitas, budaya mutu, atau budaya perpeksionis bukan budaya minimalis. Hasil akreditasi, katanya, sesungguhnya hanya output.
“Yang penting itu prosesnya bagus. Kalau prosesnya bagius, maka outputnya juga biasanya bagus,” kata Lincolin. (zak)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama