Logika Mencintai


Biarlah mengalir apa adanya, dan alami jadi karunia Ilahi tak dapat dipungkiri. Tidak terkecuali, sekalipun lagi bersolekan nan juga bersantai di sela rutinitas rotasi waktu hampa terbatasi, tetap jua berzikirullah kepadaNya sebagai panorama _ semata untuk mengabdi pada Sang Abadi__

 


------

PEDOMAN KARYA

Sabtu, 11 Maret 2023

 

OPINI SASTRA

 

 

Logika Mencintai

 

 

Oleh: Maman A. Majid Binfas

(Sastrawan, Akademisi, Budayawan)

 

Manakala domain berpikir filsafat secara bebas dimaknai adalah untuk membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya.

Di sisi lain, boleh dimaknai esensi filsafat sebagai alat berfikir untuk membantu mengerti tentang diri sendiri dan dunia kita, karena filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar dari sirkulasi pikiran.

Maka, secara radius pikiran logis, sesungguhnya kehadiran filsafat menjadi ilmu berpikir lebih kritis guna melahirkan gagasan cemerlang dari akar tahannus atau bersemedikan diri berhingga menemukan jati diri.

 

Maka Aku Bersemedi

 

Aku hanya bersemedi dengan Sang Abadi _di mana pun tetap berada tanpa pernah meradangi sulbi kalbu nuraniku_ dan juga apalagi menyakiti radius kehidupan menjadi harapan nan diberkahi__ jiwa ragaku

Sekalipun, aku terkadang berkelahi dengan naluri birahi duniawi nan fana berdimensi fauna semata__ agar tidak sampai berdomain primata “Asfala Safilin” serendah-rendahnya kehinadinaannya__ di kemudian menanti yang ngeri tiada terperih__

Ngeri, _ aduhai sungguh luar biasa dahsyat karma akan melumatinnya mesti sekuat batinku untuk patut dihindari_

dalam detak jantung berdzikirullah diwiridkan bersenandung getar bersemediku hanya bertakbir kepada Sang Abadi tiada tertandingi__ hingga kiamat pun berharap husnul khotimah bersahutan___ bah QS Al Fajr: 27-30 dititahkan;

“Ya ayyatuhan nafsul muthmainnah, irji'i ila rabbiki radhiyatan mardhiyah, fadhulii fi 'ibadi wadhuli jannati”: _ wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridho dan diridhoi-Nya dan masuklah ke dalam surgaku _

Sungguh, _kebahagian tiada terbandingi __semoga diridhoiNya, nikmat getar keabadian jadi tautan harapanku nan bersuratan dengan salaman cinta tanpa ternodai_

dan pantas diaminin bagi yang meyakini akan kebenaran sejati dari Sang Abadi_tanpa pernah ingkar janji apapun terhadap pengabdiNya_

Tentu, Tuhan tak akan ingkari takdirNya manakala hambaNya tetap pada rotasi yang dilandasi keyakinan sejati tanpa mendustai iqrar janjinya dengan fondasi cinta.

 

Maka Mencintailah

 

Bicaralah dengan cinta dikarenakan kita bukan dilahirkan sebagai pembenci__ sekalipun mungkin dibenci

Hukumlah dengan diam, dikarenakan kita bukan pendendam, _ sekalipun mungkin digeram juga menyakitkan, biarlah Tuhan yang menimpalinya dengan kenyataan dari ikhtiar butiran doa bersalaman yang telah diwiridkan_

Namun, tulus__ tentu Tuhan menganugerahi tanpa terduga-duga _bertakdiran dan akan hadir dari segala penjuru tanpa bisa dihalangi oleh apapun_ bila Tuhan telah menghendaki, apapun boleh jadi dengan keyakinan sejati__

boleh saja terjadi di sela gulita atau purnama pelita mengitari jiwa raga diberkahi.

Biarlah mengalir apa adanya, dan alami jadi karunia Ilahi tak dapat dipungkiri. Tidak terkecuali, sekalipun lagi bersolekan nan juga bersantai di sela rutinitas rotasi waktu hampa terbatasi, tetap jua berzikirullah kepadaNya sebagai panorama _ semata untuk mengabdi pada Sang Abadi__

 

Semoga

dan moga-moga semasih denyutan nadi berdetak teranugerahi selalu dengan akar filosofis logika mencintai_

 

……

UHAMKA Jakarta, _semoga tetap menebarkan filosofis Cinta pendidikan yang mencerahkan_ tanpa menampar dengan kedustaan dalam melintasi zaman___

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama