Personil TNI, Polri, dan Satpol PP Takalar Ikuti Apel Ops Mantap Brata 2018


APEL GABUNGAN. Ratusan personil TNI, Polri, dan Satpol PP Takalar mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi “Mantap Brata 2018”, di Halaman Mako Polres Takalar, Jl Dipenogoro Takalar, Rabu, 19 September 2018. 





-------
Sabtu, 22 September 2018


Personil TNI, Polri, dan Satpol PP Takalar Ikuti Apel Ops Mantap Brata 2018


-         Kapolri: Pemilu 2019 Memiliki Kompleksitas Kerawanan
-         Operasi Mantap Brata Dilaksanakan Selama 397 Hari
-         Polri Terjunkan 272.886 Personil

TAKALAR, (PEDOMAN KARYA). Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019, yang tahapannya tengah berlangsung saat ini, memiliki kompleksitas kerawanan dan karakterisik yang khas, karena untuk pertama kalinya Pemilihan Calon Legislator (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) akan dilaksanakan secara serentak dengan ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar empat persen (4%).

“Kondisi ini akan menuntut pada adanya upaya maksimal dari masing-masing partai politik dalam berkompetisi secara ketat untuk meraih suara sebanyak-banyaknya. Tidak hanya untuk memenangkan Pileg dan Pilpres, namun juga agar bisa tetap bertahan atau survive,” kata Kapolres Takalar, AKBP Gany Alamsyah Hatta.

Hal ia ungkapkan membacakan amanat seragam Kapolri, saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi “Mantap Brata 2018”, di Halaman Mako Polres Takalar, Jl Dipenogoro Takalar, Rabu, 19 September 2018.

Apel Gelar Pasukan yang diikuti 400 personil gabungan TNI, Polri, dan Satpol Pamongpraja, turut dihadiri Bupati Takalar, Ketua DPRD Takalar H Jabir Bonto, Ketua Pengadilan Negeri Takalar, Kepala Kejaksaan Negeri Takalar, Dandim 1426 Takalar, Ketua Bawaslu Takalar, Ketua KPU Takalar, para pejabat utama Polres Takalar, serta para Kapolsek se-Kabupaten Takalar.

Dalam kacamata kamtibmas, kata Gany, peningkatan intensitas kegiatan politik ini tentunya dapat memunculkan potensi kerawanan di bidang keamanan, di antaranya yang cukup menjadi perhatian bagi Polri adalah pemanfaatan politik identitas.

“Penyebaran isu-isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa, serta penyebaran hoax dan hatespeech, yang berpontensi menimbulkan konflik sosial di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat,” beber Gany.

Untuk itu, katanya, Polri dibantu dengan unsur TNI dan stakeholders terkait lainnya, akan menggelar oprasi terpusat dengan sandi “Mantap Brata 2018” yang dilaksanakan selama 397 hari, terhitung mulai tanggal 20 September 2018, sampai dengan 21 Oktober 2019, di seluruh wilayah Indonesia dengan melibatkan 272.886 personal Polri.

Gany menandaskan,  ada beberapa hal yang harus dipedomani dan dilaksanakan, yaitu perkuat soliditas dan sinergitas TNI dan Polri guna mewujudkan pemiluh yang aman, lancar, dan damai.

“Jaga netralitas Polri dan TNI, serta hindari tindakan yang dapat mencederai netralitas TNI dan Polri dalam penyelenggarakan setiap tahapan pemilu. Kedepankan langkah proaktif dengan mengoptimalkan deteksi dini guna mengetahui dinamika yang berkembang untuk selanjutnya dimaksimalkan upaya pencegahan dan penenganan secara dini,” tandas Gany. (Muhammad Said Welikin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama