Sebanyak 140 Kepala Sekolah Kristen se-Sulsel Ikuti Konsultasi Kompetensi


Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI, Prof Thomas Pentury, memberikan pengarahan pada pembukaan Konsultasi Penerapan Kompetensi dan Profesionalisme Kepala Sekolah dalam Rangka Pembinaan Pendidikan Keagamaan Kristen Tingkat Menengah Tahun 2019, di Swissbell Hotel, Jl Ujung Pandang, Makassar, Rabu, 31 Juli 2019. (ist)





-----

Jumat, 02 Agustus 2019


Sebanyak 140 Kepala Sekolah Kristen se-Sulsel Ikuti Konsultasi Kompetensi


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Sebanyak 140 kepala sekolah mengikuti Konsultasi Penerapan Kompetensi dan Profesionalisme Kepala Sekolah dalam Rangka Pembinaan Pendidikan Keagamaan Kristen Tingkat Menengah Tahun 2019, di Swissbell Hotel, Jl Ujung Pandang, Makassar, Rabu, 31 Juli – 02 Agustus 2019.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI, Prof Thomas Pentury, dan turut dihadiri Direktur Pendidikan Agama Kristen Kemenag RI, Dr Pontus Sitorus MSi, dan Kepala Kakanwil Kemenag Sulsel, H Anwar Abubakar SAg MPd.

Adapun  materi pada acara konsultasi yaitu “Kebijakan Dirjen Bimas Kristen dalam Pembinaan Pendidikan Keagamaan Kristen”, “Reposisi, Revitalisasi, dan Reaktualisasi Pendidikan Keagamaan Kristen Tingkat Menengah (SMTK/SMAK)”, “Aktualisasi Kompetensi dan Profesionalisme Kepala Sekolah pada Pendidikan Keagamaan Kristen Tingkat Menengah (SMTK/SMAK).”

Juga “Tanggungjawab Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Supervisi dan Pengembangan Manajemen Berbasis Sekolah”, serta “Sosialisasi Penerapan Kurikulum 2013 dalam Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Keagamaan Kristen.”
Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI, Thomas Pentury, salam sambutannya mengatakan,  penyelenggara pendidikan, utamanya para kepala sekolah harus segera memulai mengubah strategi  untuk orientasi kualitas dengan jalan akreditasi sekolah, termasuk lembaga pendidikan tinggi (Dikti).

Perubahan strategi ke arah perbaikan mutu dan kualitas pendidikan tersebut, katanya, saat ini menjadi sangat penting, karena lembaga pendidikan atau sekolah menjadi tumpuan harapan masyarakat dalam membekali siswa-siswi atau peserta didik dalam memperoleh ilmu pengetahuan (knowledge).

“Problem peningkatan mutu pendidikan di Indonesia dewasa ini, banyak terkendala oleh  keterbatasan kepala sekolah dan guru. Mereka tidak mengetahui tugas, serta kurang mampu melaksanakan tanggungjawabnya dengan sebaik-baiknya terhadap lembaga pendidikan atau sekolah yang dia pimpin,” kata Thomas.

Thomas Pentury yang saat ini juga dipercaya selaku Pelaksana Tugas Inspektur Jenderal  (Irjen) Kemenag RI ini, mengatakan, pemerintah sedapat mungkin harus mengangkat tenaga guru yang lebih profesional sesuai formasi kebutuhan guru. Saat ini banyak daerah dan lembaga pendidikan yang masih kesulitan guru.

“Idealnya memang dalam rangka membuka akses layanan pendidikan bagi masyarakat di sekitar, maka ketersediaan tenaga guru menjadi hal yang sangat penting. Setiap lembaga pendidikan  membutuhkan 80 persen guru mata pelajaran umum, dan 20 persen mata pelajaran agama,” sebut Thomas.

Pada lembaga pendidikan keagamaan Kristen, lanjutnya, Dirjen Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI  terus memotivasi agar sekolah/lembaga pendidikan keagamaan Kristen Tingkat Menegah (SMTK/SMAK) maju terus, dalam melakukan aktualisasi kompetensi dan profesionalisme.

“Aktualisasi kompetensi dan profesionalisme guru pendidikan agama Kristen dirasa sangat perlu, guna memberikan wawasan yang lebih luas dalam membina siswa-siswi di sekolah untuk menjadi generasi muda masa depan yang tangguh,” tutur Thomas.

Pada kesempatan itu, Dirjen  juga mengingatkan para kepala sekolah akan pesan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, terkait tiga mantra dalam membangun kehidupan beragama dan peningkatan kualitas umat beragama, urgensi moderasi beragama, kebersamaan umat, dan urgensi integrasi data.

“Khusus mantra ketiga, data itu penting sekali dan di Kementerian Agama berbagai aplikasi tentang data terus dikembangkan. Semua itu dalam rangka mewujudkan proses membentuk guru dan kepala sekolah yang profesional,” ujar Thomas

--------
Baca juga:
Guru Agama di Sekolah Umum

Kakanwil Kemenag Sulsel Anwar Abubakar, dalam sambutnnya menyampaikan bahwa pembinaan dan pengembangan kelembagaan pendidikan keagamaan di Sulsel, terus mengalami kemajuan yang pesat, tentu juga tidak lepas dari dukungan kearifan lokal yang ada di daerah ini.

“Persoalan guru dan pendidikan, kita semua berharap agar pengangkatan guru di sekolah umum dan di Kementerian Agama terus ditingkatkan. Kementerian Agama juga sebisanya mengangkat guru agama untuk sekolah umum, karena Kementerian Agama bukan hanya membayar tunjangan sertifikasinya, tapi juga diberi kesempatan mengangkat guru agama pada sekolah umum,’’ kata Anwar, yang didampingi Ketua Panitia Dr Ekanta Budi Santosa MTh. (dir/win)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama