Gerakan Gowa Menyala Gelar Pembekalan Hari Literasi


PEMBEKALAN. Para peserta dan pemateri foto bersama pada pembekalan Hari Literasi yang diadakan Gerakan Gowa Menyala, di Aula Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Sabtu, 25 Januari 2020. (ist)



------

Sabtu, 25 Januari 2020


Gerakan Gowa Menyala Gelar Pembekalan Hari Literasi


-         Hadirkan Aktivis Anak Rusdin Tompo sebagai Pembicara
-         Diikuti Puluhan Mahasiswa dari Berbagai Perguruan Tinggi
-         Akan Berikan Pendampingan Membaca dan Bercerita kepada Anak SD


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Gerakan Gowa Menyala menggelar pembekalan Hari Literasi, di Aula Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Sabtu, 25 Januari 2020.

Pemateri yang diundang antara lain Rusdin Tompo, seorang aktivis anak, penulis, dan juga mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulsel. Pembekalan diikuti puluhan peserta pendampingan literasi anak sekolah dasar yang didominasi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

Rusdin Tompo dalam pembekalan tersebut mengatkan, kegiatan literasi dengan mengenalkan buku dan menanamkan kebiasaan membaca sejak dini kepada anak-anak, memang tidak mudah di abad digital.

“Anak-anak sekarang lebih asyik bermain gawai, yang dilengkapi aplikasi dan fitur-fitur menarik dari pada membaca buku. Sekali pun penuh tantangan, tapi harus terus dilakukan karena itu bagian dari kompetensi dasar yang mesti dimiliki seorang anak,” kata Rusdin.

Dia memberi apresiasi atas kegiatan anggota Gowa Menyala, dengan semangat kerelawanannya melakukan gerakan literasi.

Rusdin pernah terlibat sebagai relawan Gowa Menyala, pada kegiatan Kelas Literasi di SD Inpres Mawang, Kabupaten Gowa, Agustus 2018.

Pembekalan dan briefing Kelas Literasi kali ini sebagai persiapan sebelum pelaksanaan Kelas Literasi di SD Inpres Balangpunia, Kecamatan Pattallassang, masih di Kabupaten Gowa.

Wina Kurnia, dari gerakan Gowa Menyala, yang memandu sesi perkenalan menyampaikan bahwa kegiatan ini semacam pembekalan sebelum “Hari Literasi”. Jadi, para relawan bisa mempersiapkan diri, apa yang mesti dilakukan jika nanti berada di lapangan.

Koordinator Gowa Menyala, Andi Ainun Musfirah, menyampaikan bahwa apa yang mereka lakukan merupakan sebuah gerakan, belum mewujud sebagai sebuah komunitas.

Ide gerakan ini, lanjut mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin, Makassar, ini berawal dari keprihatinan teman-teman peserta Kelas Inspirasi Gowa. Mereka di antaranya, Kak Bunga, Kak Ria, Kak Yani, Kak Fai, dan Kak Accul.

“Teman-teman prihatin kondisi minat baca dan perpustakaan sekolah. Karena itu, gerakan ini bernama Gowa Menyala. Harapannya, akan menyalakan semangat pendidikan di Indonesia,” jelas Ainun yang sebelumnya merupakan relawan.

Ainun menjelaskan program-program Gowa Menyala. Literasi Sekolah merupakan pilot project dari gerakan ini. Semula, kegiatan dilakukan tiap minggu tapi sekarang per bulan.

Pada saat kunjungan ke sekolah dampingan, mereka menyebutnya “Hari Literasi”. Kegiatannya berupa pendampingan membaca, dan membantu adik-adik menceritakan kembali buku bacaannya.

Ada juga kegiatan Reading Challenge. Bentuk kegiatannya, berupa tantangan membantu anak hingga mahir membaca dan memahami pelajaran. Ada juga kegiatan Ceritakan Bukumu, yang pesertanya dari para relawan.

Ada juga program Baling (Mobil Baca Keliling), yakni mobil baca yang bekerja sama dengan Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang, Gowa. Mobil baca itu akan ke sekolah-sekolah, membawa aneka buku bacaan.

“Ini untuk mendekatkan perpustakaan ke masyarakat, terutama anak-anak. Sebagai daya tarik, kadang juga menghadirkan relawan pendongeng,” papar Ainun.

Peserta kegiatan ini rerata masih tercatat sebagai mahasiswa. Mereka berasal dari beberapa perguruan tinggi, seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar, Universitas Negeri Makassar (UNM), dan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.

Latar belakang fakultas mereka juga sangat beragam. Yakni dari jurusan komunikasi, akuntansi, sastra, ilmu keolahragaan,  matematika, dan pendidikan luar biasa. Beberapa peserta malah sudah sarjana dan telah bekerja atau profesional. Ada yang bahkan sudah ikut sejak pertama kali Kelas Literasi diadakan pada Januari 2017.

Hadir dalam acara ini Safaruddin SSos M.AP, Koordinator Layanan Umum, dan Nazaruddin SAg MAg, pejabat fungsional pustakawan Bagian Humas, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel, Nazaruddin, menyambut positif kegiatan Gowa Menyala. Karena, menurutnya, perpustakaan kini lebih inklusif. Bukan hanya memfasilitasi kegiatan membaca dan peminjaman buku, melainkan juga membangun jejaring dan mendukung gerakan literasi yang dilakukan berbagai kalangan. (fat)

-------
Baca juga:

Pengusaha, Guru, Penulis, dan Mahasiswa Berbagi Cerita dengan Murid SD di Gowa 

K-Apel Berbagi Cinta di Pulau Karanrang Pangkep 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama