Nasi Goreng Hari Sumat

 

Daeng Nappa’ suka sekali makan nasi goreng. Saat pengantin baru, ia langsung memberitahu istrinya bahwa ia suka sekali makan nasi goreng. Maka sang istri pun setiap hari membuat nasi goreng untuk suaminya. Dan ternyata Daeng Nappa’ suka sekali nasi goreng buatan istrinya. Daeng Nappa’ merasa nasi goreng racikan istrinya adalah nasi goreng paling enak se-dunia. (int)

 

 

-------

PEDOMAN KARYA

Jumat, 12 Maret 2021

 

Cerita Humor

 

Nasi Goreng Hari Sumat

 

 

Daeng Nappa’ suka sekali makan nasi goreng. Saat pengantin baru, ia langsung memberitahu istrinya bahwa ia suka sekali makan nasi goreng.

Maka sang istri pun setiap hari membuat nasi goreng untuk suaminya. Dan ternyata Daeng Nappa’ suka sekali nasi goreng buatan istrinya. Daeng Nappa’ merasa nasi goreng racikan istrinya adalah nasi goreng paling enak se-dunia.

Namun karena istrinya bosan melihat suaminya makan nasi goreng setiap hari, maka ia pun membuat perjanjian dengan suaminya.

“Kita bikin perjanjian,” kata sang istri saat menemani Daeng Nappa’ sarapan nasi goreng pada hari Senin.

“Perjanjian apa?” tanya Daeng Nappa’.

“Mulai pekan ini, daeng hanya boleh makan nasi goreng pada hari yang diawali huruf S,” tandas sang istri.

“Maksudnya?” tanya Daeng Nappa’ sambil mengunyah nasi goreng racikan istrinya.

“Mulai pekan ini, daeng hanya bisa makan nasi goreng pada hari Senin, hari Selasa, dan hari Sabtu,” jelas istrinya.

“Ededeh, berarti tiga kalija’ satu minggu makan nasi goreng?” tanya Daeng Nappa’.

“Iye’,” jawab istrinya.

“Kalau itu mauta’, apa boleh buat,” kata Daeng Nappa’ mengalah.

Esoknya, hari Selasa, istrinya seperti biasa dan sesuai perjanjian membuat nasi goreng untuk Daeng Nappa’ dan Daeng Nappa’ pun menikmati makan nasi goreng buatan istrinya.

Hari Rabu, tidak ada nasi goreng. Daeng Nappa’ uring-uringan. Hari Kamis, tidak ada nasi goreng, Daeng Nappa’ makin uring-uringan.

Hari Jumat, Daeng Nappa’ sudah berada di dapur sesudah shalat subuh, ia membiarkan istrinya tertidur kembali setelah selesai shalat subuh.

Daeng Nappa’ berinisiatif membuat nasi goreng. Dulu, sebelum menikah, ia memang sering menggoreng nasi, tapi sejak menikah, istrinyalah yang membuat nasi goreng untuknya.

Setelah siap, ia pun duduk di meja makan. Selain nasi goreng, Om Ali juga membuat teh manis, dan menyiapkan segelas air putih hangat.

“Bismillah,” ucap Daeng Nappa’, kemudian mulai menyantap nasi goreng buatannya.

Baru beberapa suap, istrinya tiba-tiba sudah berada di belakangnya.

“Eh, kenapaki’ makan nasi goreng? Hari apakah ini?”tegur istrinya.

“Hari Sumat sayang,” jawab Daeng Nappa’ sambil tersenyum dan kemudian melanjutkan makannya. (asnawin)

 

Jumat, 12 Maret 2021

#TettaTompo

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama