Mahalnya Itu Biaya Takziyah Di’?


MELAYAT. “Takziyah itu disunnahkan. Keluarga dan handai taulan boleh datang ke rumah keluarga yang berduka untuk menyampaikan ucapan duka, mendoakan orang mati, dan menghibur mereka yang ditinggalkan, tapi bukan dengan cara bikin acara mengundang ustadz dan orang banyak. Begitu yang saya pahami Daeng Nappa’,” tutur Daeng Tompo’. (Foto: Asnawin)

 


-------
PEDOMAN KARYA
Ahad, 10 September 2017


Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’ (16):


Mahalnya Itu Biaya Takziyah Di’?


“Mahalnya itu biaya takziyah di’,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat berjalan beriringan menuju masjid untuk shalat Jumat.
“Kenapaki’ bilang begitu?” tanya Daeng Tompo’.
“Tadi malam saya hadiri acara takziyah keluarganya teman. Suasananya kayak pesta. Ada tenda besar, mungkin seribuan orang yang datang, dan semua yang datang dapat nasi kotak. Ustadznya juga didatangkan dari Jakarta,” ungkap Daeng Nappa’.
“Itu keluargana temanta’, pejabat atau orang kaya barangkali di’?” tanya Daeng Tompo’.
“Pengusaha bedeng, tinggal di Jakarta. Eh, waktu meninggalki anakta’ tiga tahun lalu, kenapa kita’ tidak takziyahki’?” tanya Daeng Nappa’.
“Takziyah itu disunnahkan. Keluarga dan handai taulan boleh datang ke rumah keluarga yang berduka untuk menyampaikan ucapan duka, mendoakan orang mati, dan menghibur mereka yang ditinggalkan, tapi bukan dengan cara bikin acara mengundang ustadz dan orang banyak. Begitu yang saya pahami Daeng Nappa’,” tutur Daeng Tompo’. (asnawin)

Jumat siang, 25 Agustus 2017

--------------
@Obrolan 15:
http://www.pedomankarya.co.id/2017/09/masuk-masjid-dengan-kaki-kiri.html

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama