Sekda Takalar Bagikan Tips Hindari Kelahiran Bayi Pendek

STUNTING. Sekretaris Daerah (Sekda) Takalar, H Muhammad Hasbi, membagikan tips menghindari terjadinya stunting atau kelahiran bayi pendek saat membuka kegiatan Penguatan Kemitraan Kampung KB dan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting di Aula Dinas PPPKBPA Kabupaten Takalar, Selasa, 19 April 2022.
 



-----

Kamis, 21 April 2022

 

 

Sekda Takalar Bagikan Tips Hindari Kelahiran Bayi Pendek

 

 

TAKALAR, (PEDOMAN KARYA). Sekretaris Daerah (Sekda) Takalar, H Muhammad Hasbi, membagikan tips menghindari terjadinya stunting atau kelahiran bayi pendek saat membuka kegiatan Penguatan Kemitraan Kampung KB dan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting di Aula Dinas PPPKBPA Kabupaten Takalar, Selasa, 19 April 2022.

“Keluarga berkualitas adalah keluarga yang mampu membahagiakan dan menjamin kesehatan keluarga dengan memberikan makanan yang sehat,” kata Hasbi.

Ekonomi keluarga, lanjutnya, menjadi pondasi dalam menciptakan keluarga bahagia. Dengan ekonomi keluarga yang baik, maka model keluarga berkualitas dapat tercipta.

“Penghematan ekonomi keluarga dapat dilakukan dengan menanami pekarangan rumah berbagai macam sayur dan buah. Juga dapat dilakukan budidaya ikan yang dapat dikomsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi kesehatan keluarga, sehingga terhindar dari stunting,” tutur Hasbi.

Menejemen ekonomi keluarga, katanya, harus ditata dengan cara tidak mengikuti selera atau keinginan. Orang yang mengikuti selera dan keinginan, cenderung lebih memilih berutang demi memenuhi gaya hidup mewah.

“Inilah yang dapat merusak tatanan ekonomi keluarga kita,” tandas Hasbi.

Ia mengimbau seluruh stakeholder kemitraan dari Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana agar mengambil peran dalam penurunan angka stunting di Takalar dengan membuat program yang dapat menurunkan angka stunting.

Kegiatan berlangsung sehari dan dihadiri beberapa Kepala OPD Lingkup Pemkab Takalar.

 

Bayi Pendek di Takalar

 

Hasil penelusuran data di internet, angka kelahiran bayi pendek atau stunting di Kabupaten Takalar masih cukup tinggi. Data Dinas Kesehatan Takalar menyebutkan, tahun 2018 angka stunting di Kabupaten Takalar 42 persen, tahun 2019 turun menjadi 25,2 persen, dan tahun 2020 sudah berada di 19 persen.

Artinya, dari 100 kelahiran bayi, sebanyak 19 bayi di antaranya mengalami stunting (kekerdilan) atau biaya juga disebut bayi pendek.

Stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umur yang sama. Anak yang stunting mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya dan memiliki penyebab utama kekurangan nutrisi.

Stunting dapat terjadi sebelum kelahiran dan disebabkan oleh asupan gizi yang sangat kurang saat masa kehamilan, pola asuh makan yang sangat kurang, serta rendahnya kualitas makanan sejalan dengan frekuensi infeksi sehingga dapat menghambat pertumbuhan (Unicef Indonesia, 2012).

Kurangnya kesadaran tentang pentingnya gizi ibu, akan berdampak pada kurangnya upaya yang dilakukan untuk pencegahan stunting. Kondisi ini tentunya akan berlanjut sampai dengan anak lahir. (Hasdar Sikki)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama