Kesejahteraan Dosen Unismuh Makassar Sudah Setara dengan Dosen ASN

Rektor Unismuh Makassar, Prof Ambo Asse, memberikan kata sambutan pada acara sosialisasi kewajiban dosen persyarikatan (yayasan) yang dihadiri sekitar 500-an dosen persyarikatan dari 51 Program Studi yang ada di Unismuh Makassar, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Senin, 10 April 2023. (ist)



-------

Selasa, 11 April 2023

 

 

Kesejahteraan Dosen Unismuh Makassar Sudah Setara dengan Dosen ASN

 

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Kesejahteraan dosen persyarikatan (dosen yayasan) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar sudah setara dengan kesejahteraan dosen aparatur sipil Negara (ASN).

“Tadi kita sudah mendengar ulasan Pak WR 2. Sebenarnya kesejahteraan dosen Unismuh sudah setara dengan dosen ASN. Jadi tidak ada alasan lagi bagi dosen persyarikatan (dosen tetap Unismuh Makassar, red) untuk tidak menunjukkan kinerja,” kata Rektor Unismuh Makassar, Prof Ambo Asse.

Hal itu ia kemukakan saat memberikan kata sambutan pada acara sosialisasi kewajiban dosen persyarikatan (yayasan) yang dihadiri sekitar 500-an dosen persyarikatan dari 51 Program Studi yang ada di Unismuh Makassar, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Senin, 10 April 2023.

Salah satu indikator kinerja, kata Ambo Asse, pengurusan jabatan fungsional bagi dosen.

“Yang tenaga pengajar segera urus asisten ahli. Yang sudah asisten ahli, beralih ke lektor. Kalau sudah lektor, segera urus lektor kepala, tapi banyak juga yang lektor kepala merasa sudah berada di zona nyaman, tidak segera mengusulkan jabatan guru besar, padahal tunjangan guru besar, bisa lebih meningkatkan kesejahteraan, sekaligus menopang dosen agar lebih produktif berkarya,” tutur Ambo.

Ia juga mengungkapkan kesyukurannya karena salah satu dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unismuh Makassar, yakni Andi Rahman Rahim, baru saja memperoleh SK Guru Besar dari Kemdikbudristek.

“Inilah salah satu berkah Ramadhan, apalagi saya dengar beliau sedang umrah, berlipat ganda berkahnya di bulan suci,” ungkap Ambo Asse.

Ia pun mengingatkan agar segenap sivitas akademika Unismuh bersinergi dalam mencapai akreditasi unggul.

“Kalau tadi soal rekognisi, saya yakin soal dokumen saja. Seingat saya, banyak sekali disposisi yang saya teken, memberi insentif bagi para dosen yang berkarya, baik di level nasional maupun internasional. Saya minta para dekan dan Kaprodi, membantu mengingatkan dosen untuk menyetor dokumen itu,” kata Ambo.

 

Rekognisi Dosen

 

Ketua Badan Penjaminan Mutu Unismuh, Dr Burhanuddin, juga hadir memberikan pengarahan terkait peningkatan kinerja dosen dalam menopang pencapaian akreditasi institusi unggul.

“Pencapaian kita dari segi rekognisi dosen, dalam catatan kami, masih perlu ditingkatkan. Kami yakin, banyak sekali prestasi dosen, atau mungkin rekam jejak sebagai pembicara seminar nasional dan internasional, namun belum terlapor ke kami. Melalui acara ini, kami minta bantuan bapak ibu dosen agar menginput dokumen rekognisi tersebut via Simak atau Google form yang kami bagikan,” papar Burhanuddin.

 

Insentif Khusus

 

Wakil Rektor II Unismuh Makassar yang membidangi Sumber Daya Manusia (SDM), Prof Andi Sukri Syamsuri, memaparkan tentang tanggung jawab dosen persyarikatan, khususnya tentang Ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP), sesuai Peraturan Rektor Unismuh Nomor 016 Tahun 1422H/ 2021 M, dan Surat Edaran Rektor Unismuh Nomor 304/05/A.I-II/44/2023

EWMP ini, menurut Andi Sukri, bertujuan memberikan acuan pengukuran beban kerja dosen, memberikan kemudahan dalam menghitung beban kerja, serta mendorong meningkatkan kualitas profesionalisme dosen.

“Kewajiban dosen persyarikatan Unismuh, yakni melakukan pengajaran minimal 12 SKS per semester. Beban itu bukan hanya dihitung dalam lingkup prodi home base dosen, melainkan dalam lingkup Unismuh Makassar. Jika ada dosen mengajar melebihi 12 SKS dalam ruang lingkup kampus, kami akan hitung sebagai beban lebih, dan akan mendapat insentif khusus,” ujar Pak Andis, sapaan akrab Andi Sukri Syamsuri.

Bukan hanya itu, dosen persyarikatan di Unismuh juga mendapatkan tunjangan tambahan, yang telah dibayarkan pada awal April lalu.

“Kami sudah bayarkan tunjangan berdiri, atau tunjangan mengajar yang besarannya disesuaikan dengan jabatan fungsional Bapak/Ibu dosen,” ungkap Andis.

Kegiatan sosialisasi juga diisi dengan pengajian yang disampaikan Wakil Rektor IV Unismuh, Dr KH Mawardi Pewangi. Ia mengulas surah Al-Ashr, dan mengingatkan sivitas akademika Unismuh agar senantiasa disiplin waktu. Acara diakhiri dengan buka puasa bersama. (zak)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama