Takutlah Kamu Pada Hari Ketika Tidak Ada Seorang pun Dapat Membela

Wattaqụ yaumal laa tajzii nafsun 'an nafsin syai`aw wa laa yuqbalu min-haa syafaa'atuw wa laa yu`khażu min-haa 'adluw wa lā hum yunṣarụn

“Dan takutlah kamu pada hari (ketika) tidak seorang pun dapat membela orang lain sedikit pun, sedangkan syafaat dan tebusan apa pun darinya tidak diterima dan mereka tidak akan ditolong.”

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 48)



-----

PEDOMAN KARYA

Jumat, 18 November 2022

 

Surah Al-Baqarah, Ayat 48:

 

 

Takutlah Kamu Pada Hari Ketika Tidak Ada Seorang pun Dapat Membela

 

 

“Dan takutlah kamu pada hari (ketika) tidak seorang pun dapat membela orang lain sedikit pun, sedangkan syafaat dan tebusan apa pun darinya tidak diterima dan mereka tidak akan ditolong.”

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 48)

 

-----

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

 

Takutlah terhadap hari kiamat suatu hari yang tak seorangpun dapat memberikan manfaat bagi orang lain dan Allah tidak menerima syafaat bagi orang-orang kafir, serta tidak menerima tebusan dari mereka meskipun berupa semua kekayaan yang ada di muka bumi. Pada hari itu tidak ada seorangpun yang memiliki kemampuan untuk  maju untuk menolong dan menyelamatkan mereka dari siksaan.

 

----

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)

 

Buatlah pelindung di antara kalian dan azab di hari kiamat dengan melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan. Pada hari itu seseorang tidak dapat membela orang lain sedikitpun; tidak ada satupun syafaat (pertolongan) yang diterima untuk menghindari mudarat maupun mendatangkan manfaat kecuali dengan izin Allah; tidak akan diterima tebusan dari siapapun, walaupun berupa emas sebesar bumi; dan tidak ada seorangpun dan dapat menolong mereka. Maka apabila syafaat, tebusan dan pertolongan tidak ada gunanya, ke manakah tempat pelarian?

 

-----

Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah

 

Dan berhati-hatilah kalian dari hari kiamat, yaitu hari yang tidak berguna lagi seseorang bagi orang lain, pada hari itu Allah tidak menerima syafaat untuk orang-orang kafir, dan tidak berguna bagi mereka harta tebusan meski setara dengan seluruh harta yang ada di bumi, serta tidak ada seorangpun yang mampu menyelamatkan mereka dari azab neraka jahannam.

 

-----

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

 

وَاتَّقُوا يَوْمًا (Dan jagalah dirimu dari hari kiamat)

Yakni dari azab pada hari tersebut.

 

لَا تَجْزِي نَفْسٌ عَنْ نَفْسٍ شَيْئًا((yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun)

Yakni tidak dapat memenuhi kewajiban orang lain.

 

وَلَا يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَاعَةٌ (dan (begitu pula) tidak diterima syafa’at)

Yakni jika ada yang datang untuk memberi syafa’at maka syafa’at itu tidak akan diterima.

 

وَلَا يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ (dan tidak diterima tebusan dari padanya)

Yakni tebusan dalam bentuk apapun, baik itu harta, kerabat, ataupun anak.

 

وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ (dan tidaklah mereka akan ditolong)

Yakni tidak ada satupun yang akan menolong dan menyelamatkannya dari azab Allah.

 

-----

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

 

Dan Allah mempertakutkan mereka dengan Hari kiamat, yang “tidak dapat membela, ” pada hari itu, maksudnya tidaklah “seseorang” bisa menolong walaupun dia adalah seorang yang mulia seperti para Nabi dan orang-orang shalih, bagi “orang lain’ walaupun keluarga paling terdekat sekalipun, ”walau sedikitpun, ” tidak besar dan tidak pula kecil. Akan tetapi seorang manusia hanya dapat memanfaatkan perbuatan-perbuatan yang telah dia kerjakan sebelumny.

“dan begitu pula tidak diterima darinya,” yaitu dari seseorang, ”syafa’at” bagi seseorang pun tanpa ada izin dari Allah dan keridhaanNya terhadap orang yang diberi syafa’at, dan tidaklah Allah meridhai suatu amal perbuatan kecuali dilakukan karena hanya mengharap ridhaNya dan perbuatan itu sesuai dengan jalan dan sunnah. “Dan tebusan darinya tidak diambil, ” yakni pembayaran tebusan. Dan kalau setiap diri yang zhalim itu mempunyai segala yang ada di bumi ini ditambah yang seperti itu lagi, niscaya mereka tidak akan bisa menebus diri mereka dengannya dari azab Allah. Allah tidaklah menerima itu dari mereka, ”dan tidaklah mereka akan ditolong, ” maksudnya, mereka tidak akan dibela dari ancaman hal-hal yang dibenci, maka Allah menghilangkan segala bentuk bantuan dari makhluk dalam bentuk apapun.

firmanNYa, ”seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikit pun, ” adalah dalam mendapatkan manfaat, ”dan tidaklah mereka akan ditolong, ” adalah dalam menghilangkan kemudaratan. Maka peniadaan ini adalah untuk perkara masa yang akan datang bagi orang bersangkutan.

“Dan (begitu pula) tidak diterima syafa’at dan tebusan dari padanya.” Ini adalah peniadaan akan manfaat yang diminta kepada orang yang memilikinya dengan suatu kompensasi, seperti dengan tebusan atau selainnya seperti syafa’at. Berdasarkan semua ini wajiblah atas seorang hamba untuk memutuskan ketergantungan hatinya kepada makhluk karena mengetahui bahwasanya makhluk itu tidaklah memiliki manfaat walaupun seberat biji dzarrah, dan agar dia hanya menggantungkan dirinya kepada Allah saja dalam mendapatkan manfaat-manfaat dan menolak mudarat-mudarat, sehingga dia menyembahNya semata, yang tidak ada sekutu bagiNya dan memohon pertolongan hanya kepadaNya dalam beribadah kepadaNya.

 

Referensi : https://tafsirweb.com/344-surat-al-baqarah-ayat-48.html


----

Ayat sebelumnya:

Aku Telah Lebihkan Kamu dari Umat Yang Lain

Mereka Yakin Akan Menemui Tuhan-nya

Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama