Perjalanan Karier Muhammad Hasbi, Dari Lurah ke Sekda Takalar

Hasbi dilantik menjadi Pj Sekda Takalar oleh Bupati Syamsari Kitta, pada Senin, 19 Juli 2021, di Takalar, berdasarkan SK Bupati Takalar Nomor: 821/266/BPKSDM-MTS/VII/2021. Ia menggantikan Arsyad Taba yang telah memasuki masa purnabakti. (Foto: Hasdar Sikki / PEDOMAN KARYA)


 






------

PEDOMAN KARYA

Kamis, 22 Juli 2021 

 

Perjalanan Karier Muhammad Hasbi, Dari Lurah ke Sekda Takalar

 

Sudah Jadi Sekda di Usia 40 Tahun

 

Rezeki, jodoh, dan usia ada di tangan Tuhan. Kita berupaya mencari rezeki, namun Tuhan jualah yang menentukan. Kita mencari jodoh, namun Tuhan jualah yang menentukan. Kita berupaya selalu sehat, namun usia kita, Tuhan jualah yang menentukan.

Ya, kita hanya bisa berupaya, kita bisa berikhtiar, namun segalanya ditentukan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

Begitu pula perjalanan hidup Muhammad Hasbi, S.STP MAP. Pria kelahiran 12 Juni 1981, mungkin tak pernah menyangka bahwa ia akan menjadi Pejabat Sekretaris Daerah (Sekda) Takalar di usia yang tergolong masih sangat muda, yakni 40 tahun.

Hasbi dilantik menjadi Pj Sekda Takalar oleh Bupati Syamsari Kitta, pada Senin, 19 Juli 2021, di Takalar, berdasarkan SK Bupati Takalar Nomor: 821/266/BPKSDM-MTS/VII/2021. Ia menggantikan Arsyad Taba yang telah memasuki masa purnabakti.

Ya, usianya tergolong masih sangat muda untuk ukuran pamong. Banyak pamong atau pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Takalar yang lebih tua dari segi usia, dan juga lebih senior alias lebih lama menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dibanding Muhammad Hasbi, tapi Syamsari Kitta selaku bupati justru memilih dirinya sebagai Pj Sekda Takalar.

Apa yang membuat Syamsari menjatuhkan pilihannya kepada Muhammad Hasbi? Mengapa bukan pamong yang lebih senior dan lebih berpengalaman?

“Jabatan Sekda adalah pimpinan pemerintahan tertinggi dalam membina Aparatur Sipil Negara (ASN). Sekda bertugas membantu bupati dalam menyusun kebijakan penting dan mengkoorrdinasikannnya dengan dinas-dinas daerah. Saya memilih Pak Hasbi sebagai Pejabat Sekda, karena saya yakin Pak Hasbi mampu dan bisa menjalankan tugas (sebagai Sekda Takalar, red) dengan baik,” kata Syamsari pada acara pelantikan.

Sejumlah pejabat lingkup Pemkab Takalar juga mengamini pernyataan Syamsari. Penilaian yang sama juga dikemukakan sejumlah tokoh dan elemen masyarakat Takalar.

“Pak Hasbi dikenal sangat familiar kepada semua orang, termasuk kepada teman-temanw wartawan dan LSM di Takalar. Bukan memuji melainkan realitas, bahwa selama ini Pak Hasbi mengemban tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, tidak ada celah yang bisa dikoreksi atau dikritisi. Kita juga tidak pernah mendengar ada temuan BPK atau inspektorat tentang beliau,” kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Takalar, Maggarisi Saiyye Dg Nyau.

 

Baru 20 Tahun Mengabdi

 

Muhammad Hasbi baru 20 tahun mengabdi sebagai ASN. Ia terdaftar sebagai Staf Depdagri pada tahun 2001-2004, dan kemudian kembali ke Takalar dengan jabatan Sekretaris Lurah Panrannuangku, Kecamatan Polombangkeng Utara (2005-2017).

Setelah itu, anak dari pasangan H Djamaluddin Tompo (ayah) dan Hj Rosmawati Ratu (ibu) mendapat amanah sebagai Lurah Maradekaya, Kecamatan Pattallassang (2007-2009), Lurah Bajeng, Kecamatan Pattallassang (2009-2010), Sekcam Galesong Selatan (2010-2011), Sekcam Polongbangkeng Selatan (2011).

Tahun 2011 sampai dengan 2013, Hasbi diangkat sebagai Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan, kemudian Sekretaris Dinas PU (2013-2015), Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (2015-2016), Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (2016-2018).

Jabatan kepala dinas kemudian diamanahkan kepada Hasbi pada tahun 2018, yakni Kepala Dinas Pertanian, dan selanjutnya diangkat kembali menjadi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan tahun 2019 sampai sekarang.

Dan saat masih menjabat Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan inilah, Hasbi diberi amanah tambahan sebagai Pejabat Sekda Takalar. (Hasdar Sikki)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama