Tangis Haru di Hari Idul Fitri


IDUL FITRI. Ratusan jamaah menghadiri acara Shalat Idul Fitri 1438 Hijriyah, di Lapangan Dusun Popoloe, Desa Barammamase, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Ahad, 25 Juni 2017





-----
Kamis, 29 Juni 2017


Reportase Warga:

Tangis Haru di Hari Idul Fitri


Laporan: Jamal
(Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Unismuh Makassar)


TAKALAR, (PEDOMAN KARYA). Suasana tangis haru mewarnai acara Shalat Idul Fitri 1438 Hijriyah, Ahad, 25 Juni 2017, di Lapangan Dusun Popoloe, Desa Barammamase, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar.
Para jamaah yang berjumlah sekitar 500 orang menangis terharu saat mendengarkan khatib bercerita tentang anak dan ibu yang ditinggal pergi oleh ayah dan suami tercinta selama-lamanya, sehingga mereka (anak dan ibu) tersebut tidak lagi bersama-sama melaksanakan Shalat Idul Fitri sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Khatib Idul Fitri, ustadz Koro Daeng Naba, juga menangis terharu saat bercerita, sehingga suasana tangis pun terdengar cukup keras dari para jamaah.
Acara Shalat Idul Fitri turut duhadiri Kepala Desa Barammamase Usman Daeng Ngunjung, Kepala Dusun Popoloe Sultan Daeng Taba, Imam Dusun Popoloe Seni Daeng Nakku, serta Imam Desa Barammamase H Daeng Nippi.
Berdasarkan pemantauan di lapangan dan setelah berdiskusi dengan sejumlah pemuka masyarakat, jumlah jamaah Shalat Idul Fitri tahun ini jauh berkurang dibandingkan tahun lalu, yang antara lain dikarenakan banyak warga setempat yang memilih Shalat Idul Fitri di tempat lain.
Menjelang berakhirnya khutbah khatib, terjadi perkelahian yang melibatkan tiga orang anak-anak sehingga sempat membuyarkan perhatian jamaah yang tengah mendengarkan khutbah, namun suasana kembali normal setelah anak-anak tersebut dilerai oleh beberapa orang dewasa.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama