Razak Kasim: Saya Bersyukur Pernah Jadi Pengurus PWI Sulsel

Saya mengatakan Pak Aca’, sapaan akrab Razak Kasim, sangat layak masuk pengurus harian PWI Sulsel, tetapi jawabannya sungguh di luar dugaan saya.

“Saya sudah syukur pernah pengurus harian dan ketua seksi,” kata Pak Aca’.

Masya Allah. Beliau ternyata tulus ingin melihat PWI Sulsel menjadi besar tanpa ia harus ada di dalam kepengurusan.



---------- 

PEDOMAN KARYA

Rabu, 04 Agustus 2021

 

In Memoriam: 

 

Razak Kasim: Saya Bersyukur Pernah Jadi Pengurus PWI Sulsel

 

Oleh: Asnawin Aminuddin

(Wartawan Pedoman Karya)

 

Wartawan senior dan mantan Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulsel, Hasan Kuba di akun Facebook-nya, Selasa, 03 Agustus 2021, menulis, “Kami turut berduka yang dalam atas meninggalnya Dinda Ir. Razak Kasim tadi siang di RS Bayangkara Makassar.”

Muhammad Said Welikin yang juga pernah menjadi pengurus PWI Sulsel, pada hari yang sama juga menulis di akun FB-nya, “Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun' sesungguhnya kita adalah milik Allah dan semuanya akan kembali pada Allah SWT. Selamat jalan sobat, Ir Razak Kasim semoga engkau ditempatkan di tempat terindah di sisi-Nya Aamiin. Kabar tentang kepergianmu menghadap Sang Khalik, saya baca di grup WhatsApp, berita duka itu dikirim oleh Pimpinan Fajar Pendidikan (cetak dan online) Hj Nurhayana Kamar pada pukul 14.59 Wita hari ini Selasa (3/8/2021).”

Saya tentu saja kaget membaca postingan kedua senior dan sahabat tersebut. Kaget karena saya tidak pernah mendengar kabar bahwa Razak Kasim sakit, dan tiba-tiba diberitakan meninggal dunia.

Razak Kasim adalah seorang wartawan senior. Ia mengelola dua koran cetak yang didirikan oleh almarhum Burhanuddin Amin, yakni Majalah Corong Rakyat (sebagai Pemimpin Redaksi), dan SKU Indonesia Pos.

Saya pertama kali mengenal dan berkenalan dengan beliau saat sama-sama sebagai pengurus PWI Sulsel. Beliau sangat dekat dengan almarhum Burhanuddin Amin, pendiri grup media Indonesia Pos dan juga mantan pengurus harian PWI Sulsel.

Dalam kepengurusan PWI Sulsel, saya dan almarhum Razak Kasim pernah bersama-sama menjadi Panitia Pelatihan Dasar Jurnalistik dan Pelatihan Lanjutan Jurnalistik.

Pada Lomba Karya Jurnalistik Hari Pers Nasional (HPN) dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 PWI Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 yang dipusatkan di Takalar, saya dan almarhum Razak Kasim, sama-sama masuk enam besar.

Razak Kasim yang waktu itu mewakili SKU Corong Rakyat, keluar sebagai Juara Harapan II, sedangkan saya yang mewakili Tabloid Almamater, keluar sebagai juara ketiga (waktu itu saya mendapat hadiah laptop).

Juara pertama direbut Hasdar Sikki (Tabloid Lintas), juara kedua Elvianus Kawengian (SKU Pedoman), Juara Harapan I Muhammad Said Welikin (Tabloid Lintas), dan juara harapan III Tasman Banto (harian Tribun Timur).

Dalam banyak kesempatan, saya dan Razak Kasim juga sering bersama-sama, baik untuk kegiatan organisasi PWI Sulsel, maupun untuk sekadar diskusi sambil ngopi-ngopi.

Saya tidak pernah meragukan kecintaannya kepada organisasi wartawan, khususnya PWI Sulsel. Pada bulan Januari 2021, saat PWI Sulsel melaksanakan Konferensi Provinsi (Konferprov) di Makassar, saya dan almarhum juga sempat berdiskusi lewat WhatsApp (WA).

Saya mengatakan Pak Aca’, sapaan akrab Razak Kasim, sangat layak masuk pengurus harian PWI Sulsel, tetapi jawabannya sungguh di luar dugaan saya.

“Saya sudah syukur pernah pengurus harian dan ketua seksi,” kata Pak Aca’.

Masya Allah. Beliau ternyata tulus ingin melihat PWI Sulsel menjadi besar tanpa ia harus ada di dalam kepengurusan.

Selamat jalan kawan. Semoga karya-karya jurnalistikmu, serta ilmu dan pengalaman yang engkau bagikan secara langsung melalui berbagai pelatihan jurnalistik dan secara tidak langsung melalui tulisan, akan menjadi amal jariyah buatmu, amin.

1 Komentar

  1. Sedih ya satu persatu senior jurnalis pergi. Tapi sdh kehendak Allah dan kewajaran krn kita semua akan menyusul mereka. Smoga para almarhum husnul khotimah aamiin

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama