Ketua PTMSI Bulukumba Muhammad Natsir Meninggal Dunia


KENANGAN foto bersama Ketua Pengkab Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PPTMSI) Bulukumba, Serma TNI AD (purn) Muhammad Natsir (kanan) dan Sekum PTMSI Sulsel Andi Akbar, di sela-sela pertandingan Babak Kualifikasi Porda XVI Sulsel Cabang Tenis Meja, di Gedung Serbaguna Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Sabtu, 26 Agustus 2017. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)


-----

Ahad, 21 Maret 2021



Ketua PTMSI Bulukumba Muhammad Natsir Meninggal Dunia



MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Ketua Pengkab Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PPTMSI) Bulukumba, Serma TNI AD (purn) Muhammad Natsir (61), meninggal dunia di Bulukumba, Ahad dini hari, 21 Maret 2021.

Berita meninggalnya Muhammad Natsir diunggah oleh akun Facebook, Pengprov Ptmsi Sulsel pada Ahad pagi, 21 Maret 2021, dan berita tersebut dibenarkan Sekum PTMSI Sulsel yang juga Ketua PTMSI Makassar, Andi Akbar.

"Betul, beliau meninggal tadi subuh, sekitar jam 03.00 dini hari. Saya ditelpon oleh anaknya tadi subuh," kata Andi Akbar.

Informasi dari pihak keluarga, Muhammad Natsir (kelahiran Pangkep, 11 Mei 1960) meninggal dunia karena sakit, di kediamannya Jl Titang, Ela-ela, Bukukumba.

Andi Akbar mengatakan, beberapa hari sebelumnya ia masih sempat berbicara dengan almarhum tentang situasi dan kondisi olahraga tenis meja di Sulawesi Selatan, termasuk di Bulukumba.

"Waktu itu, beliau ternyata baru keluar dari rumah sakit setelah opname selama beberapa hari, tapi beliau tidak bilang bahwa beliau sakit. Saya juga sempat sampaikan bahwa saya akan bina anaknya yang kuliah di FIK (Fakultas Ilmu Kolahragaan) UNM (Universitas Negeri Makassar) dengan memasukkannya di UKM Olahraga Tenis Meja, dan beliau menyampaikan terima kasih," ungkap Andi Akbar yang sehari-hari mengajar sebagai dosen FIK UNM.


Upacara Militer


Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Bulukumba, Andi Ayatullah Ahmad, yang dikonfirmasi terpisah mengatakan pemakaman almarhum Muhammad Natsir dilakukan dengan upacara militer.

Ia kemudian mengirimkan dua foto suasana saat keranda jenazah almarhun diusung oleh pasukan militer.


Gunakan Dana Pribadi


Empat tahun lalu, tepatnya pada Sabtu, 26 Agustus 2017, kami sempat mewawancarai almarhum Muhammad Natsir, di sela-sela pertandingan Babak Kualifikasi Porda XVI Sulsel Cabang Tenis Meja, di Gedung Serbaguna Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, 24-26 Agustus 2017.

Dalam wawancara tersebut terungkap bahwa selama beberapa tahun, almarhum sering menggunakan uang pribadi untuk melakukan pembinaan olahraga tenis meja di Bulukumba.

Tentu saja tidak mudah bagi dirinya yang hanya purnawirawan TNI berpangkat Serma, untuk membiayai pembinaan olahraga tenis meja di Bulukumba, tapi karena kecintaannya pada cabang olahraga ini dan demi pembinaan berkelanjutan, maka ia rela mengeluarkan dana pribadi.

Selama persiapan menuju Porda, tepatnya sejak 2013-2016, seluruh biaya latihan dan juga pernah mengikuti kejuaraan terbuka di Kampus Unhas Makassar, ditanggung secara pribadi oleh Muhammad Natsir, dan pelatih tenis meja Bulukumba yang juga Sekum PTMSI Bulukumba, Irfan Natsir.

“Kami menggunakan uang pribadi sejak tahun 1991 untuk pembinaan pemain dan untuk mengikuti berbagai kejuaraan. Tidak ada bantuan dana dari Pemkab Bulukumba maupun dari KONI Bulukumba. Barulah pada tahun 2017, kami mendapatkan bantuan dana tahap pertama sebesar Rp13 juta, dan pada tahap kedua Rp7.620.000,” ungkap Muhammad Natsir yang terakhir bertugas di Unit Intel Kodim 1411/Bulukumba.

Dana tahap pertama sebesar Rp13 juta, katanya, hanya cukup untuk membeli alat permainan berupa bet seharga Rp1,5 jutaan per buah sebanyak lima buah dan 50 dos bola (satu dos berisi enam bola) seharga Rp55.000 per dos.

“Selebihnya, termasuk dana tahap kedua kami gunakan untuk pembinaan. Kami memperoleh bantuan dana dari Dispora Bulukumba untuk mengikuti Pra-Porda Sulsel di Makassar. Untuk itu, kami berterima-kasih kepada Pemkab Bulukumba, Ketua KONI Bulukumba, dan Kadispora Bulukumba atas perhatian dan bantuannya demi pengembangan olahraga tenis meja di Bulukumba,” tutur Natsir ketika itu. (asnawin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama