Anak Bulukumba Angkasa Putra Menulis Buku “Darah Juang”

Darah Juang adalah buku yang ditulis oleh Angkasa Putra, alumni Sekolah Kedinasan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Bone (2012-2015), dan Sekolah Tinggi Perikanan/STP (sekarang: Politeknik Ahli Usaha Perikanan, 2015-2019).
 




-----

Kamis, 07 Juli 2022

 

 

Anak Bulukumba Angkasa Putra Menulis Buku “Darah Juang”

 

 

-         Cerita Apik Anak Kampung Menuntut Ilmu dari Sulawesi ke Tanah Jawa

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). 

Darah Juang adalah buku yang ditulis oleh Angkasa Putra, alumni Sekolah Kedinasan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Bone (2012-2015), dan Sekolah Tinggi Perikanan/STP (sekarang: Politeknik Ahli Usaha Perikanan, 2015-2019).

Karya fenomenal ini ditulis dalam kurun waktu tiga tahun (2017-2020) mulai pada saat masih menjadi Taruna Kedinasan hingga setahun menjadi alumnus. Buku ini memuat tujuh bagian inti dalam 60 pembahasan sebagai Jalan Pengabdian, Penuaian Janji Pribadi, dan Dedikasi dalam Mengarungi Bahtera Kehidupan.

Buku yang diterbitkan oleh Angkasa Publishing pada tahun 2021 ini sebagai diskursus kehidupan pada konsep Kisah, Kasih, dan Selisih.

Darah perjuangan itu tumbuh di sebuah dusun kecil. Harus berpisah dengan orangtuanya pada usia ke-20 bulan. Lalu, memilih masuk sekolah kedinasan pada usia 15 tahun untuk mengurangi beban ekonomi keluarga.

Cita-citanya untuk melanjutkan kuliah ke Jakarta, akhirnya terwujud setelah dirinya mendapatkan kesempatan melalui jalur undangan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI).

Menempuh pendidikan semi-militer di balik tembok asrama selama tujuh tahun, tak membuat semangatnya surut. Hingga pahit getir kehidupan ibu kota dilaluinya dengan penuh ikhtiar, keikhlasan, kesabaran, hingga air mata yang terangkum indah dalam bingkisan doa dan berujung manis saat menyandang gelar sarjana.

Inilah catatan berharga akan makna rihlah menuntut ilmu. Semoga goresan tinta ini, menjadi motivasi untuk generasi emas Indonesia di masa mendatang dan sebagai awal langkah kita agar semakin mencintai dunia literasi.

Melalui buku ini, pembaca dapat menggali catatan berharga akan makna mengembara dengan ilmu dan jauh dari keluarga. Buku ini begitu istimewa karena tidak hanya menampilkan narasi kisah dalam sejarah perjuangan semata.

Lebih dari pada itu, karena di dalamnya tertuang berbagai analisis dan eksplorasi akan nilai-nilai kehidupan yang mumpuni. Ditulis dengan begitu informatif pada alur cerita yang mengalir. Gambaran komprehensif tentang bagaimana konsep hidup yang harus dirancang dan dilaksanakan.

Pembaca akan betah menikmati lembaran demi lembaran kisah, karena tulisan dalam buku ini dikemas dengan mudah untuk dimengerti dan bahasan pada setiap bagian yang tidak membosankan.

Pengantar Buku ditulis oleh dua orang akademisi yaitu Assoc. Prof Dr Lukman Daris SPi MSi (Wakil Rektor Institut Teknologi dan Kesehatan Permata Ilmu / ITKPI) Maros, Sulawesi Selatan sekaligus mantan Wakil Rektor Universitas Cokroaminoto Makassar, serta Assoc. Prof Dr Ita Junita Puspa Dewi APi MPd. (saat masih menjabat sebagai Pembantu Ketua I Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta).

 

Sedikit kutipan dari Lukman Daris

 

Buku ini sangat menarik untuk dibaca karena mengingatkan kita akan perjuangan seorang anak yang berasal dari kampung dan ditinggalkan oleh kedua orangtuanya yang pergi merantau di negeri tetangga “Malaysia” pada saat berusia belia dan anak itu berhasil meraih impian dan cita-citanya di balik keterbatasan yang dimiliki.

Buku “Darah Juang” ini menceritakan tentang pencarian jati diri anak dari kampung, perjuangan anak kampung di ibukota negara, semangat anak kampung dalam menuntut ilmu pengetahuan, dan torehan prestasi anak kampung atas hasil jerih payahnya.

Buku ini sungguh menarik untuk dibaca karena menyajikan fakta-fakta yang nyata akan perjuangan seorang anak yang haus akan ilmu pengetahuan, tantangan kehidupan kota, tantangan organisasi dan kepemimpinan, dan haus akan capaian cita-citanya.

Saya belajar banyak dari buku ini dan semoga orang lain yang membacanya bisa memetik pelajaran berharga serta menjadikannya sebagai motivasi bagi diri sendiri, keluarga, dan kerabat lainnya.

 

Apresiasi Bambang Suprakto


Bambang Suprakto, Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, juga sangat mengapresiasi karya ini.

“Angkasa kecil hingga dewasa dengan ratusan prestasi, baik penghargaan akademis, maupun organisasi, serta kepercayaan dari seusianya (untuk) menjadi Ketua OSIS, serta Ketua Senat dan Komandan Batalyon Menwa di ibukota negara.

Generasi milenial ini, berasal dari kampung kecil di Bulukumba, Sulawesi Selatan, dibentuk dari lingkungan dan keluarga yang sederhana, dengan penuh juang. Kisah pribadi yang ditulis dengan runtun, dapat menginspirasi anak muda agar terus maju dalam mengisi Indonesia Emas 2045.”

Dukungan dan testimoal karya juga datang dari berbagai kalangan, antara lain Dr Hj Marissa Grace Haque Fawzi SH MHum MBA MH MSi (Aktris, Penulis, Politisi, Dosen IBS dan IEF Universitas Trisakti), Prof Dr Ir H Zakir Sabara HW ST MT IPM ASEAN Eng (Dekan Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia Makassar).

Indah Putri Indriani (Bupati Luwu Utara, 2016-2021, 2021-2026), Tomy Satria Yulianto SIP (Wakil Bupati Bulukumba 2016-2021), Andi Irwandi Natsir (Anggota DPRD Sulawesi Selatan / Fraksi PAN, 2014-2019, 2019-2024).

Zeni Rahmawati SSi MSi PhD (Edukator, Hafizah, Penulis, Scholarship Awardee), Dr Hidayat Suryanto Suwoyo SPi MSi (Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional), dan Erwin Akib SPd MPd PhD (Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar). (asnawin/r)



1 Komentar

Lebih baru Lebih lama