Rantasa’na Ini Politika


“Rantasa’na ini politika,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi di teras rumah Daeng Tompo’.

“Rantasa’ bagaimana?” tanya Daeng Tompo’.
“Liatmaki’. Ada parpol yang membuka pendaftaran calon gubernur, kemudian mereka mengadakan semacam uji kepatutan dan kelayakan, tapi yang diusung oleh parpol tersebut malah bukan orang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan,” tutur Daeng Nappa’.



---------
PEDOMAN KARYA
Ahad, 21 Januari 2018



Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’ (88):


Rantasa’na Ini Politika


“Rantasa’na ini politika,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi di teras rumah Daeng Tompo’.
“Rantasa’ bagaimana?” tanya Daeng Tompo’.
“Liatmaki’. Ada parpol yang membuka pendaftaran calon gubernur, kemudian mereka mengadakan semacam uji kepatutan dan kelayakan, tapi yang diusung oleh parpol tersebut malah bukan orang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan,” tutur Daeng Nappa’.
“Ya, ya, ya,” kata Daeng Tompo’ sambil mengangguk-angguk menyimak penuturan Daeng Nappa.
“Ada juga parpol besar yang seolah-olah tidak bisa menyatu untuk mengusung calon gubernur, karena mereka sudah punya calon presiden berbeda, sekarang malah bisa menyatu mengusung calon gubernur yang sama,” papar Daeng Nappa’.
“Ya, ya, ya,” kata Daeng Tompo’ sambil menyeruput kopinya.
“Adatong parpol yang pengurus dan kadernya di tingkat provinsi dan kabupaten kota, sudah sangat mesra dengan salah seorang calon gubernur, eh tiba-tiba mengalihkan dukungan ke calon gubernur lain,” ungkap Daeng Nappa’.
“Ya, ya, ya. Jadi apa kesimpulanta’?” tanya Daeng Tompo'.
“Itumi kubilang tadi, rantasa’na ini politika. Rantasa’,” tegas Daeng Nappa’.
“Tenangki Daeng Nappa’, tenangki. Minummaki’ kopita’ dulu,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum dan menepuk bahu Daeng Nappa’. (asnawin)

Sabtu, 04 November 2017
-------
@Obrolan 87:
http://www.pedomankarya.co.id/2018/01/orang-pintar-tapi-bodoh.html


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama